Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengingatkan terhadap sekolah agar mewaspadai terjadinya luapan air sungai yang berada di dekat sekolah, karena air sungai sudah mulai naik.
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan di Palangka Raya, Rabu, mengatakan pihak sekolah yang berada di kawasan bantaran sungai tentunya harus mewaspadai hal tersebut, mengingat cuaca di daerah setempat juga cukup ekstrem dalam bulan ini.
"Pihak sekolah wajib mengantisipasi terkait hal itu, jangan sampai akibat luapan air sungai yang merendam sekolah anak-anak malah tidak bisa bersekolah," kata Vico di Palangka Raya, Rabu.
Dia juga menyarankan, para kepala sekolah dan guru-guru benar-benar harus memetakan terkait hal ini. Apabila sekolah terendam banjir, maka agar peserta didik bisa tetap belajar dengan nyaman harus dipikirkan.
Misalnya ketika musibah akibat bencana alam tersebut, mau tidak mau para guru belajar menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca juga: Polisi di Palangka Raya cegah radikalisme dan terorisme di lingkungan pelajar
"Kalau ada sistem yang lebih baik lagi dan ide guru-guru, tentunya bisa dilakukan. Namun saya berharap air sungai tidak meluap sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan sesuai keinginan," ungkapnya.
Ditambahkan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, selain itu pula para orang tua di saat cuaca ekstrem seperti ini diminta untuk menjaga kesehatan anak-anaknya.
Jangan sampai peserta didik mengalami sakit, sehingga yang bersangkutan tidak bisa mengikuti ujian serta kegiatan sekolah lainnya hingga merugikan peserta didik tersebut.
"Saya juga mengingatkan kepada guru-guru di sekolah agar menyampaikan terkait menjaga kesehatan terhadap peserta didik, baik langsung ke peserta didik maupun ke orang tua melalui grup-grup WhatsApp sekolah yang isinya ada orang tua peserta didiknya," demikian Aprae Vico Ranan.
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Guru harus mampu tingkatkan kompetensi secara mandiri
Baca juga: BPBD Palangka Raya evakuasi pohon tumbang dampak hujan disertai angin kencang
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Perkuat mitigasi untuk cegah bencana
Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan di Palangka Raya, Rabu, mengatakan pihak sekolah yang berada di kawasan bantaran sungai tentunya harus mewaspadai hal tersebut, mengingat cuaca di daerah setempat juga cukup ekstrem dalam bulan ini.
"Pihak sekolah wajib mengantisipasi terkait hal itu, jangan sampai akibat luapan air sungai yang merendam sekolah anak-anak malah tidak bisa bersekolah," kata Vico di Palangka Raya, Rabu.
Dia juga menyarankan, para kepala sekolah dan guru-guru benar-benar harus memetakan terkait hal ini. Apabila sekolah terendam banjir, maka agar peserta didik bisa tetap belajar dengan nyaman harus dipikirkan.
Misalnya ketika musibah akibat bencana alam tersebut, mau tidak mau para guru belajar menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca juga: Polisi di Palangka Raya cegah radikalisme dan terorisme di lingkungan pelajar
"Kalau ada sistem yang lebih baik lagi dan ide guru-guru, tentunya bisa dilakukan. Namun saya berharap air sungai tidak meluap sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan sesuai keinginan," ungkapnya.
Ditambahkan Sekretaris Disdik Kota Palangka Raya, selain itu pula para orang tua di saat cuaca ekstrem seperti ini diminta untuk menjaga kesehatan anak-anaknya.
Jangan sampai peserta didik mengalami sakit, sehingga yang bersangkutan tidak bisa mengikuti ujian serta kegiatan sekolah lainnya hingga merugikan peserta didik tersebut.
"Saya juga mengingatkan kepada guru-guru di sekolah agar menyampaikan terkait menjaga kesehatan terhadap peserta didik, baik langsung ke peserta didik maupun ke orang tua melalui grup-grup WhatsApp sekolah yang isinya ada orang tua peserta didiknya," demikian Aprae Vico Ranan.
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Guru harus mampu tingkatkan kompetensi secara mandiri
Baca juga: BPBD Palangka Raya evakuasi pohon tumbang dampak hujan disertai angin kencang
Baca juga: Pj Wali Kota Palangka Raya: Perkuat mitigasi untuk cegah bencana