Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menyiapkan anggaran Rp14 miliar untuk rekonstruksi Jalan Simpang Kalang, Desa Tumbang Kalang menuju Kecamatan Antang Kalang.
“Ada beberapa ruas jalan di utara yang akan diperbaiki tahun ini, salah satunya Jalan Simpang Kalang, Tumbang Kalang, anggarannya kurang lebih Rp14 miliar,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Selasa.
Mentana menyebutkan, pada 2024 pihaknya merencanakan rekonstruksi 207 ruas jalan dan gang, baik di daerah dalam kota maupun luar kota. Salah satu yang menjadi prioritasnya adalah Jalan Simpang Kalang yang menghubungkan akses dari jalan provinsi menuju Kecamatan Antang Kalang.
Hal ini tak lepas dari arahan Bupati Kotim, Halikinnor, yang menginginkan agar Jalan Simpang Kalang segera diperbaiki, karena kondisi jalan yang berupa tanah dan sebagian berbatu tersebut sangat memprihatinkan.
Terlebih jika diguyur hujan, sebagian titik di jalan itu akan becek dan berlumpur, sehingga sangat sulit dilalui kendaraan bermotor.
“Kerusakan jalan itu ada tingkat, rusak ringan, sedang, dan berat. Sedangkan di sana itu sudah masuk rusak berat, makanya menjadi prioritas untuk segera ditangani,” ucapnya.
Baca juga: Korban banjir di Kotim diharapkan mau direlokasi
Ia menjelaskan rekonstruksi Jalan Simpang Kalang diutamakan agar fungsional dulu, sedangkan untuk pengaspalan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, anggaran Rp14 miliar hanya cukup untuk pengaspalan sepanjang 3,9 km, sedangkan Jalan Simpang Kalang dari Desa Tumbang Kalang ke Kecamatan Antang Kalang yang memiliki panjang kurang lebih 9 km.
“Untuk sisanya nanti pasti kami usulkan, tapi melihat kondisi anggarannya. Target kami konektivitas jalan antar kecamatan dan jalan provinsi di sana bisa tercapai,” ujarnya.
Disamping untuk kelancaran dan kenyamanan mobilitas masyarakat, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang ini diharapkan juga membawa dampak positif terhadap perekonomian setempat, khususnya untuk menekan inflasi.
Biasanya kondisi medan jalan yang sulit membuat harga barang maupun jasa di suatu daerah menjadi lebih mahal, begitu pula di Kecamatan Antang Kalang. Nanti, setelah jalan tersebut diperbaiki dan lalu lintas menjadi lebih lancar, diharapkan harga barang maupun jasa bisa lebih murah.
“Dengan jalan ini diperbaiki dan konektivitas lancar, maka diharapkan mampu mengurangi biaya-biaya, khususnya mengurangi tingkat inflasi dan lainnya,” ujarnya.
Mentana melanjutkan, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang ini akan melibatkan pihak ketiga. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan dokumen untuk lelang, kemudian pada Maret 2024 lelang proyek rekonstruksi jalan tersebut akan dibuka. Setelah itu baru direncanakan untuk waktu pengerjaannya.
Ia menambahkan, Jalan Simpang Kalang sebelumnya sempat beberapa diperbaiki, tapi sudah cukup lama. Namun,ia mengakui perbaikan jalan kala itu belum signifikan dan anggarannya pun terbilang kecil, kurang lebih Rp 1 miliar hingga Rp2 miliar.
Dengan anggaran yang lebih besar dan pengerjaan yang lebih matang kali ini, ia berharap daya tahan jalan tersebut akan lebih lama dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lebih lama pula.
Baca juga: Kelelahan, seorang petugas KPPS di Kotim sempat dilarikan ke rumah sakit
Baca juga: JCH Kotim diingatkan patuhi aturan selama di Tanah Suci
Baca juga: Harga emas diperkirakan akan kembali naik
“Ada beberapa ruas jalan di utara yang akan diperbaiki tahun ini, salah satunya Jalan Simpang Kalang, Tumbang Kalang, anggarannya kurang lebih Rp14 miliar,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Mentana Dhinar Tistama di Sampit, Selasa.
Mentana menyebutkan, pada 2024 pihaknya merencanakan rekonstruksi 207 ruas jalan dan gang, baik di daerah dalam kota maupun luar kota. Salah satu yang menjadi prioritasnya adalah Jalan Simpang Kalang yang menghubungkan akses dari jalan provinsi menuju Kecamatan Antang Kalang.
Hal ini tak lepas dari arahan Bupati Kotim, Halikinnor, yang menginginkan agar Jalan Simpang Kalang segera diperbaiki, karena kondisi jalan yang berupa tanah dan sebagian berbatu tersebut sangat memprihatinkan.
Terlebih jika diguyur hujan, sebagian titik di jalan itu akan becek dan berlumpur, sehingga sangat sulit dilalui kendaraan bermotor.
“Kerusakan jalan itu ada tingkat, rusak ringan, sedang, dan berat. Sedangkan di sana itu sudah masuk rusak berat, makanya menjadi prioritas untuk segera ditangani,” ucapnya.
Baca juga: Korban banjir di Kotim diharapkan mau direlokasi
Ia menjelaskan rekonstruksi Jalan Simpang Kalang diutamakan agar fungsional dulu, sedangkan untuk pengaspalan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, anggaran Rp14 miliar hanya cukup untuk pengaspalan sepanjang 3,9 km, sedangkan Jalan Simpang Kalang dari Desa Tumbang Kalang ke Kecamatan Antang Kalang yang memiliki panjang kurang lebih 9 km.
“Untuk sisanya nanti pasti kami usulkan, tapi melihat kondisi anggarannya. Target kami konektivitas jalan antar kecamatan dan jalan provinsi di sana bisa tercapai,” ujarnya.
Disamping untuk kelancaran dan kenyamanan mobilitas masyarakat, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang ini diharapkan juga membawa dampak positif terhadap perekonomian setempat, khususnya untuk menekan inflasi.
Biasanya kondisi medan jalan yang sulit membuat harga barang maupun jasa di suatu daerah menjadi lebih mahal, begitu pula di Kecamatan Antang Kalang. Nanti, setelah jalan tersebut diperbaiki dan lalu lintas menjadi lebih lancar, diharapkan harga barang maupun jasa bisa lebih murah.
“Dengan jalan ini diperbaiki dan konektivitas lancar, maka diharapkan mampu mengurangi biaya-biaya, khususnya mengurangi tingkat inflasi dan lainnya,” ujarnya.
Mentana melanjutkan, rekonstruksi Jalan Simpang Kalang ini akan melibatkan pihak ketiga. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan dokumen untuk lelang, kemudian pada Maret 2024 lelang proyek rekonstruksi jalan tersebut akan dibuka. Setelah itu baru direncanakan untuk waktu pengerjaannya.
Ia menambahkan, Jalan Simpang Kalang sebelumnya sempat beberapa diperbaiki, tapi sudah cukup lama. Namun,ia mengakui perbaikan jalan kala itu belum signifikan dan anggarannya pun terbilang kecil, kurang lebih Rp 1 miliar hingga Rp2 miliar.
Dengan anggaran yang lebih besar dan pengerjaan yang lebih matang kali ini, ia berharap daya tahan jalan tersebut akan lebih lama dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lebih lama pula.
Baca juga: Kelelahan, seorang petugas KPPS di Kotim sempat dilarikan ke rumah sakit
Baca juga: JCH Kotim diingatkan patuhi aturan selama di Tanah Suci
Baca juga: Harga emas diperkirakan akan kembali naik