Denpasar (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menyebut Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE), untuk 1-15 Januari 2024 turun menjadi 746,69 dolar AS per metrik dibanding periode sebelumnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan nilai tersebut turun sebesar 20,82 dolar AS atau 2,71 persen dari periode 16-31 Desember 2023 yang tercatat 767,51 dolar AS per metrik ton.
"Saat ini, HR CPO turun menjadi 746,69 dolar AS per metrik ton. Untuk itu, merujuk pada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) yang berlaku saat ini, maka pemerintah akan mengenakan BK CPO sebesar 18 dolar AS per metrik ton dan PE CPO sebesar 75 dolar AS per metrik ton untuk periode 1-15 Januari 2024," ujar Budi melalui keterangan tertulis diterima di Denpasar, Bali, Jumat.
Sumber harga untuk penetapan HR CPO dimaksud diperoleh dari rata-rata harga selama periode 10-24 Desember 2023 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar 712,19 dolar AS per metrik, Bursa CPO di Malaysia sebesar 781,19 dolar AS per metrik ton, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar 873 dolar AS per metrik ton.
Budi menyampaikan penurunan HR CPO ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu penurunan permintaan dari China karena harga CPO yang meningkat pada beberapa periode sebelumnya, penurunan produksi di Indonesia dan Malaysia akibat pengaruh cuaca, dan penurunan harga minyak kedelai.
Sementara itu, HR biji kakao periode Januari 2024 ditetapkan sebesar 4.230,97 dolar AS per metrik tom meningkat sebesar 280,35 atau 7,10 persen dari bulan sebelumnya.
Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Januari 2024 menjadi 3.900 dolar AS per metrik ton, naik 273 dolar AS atau 7,53 persen dari periode sebelumnya.
Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao antara lain dipengaruhi oleh penyakit tanaman di Afrika Barat sebagai dampak dari El Nino, khususnya di Pantai Gading dan Ghana.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode Januari 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan nilai tersebut turun sebesar 20,82 dolar AS atau 2,71 persen dari periode 16-31 Desember 2023 yang tercatat 767,51 dolar AS per metrik ton.
"Saat ini, HR CPO turun menjadi 746,69 dolar AS per metrik ton. Untuk itu, merujuk pada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) yang berlaku saat ini, maka pemerintah akan mengenakan BK CPO sebesar 18 dolar AS per metrik ton dan PE CPO sebesar 75 dolar AS per metrik ton untuk periode 1-15 Januari 2024," ujar Budi melalui keterangan tertulis diterima di Denpasar, Bali, Jumat.
Sumber harga untuk penetapan HR CPO dimaksud diperoleh dari rata-rata harga selama periode 10-24 Desember 2023 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar 712,19 dolar AS per metrik, Bursa CPO di Malaysia sebesar 781,19 dolar AS per metrik ton, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar 873 dolar AS per metrik ton.
Budi menyampaikan penurunan HR CPO ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu penurunan permintaan dari China karena harga CPO yang meningkat pada beberapa periode sebelumnya, penurunan produksi di Indonesia dan Malaysia akibat pengaruh cuaca, dan penurunan harga minyak kedelai.
Sementara itu, HR biji kakao periode Januari 2024 ditetapkan sebesar 4.230,97 dolar AS per metrik tom meningkat sebesar 280,35 atau 7,10 persen dari bulan sebelumnya.
Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Januari 2024 menjadi 3.900 dolar AS per metrik ton, naik 273 dolar AS atau 7,53 persen dari periode sebelumnya.
Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao antara lain dipengaruhi oleh penyakit tanaman di Afrika Barat sebagai dampak dari El Nino, khususnya di Pantai Gading dan Ghana.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode Januari 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya.