Sampit (ANTARA) - Demi memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, Pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berencana menjadikan puskesmas pembantu (pustu) dan pos kesehatan desa (poskesdes) sebagai Garda terdepan menjaga kesehatan masyarakat. 

“Kami harap kedepannya pustu dan poskesdes ini bisa menjadi garda depan menjaga kesehatan masyarakat, karena mereka lah yang berada dekat dengan masyarakat,” kata Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Selasa. 

Halikinnor menyadari untuk mewujudkan keinginan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) dan sarana prasarana yang ada di pustu atau poskesdes. 

Untuk itu di tengah kesibukannya, orang nomor satu di Kotawaringin Timur itu didampingi Sekretaris Daerah Fajrurrahman menyempatkan diri hadir pada acara pertemuan nakes desa yang dilaksanakan di aula kantor Dinas Kesehatan setempat, guna menyerap aspirasi dari para tenaga kesehatan pustu dan poskesdes.

Dalam kegiatan tersebut banyak aspirasi yang masuk kepadanya, mulai dari permintaan untuk renovasi bangunan pustu, kelengkapan sarana prasarana, hingga insentif nakes dan pegawai di pustu maupun poskesdes. 

“Untuk itu saya meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mendata betul-betul mana bangunan pustu yang benar-benar mendesak dan harus segera diperbaiki. Karena mereka inilah yang menjaga kesehatan masyarakat kita yang berada di pedalaman. Begitu pula untuk aspirasi lainnya yang semaksimal mungkin akan kami penuhi,” tuturnya. 

Selain peningkatan sarana prasarana dan infrastruktur, ia juga menyadari peningkatan kapasitas dan kualitas nakes juga sama pentingnya. Maka dari itu, pada tahun 2024 mendatang Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan menyediakan anggaran untuk bimbingan teknis nakes pustu dan poskesdes agar bisa Sigap dan tanggap jika ada situasi darurat. 

Baca juga: Penyaluran dana desa 2023 di Kotim capai 99,93 persen

“Nakes pustu dan poskesdes ini perlu dilatih, supaya ketika menghadapi hal-hal yang bersifat mendesak mereka bisa, sehingga sebelum dilakukan rujukan ke rumah sakit atau puskesmas, pasien atau korban bisa ditangani lebih awal,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan untuk menyamakan persepsi dan kolaborasi antara nakes kabupaten dan desa. 

“Seperti yang disampaikan Bupati, bahwa kedepannya pustu, poskesdes dan bidan desa adalah garda terdepan atau ujung tombak dalam transportasi pelayanan primer kesehatan, sehingga perlu dilakukan penyamaan persepsi untuk menghasilkan kolaborasi yang baik,” sebutnya. 

Seperti yang diketahui, pemerintah pusat telah memprogramkan integritas pelayanan kesehatan primer yang dalam hal ini pustu dan poskesdes merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat, sehingga peran mereka dalam menyukseskan program tersebut sangat besar. 

Pustu dan poskesdes nantinya akan berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Posyandu dalam melaksanakan skrining pelayanan kesehatan siklus hidup, yakni mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia. 

Pihaknya juga mengapresiasi Bupati dan Sekda Kotawaringin Timur yang menyempatkan hadir dalam pertemuan tersebut dan mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh nakes desa. 

Terlebih Bupati dalam kesempatan tersebut telah memberikan tambahan anggaran operasional untuk setiap pustu sebesar Rp5.000.000 yang akan diterapkan mulai 2024 mendatang. Selain itu, bupati juga merencanakan untuk peningkatan kualitas nakes desa melalui bimbingan teknis. Kebijakan-kebijakan ini dinilai cukup positif dan menguntungkan bagi tenaga kesehatan. 

Baca juga: Bupati Kotim ingatkan prioritas anggaran untuk kepentingan masyarakat

Baca juga: KPU Kotim manfaatkan expo untuk gencarkan sosialisasi pemilu

Baca juga: Ketua DPRD harapkan kades kreatif dan inovatif untuk mewujudkan desa mandiri


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024