Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut nama Prabowo dan Subiyanto serta beberapa kali menyebutkan angka dua dan berbicara kekuatan Angkatan Laut Perairan Biru (blue water navy).
Hal itu dilakukan Yaqut yang juga merupakan Menteri Agama dalam sambutannya di acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor di KM Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.
Pertama-tama dalam sambutannya, Yaqut menyapa nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dengan nama belakang.
“Yang kita hormati, kita banggakan, dua tokoh penting kita garda terdepan bangsa, Pak Kapolri, kemarin di acara Harlah NU disebut Pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang Pak Kapolri Pak LS Prabowo,” kata Yaqut.
“Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, Pak Agus Subiyanto. Di Muktamar NU disebut begitu, izin Pak, di sini akan kami panggil Pak A. Subiyanto,” ujar Yaqut lagi.
Pernyataan Yaqut disambut riuh tepuk tangan para kader GP Ansor yang hadir. “Paham semua kayaknya nih,” seloroh Yaqut.
Yaqut dalam sambutannya juga banyak melontarkan canda soal angka 2.
“Izinkan kami melaporkan pelaksanaan Kongres GP Ansor ini dilaksanakan pada tanggal 2 bulan 2 tahun 2022, oh iya tambah 2 jadi 2024. Maaf, jadi tanggal 2 bulan 2 (tahun) 2024,” kata dia.
Yaqut kemudian menyampaikan bahwa Kongres XVI GP Ansor dilaksanakan di dua tempat, darat dan laut.
“Luar biasa Bapak, jarang kongres dilaksanakan di dua tempat, dan melewati dua pelabuhan Bapak Presiden, mulai (Pelabuhan) Tanjung Priok sampai ke Tanjung Emas,” kata Yaqut.
Karena Yaqut berkali-kali menyebut angka dua, para peserta kongres kembali riuh dan bertepuk tangan.
“Ini kenapa sih?” tanya Yaqut.
Dia melanjutkan, pelaksanaan Kongres XVI GP Ansor mendapatkan hari dan tanggal yang bagus, tanggal dua dan bulan dua, serta digagas di dua tempat, yakni daratan dan lautan.
“Ada beberapa pertimbangan. Pertama karena melalui pertimbangan geostrategis. Kita tahu Indonesia ini berada di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tuturnya.
Karena pembukaan Kongres XVI GP Ansor berada di pelabuhan atau laut, Ia lantas bercerita tentang kekuatan pasukan Angkatan Laut Perairan Biru bernama blue water navy, yang menurut penelusurannya merupakan angkatan laut terkuat.
“Di dunia militer itu para ahli sepakat mengklasifikasikan kekuatan angkatan laut itu menjadi beberapa, pertama grey water navy, yang nomor dua green water navy dan terakhir blue water navy. Blue water navy ini, Panglima TNI mohon izin koreksi kalau salah, adalah angkatan laut paling kuat,” kata Yaqut.
Dia menyampaikan blue water navy didefinisikan sebagai kekuatan laut yang mampu menjalankan operasi di perairan-perairan dalam yang terbuka, dan memungkinkan sebuah negara memproyeksikan kekuatannya di luar negara asal.
“Nah yang kedua (lainnya) kekuatan green water navy, grey water navy, tidak terlalu kuat tidak perlu kita bahas. Jadi kita nggak usah bahas. Yang kuat saja yang blue water navy,” selorohnya.
Hal itu dilakukan Yaqut yang juga merupakan Menteri Agama dalam sambutannya di acara pembukaan Kongres XVI GP Ansor di KM Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.
Pertama-tama dalam sambutannya, Yaqut menyapa nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dengan nama belakang.
“Yang kita hormati, kita banggakan, dua tokoh penting kita garda terdepan bangsa, Pak Kapolri, kemarin di acara Harlah NU disebut Pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang Pak Kapolri Pak LS Prabowo,” kata Yaqut.
“Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, Pak Agus Subiyanto. Di Muktamar NU disebut begitu, izin Pak, di sini akan kami panggil Pak A. Subiyanto,” ujar Yaqut lagi.
Pernyataan Yaqut disambut riuh tepuk tangan para kader GP Ansor yang hadir. “Paham semua kayaknya nih,” seloroh Yaqut.
Yaqut dalam sambutannya juga banyak melontarkan canda soal angka 2.
“Izinkan kami melaporkan pelaksanaan Kongres GP Ansor ini dilaksanakan pada tanggal 2 bulan 2 tahun 2022, oh iya tambah 2 jadi 2024. Maaf, jadi tanggal 2 bulan 2 (tahun) 2024,” kata dia.
Yaqut kemudian menyampaikan bahwa Kongres XVI GP Ansor dilaksanakan di dua tempat, darat dan laut.
“Luar biasa Bapak, jarang kongres dilaksanakan di dua tempat, dan melewati dua pelabuhan Bapak Presiden, mulai (Pelabuhan) Tanjung Priok sampai ke Tanjung Emas,” kata Yaqut.
Karena Yaqut berkali-kali menyebut angka dua, para peserta kongres kembali riuh dan bertepuk tangan.
“Ini kenapa sih?” tanya Yaqut.
Dia melanjutkan, pelaksanaan Kongres XVI GP Ansor mendapatkan hari dan tanggal yang bagus, tanggal dua dan bulan dua, serta digagas di dua tempat, yakni daratan dan lautan.
“Ada beberapa pertimbangan. Pertama karena melalui pertimbangan geostrategis. Kita tahu Indonesia ini berada di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,” tuturnya.
Karena pembukaan Kongres XVI GP Ansor berada di pelabuhan atau laut, Ia lantas bercerita tentang kekuatan pasukan Angkatan Laut Perairan Biru bernama blue water navy, yang menurut penelusurannya merupakan angkatan laut terkuat.
“Di dunia militer itu para ahli sepakat mengklasifikasikan kekuatan angkatan laut itu menjadi beberapa, pertama grey water navy, yang nomor dua green water navy dan terakhir blue water navy. Blue water navy ini, Panglima TNI mohon izin koreksi kalau salah, adalah angkatan laut paling kuat,” kata Yaqut.
Dia menyampaikan blue water navy didefinisikan sebagai kekuatan laut yang mampu menjalankan operasi di perairan-perairan dalam yang terbuka, dan memungkinkan sebuah negara memproyeksikan kekuatannya di luar negara asal.
“Nah yang kedua (lainnya) kekuatan green water navy, grey water navy, tidak terlalu kuat tidak perlu kita bahas. Jadi kita nggak usah bahas. Yang kuat saja yang blue water navy,” selorohnya.