Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Pendidikan setempat siap untuk menjadi tuan rumah dalam kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Sebagai kesiapan menjadi tuan rumah, Dinas Pendidikan Barito Utara diberi kepercayaan untuk mempresentasikan praktik baik kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah 2023 dan Proyeksi Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024.
"Kami juga mempertegas kesiapan sebagai tuan rumah Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalteng untuk dilaksanakan di Muara Teweh,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin Surapati di Palangka Raya, Rabu.
Hal tersebut disampaikan dia, ketika menghadiri kegiatan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan pakar dalam Implementasi Model Perlindungan Bahasa Daerah di Palangka Raya pada 30-31 Januari 2024.
Baca juga: Pj Bupati apresiasi KPPN Buntok buka layanan filial di Muara Teweh
Menurut dia, revitalisasi bahasa daerah, merupakan langkah strategis dalam rangka menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari.
“Revitalisasi juga merupakan upaya melestarikan dan menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak yang ada di Kalimantan Tengah,” kata Syahmiludin.
Program revitalisasi bahasa daerah merupakan program kolaboratif. Tidak hanya dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bersama Balai/Kantor Bahasa di Indonesia. Tetapi, bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Barito Utara salurkan bantuan pangan kepada 4.795 penerima
Baca juga: Pemkab Barut adakan entry meeting bersama BPK RI Kalteng
Sebagai kesiapan menjadi tuan rumah, Dinas Pendidikan Barito Utara diberi kepercayaan untuk mempresentasikan praktik baik kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah 2023 dan Proyeksi Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024.
"Kami juga mempertegas kesiapan sebagai tuan rumah Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Kalteng untuk dilaksanakan di Muara Teweh,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin Surapati di Palangka Raya, Rabu.
Hal tersebut disampaikan dia, ketika menghadiri kegiatan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan pakar dalam Implementasi Model Perlindungan Bahasa Daerah di Palangka Raya pada 30-31 Januari 2024.
Baca juga: Pj Bupati apresiasi KPPN Buntok buka layanan filial di Muara Teweh
Menurut dia, revitalisasi bahasa daerah, merupakan langkah strategis dalam rangka menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari.
“Revitalisasi juga merupakan upaya melestarikan dan menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah, khususnya bahasa Dayak yang ada di Kalimantan Tengah,” kata Syahmiludin.
Program revitalisasi bahasa daerah merupakan program kolaboratif. Tidak hanya dilakukan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bersama Balai/Kantor Bahasa di Indonesia. Tetapi, bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Barito Utara salurkan bantuan pangan kepada 4.795 penerima
Baca juga: Pemkab Barut adakan entry meeting bersama BPK RI Kalteng