Sampit (ANTARA) - Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat pusat XI yang kali ini digelar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, dinilai menjadi salah satu wujud nyata pengamalan ajaran-ajaran agama Hindu Kaharingan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. 

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi kegiatan keagamaan di wilayah ini, khususnya agama Hindu Kaharingan. Pemerintah ingin merawat keberagaman yang ada,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah Nuryakin di Sampit, Selasa malam. 

Pembukaan Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat pusat XI dilaksanakan di GOR Bola Voli, Sampit. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran diwakili oleh Sekda Nuryakin membuka secara resmi kegiatan tersebut. 

Nampak hadir dalam kegiatan itu Ketua DWP Kalimantan Tengah Anitha Nuryakin, Staf Ahli Gubernur Kalteng Yuas Elko, Bupati/Pj Bupati/Pj Wali Kota se-Kalimantan Tengah, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah, pimpinan perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. 

Nuryakin menyampaikan, sesuai amanat Gubernur Kalimantan Tengah bahwa pemerintah daerah ingin merawat keberagaman yang ada, salah satunya dengan hadir dan mendukung semua kegiatan keagamaan di Kalimantan Tengah. 

“Kita ingin agar keberagaman yang ada bisa memperkokoh dan memperkuat persatuan dan kesatuan kita di Kalimantan Tengah. Kita boleh berbeda suku, agama, dan kepercayaan, tapi falsafah Huma Betang menyatukan kita bersama,” ucapnya. 

Festival ini adalah salah satu upaya mendalami ajaran suci bagi umat Hindu Kaharingan melalui berbagai perlombaan dan kegiatan lainnya. Selain itu, nantinya mampu mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,  berbangsa, dan bernegara. 

Melalui festival ini diharapkan dapat meningkatkan iman dan takwa sebagai landasan terbentuknya sikap moral dan akhlak mulia bagi umat Hindu Kaharingan. 

Baca juga: KPU Kotim sebut peran media sangat penting sukseskan Pemilu 2024

Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai wujud pemahaman ajaran penyang hinje simpei panturung humba tamburak, yang artinya bahwa persatuan dan kesatuan dalam keberagaman untuk kemajuan bersama.

Mempersatukan dan menyamakan persepsi tentang seni membaca kitab suci Panaturan, melantunkan lagu kandayu, dan tandak.

Memantapkan kerukunan hidup internal dan eksternal umat beragama yang serasi, seimbang, dan harmonis. 

Selain itu, meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap kitab suci Panaturan dan pelaksanaan upacara keagamaan lainnya, sesuai keyakinan umat Hindu Kaharingan dalam kehidupan sehari-hari 

“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini saya yakin umat Hindu Kaharingan akan mampu meningkatkan rasa keimanannya dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah yang kita cintai ini,” pungkasnya. 

Selaku tuan rumah acara Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan festival ini menjadi wadah bagi para seniman dan budayawan untuk berkumpul, berbagi dan menunjukkan kepiawaian dalam bidang seni dan budaya. 

Festival Tandak Intan Kaharingan bukan sekadar ajang kompetisi tapi juga momentum untuk memupuk persatuan dan kesatuan, menghargai keanekaragaman budaya serta mendorong pertumbuhan kreativitas anak bangsa.

“Dalam setiap penampilan kita dapat merasakan keindahan kekayaan dan makna yang terkandung dalam setiap gerakan tarian melodi musik dan karya seni lainnya,” ucapnya. 

Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan Rp250 juta untuk peningkatan SDM di pustu

Dalam kesempatan ini ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah memilih Kotawaringin Timur sebagai tuan rumah penyelenggara acara, serta mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan. 

Ia berharap dengan digelarnya festival tandak Intan Kaharingan akan membawa dampak positif bagi perekonomian di Bumi Habaring Hurung tersebut. 

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat pusat XI Fajrurrahman mengatakan kegiatan ini bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan yang dilaksanakan pemerintah dalam upaya membangun mental spiritual, di samping pembangunan fisik material. 

“Melalui kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan tumbuh manusia yang berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempererat rasa kebersamaan dan persaudaraan antar sesama,” ucap pria yang juga menjabat Sekda Kotawaringin Timur ini. 

Ia juga menyampaikan, Festival Tandak Intan Kaharingan tingkat pusat XI diikuti kurang lebih 1300 peserta yang mencakup official dan pendamping yang terdiri dari 13 kabupaten/kota.

Total ada 10 jenis lomba yang digelar, antara lain kandayu, pembacaan kitab suci pengaturan, penyampaian pandehen atau siraman rohani, menandak atau tandak, mantir basarah tingkat remaja hingga dewasa, karungut bertema agama Hindu Kaharingan, cerdas cermat, sarana prasarana upacara, tarian bertema Hindu Kaharingan, vokal grup lagu rohani Hindu Kaharingan. 

Kegiatan dilaksanakan pada 19-21 Desember 2023 di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Baca juga: Atlet Kotim peraih medali Porprov gembira bonus dicairkan sesuai janji

Baca juga: Wabup berharap masyarakat Kotim terlindungi jaminan sosial secara merata

Baca juga: Pemuda Kotim semakin bersemangat tingkatkan UMKM dan ekonomi kreatif


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024