Berikut jenis-jenis kelainan yang menentukan anak perempuan terlambat haid

Senin, 26 Februari 2024 14:34 WIB

Jakarta (ANTARA) - Kelompok Staf Medis (KSM) Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Surahman Hakim, SpOG(K), MPH mengatakan ada beberapa faktor yang menentukan anak perempuan terlambat haid atau bahkan tidak bisa haid.

Ia mengatakan jika anak perempuan usia 15 tahun belum haid, perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulannya. Jika tidak ada nyeri yang berarti, harus segera di cek apakah ada hambatan pada saluran pengeluaran haid.

“Kalau pada kelainan gangguan pertumbuhan saluran reproduksi maka kadangkala ada, satu yang paling ringan hymen-nya tidak terbuka, atau vaginanya tertutup karena ada jaringan tertentu, atau mulut rahimnya tidak terbentuk jadi darah haidnya hanya terpusat di rahim saja, hal-hal seperti ini harus tindakan segera,” kata Surahman dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Senin.

Tindakan harus segera dilakukan karena bisa menyebabkan nyeri yang hebat dan mengganggu aktivitas, dan menyebabkan gangguan tertutupnya saluran reproduksi.

Baca juga: Haid pertama datang lebih awal tak berarti menopause lebih cepat

Selain faktor pertama, faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah tidak terbentuknya tanda seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara dan munculnya bulu kemaluan saat memasuki usia 15 tahun.

Jika hal tersebut terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan gangguan kromosom. Pada wanita, kromosom yang terbentuk adalah X-X, namun jika ada variasi kromosom X-Y atau X-X-Y perlu dilakukan penatalaksanaan psikiatri untuk dilihat apakah ada genetik laki-laki di dalam tubuhnya.

“Ada kasus seperti ini, tapi ternyata setelah diyakinkan hormon yang dominan laki-laki kita berikan hormon termasuk terapi untuk penyesuaian kelaminnya,” katanya.

Lain halnya jika kromosom yang tumbuh benar perempuan namun tidak muncul tanda seksual sekundernya, maka akan dicek untuk kemungkinan hormon yang kurang dengan terapi hormonal. Kemungkinan tersebut disebut dengan agnesis, yaitu tidak terbentuknya seksual sekunder maupun rahim dan vagina yang tidak sempurna.

Baca juga: Obesitas bisa jadi penyebab pola haid tidak teratur

Pada kasus ini, anak perempuan tersebut memiliki indung telur namun ada kelainan di rahim yang kemungkinan besar akan sulit memiliki anak.

Untuk terapi hormonal, Surahman mengatakan pasien akan diberikan terapi hormon progesterone dan diberi obat selama 7-10 hari sampai pasien bisa memproduksi estrogennya sendiri, sehingga bisa terjadi haid secara normal seperti pada umumnya.

Surahman mengatakan anak perempuan pada saat ini rata-rata haid pada usia 9 tahun. Jika melewati usia tersebut tidak kunjung ada tanda haid, bisa memeriksakan perkembangan seksual sekundernya, periksa ke dokter kebidanan dan kandungan atau ke dokter anak.

Baca juga: Rekomendasi makanan dan minuman untuk atasi nyeri saat haid

Baca juga: Nyeri haid tidak selalu akibat endometriosis

Baca juga: Mengenal gangguan haid yang bisa berkaitan dengan kesuburan

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Berikut tips menjaga kebersihan menstruasi saat mendaki

20 jam lalu

Benarkah siklus haid bisa jadi barometer kesehatan perempuan?

07 May 2024 8:29 Wib

Haid pertama datang lebih awal tak berarti menopause lebih cepat

17 October 2023 16:24 Wib

Obesitas bisa jadi penyebab pola haid tidak teratur

17 October 2023 14:54 Wib

Rekomendasi makanan dan minuman untuk atasi nyeri saat haid

30 August 2023 11:06 Wib
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 21 jam lalu

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 13 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib