Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengimbau masyarakat menjaga kebersihan, bahkan jika perlu menerapkan protokol kesehatan, sehubungan dengan kembali meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. 

“Kita kita tidak tahu apakah kondisi ini karena varian baru atau varian yang sama seperti dulu, paling tidak saya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan, karena penyakit itu erat kaitannya dengan kebersihan,” ucap Halikinnor di Sampit, Rabu. 

Berdasarkan data di situs Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus COVID-19 di Indonesia meningkat jelang akhir tahun. Sepanjang November 2023 ada penambahan sekitar 7-40 kasus konfirmasi COVID-19 per hari secara nasional. Kemudian pada awal Desember 2023 angkanya naik ke kisaran 100 kasus per hari. 

Peningkatan kasus COVID-19 ini dibarengi dengan kenaikan jumlah pemeriksaan. Di sisi lain, ada dugaan varian baru yang memicu tingkat transmisi atau penularan lebih cepat dan lebih mudah menginfeksi. 

Guna mengantisipasi hal serupa terjadi di Kotawaringin Timur, Halikinnor meminta masyarakat tidak panik dan tetap mengambil langkah-langkah waspada, salah satunya dengan menjaga kebersihan. Karena menurutnya, dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat dapat melindungi diri dari kecenderungan terpapar berbagai penyakit. 

“Karena sekarang kita belum tahu COVID-19 varian apa yang menyerang itu. Kalau masih sama seperti dulu, kita sudah tahu cara mengantisipasinya, yakni dengan menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya. 

Baca juga: Hasil kajian Bandara Haji Asan Sampit memiliki potensi besar

Halikinnor menambahkan, dalam rangka mengantisipasi kembali merebaknya COVID-19 di Kotawaringin Timur, ia menginstruksikan rumah sakit dan puskesmas untuk bersiap, salah satunya menjamin ketersediaan tabung oksigen yang dulu pernah menjadi kendala saat kasus COVID-19 di wilayah itu meningkat.

Selain itu, ia juga menginstruksikan Dinas Kesehatan apabila terdapat pasien yang terkonfirmasi COVID-19 agar segera di cek. Berdasarkan hasil laboratorium pengecekan itu bisa diketahui varian COVID-19 apa yang menyerang, sehingga dapat segera dilakukan rapat untuk menyusun langkah-langkah antisipasinya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi mengatakan, saat ini kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur masih nihil. Kendati demikian, pihaknya selalu memantau perkembangan di lapangan, terlebih ada surat dari Kemenkes untuk kewaspadaan dini terkait lonjakan kasus COVID-19. 

“Alhamdulillah, di Kotawaringin Timur kita selalu antisipasi dan melihat perkembangannya, sampai saat ini kasus itu tidak ada. Tapi masyarakat tetap kami anjurkan menggunakan masker, karena untuk antisipasi atau pencegahan itu yang paling bagus,” ucapnya. 

Umar Kaderi menambahkan, dilihat dari perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta belum ada laporan pasien yang meninggal dunia dan sekalipun tetap melakukan isolasi mandiri, tapi tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit maupun puskesmas. Sehingga, dampak dari COVID-19 diperkirakan tidak separah dulu. 

Kondisi ini, diduga manfaat dari vaksinasi yang telah dijalani sebagian besar masyarakat. Terbukti dari para tenaga kesehatan  yang telah 4 kali menjalani vaksinasi hingga saat ini belum ada laporan nakes yang terpapar COVID-19. Maka dari itu, masyarakat diharap tidak panik dengan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. 

Baca juga: Bupati Kotim ikut bagikan susu dan telur untuk 2.163 anak

Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pustu dan poskesdes sebagai garda kesehatan masyarakat

Baca juga: Penyaluran dana desa 2023 di Kotim capai 99,93 persen


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024