Tips hindari konflik pernikahan yang bisa berujung perceraian

Selasa, 27 Februari 2024 17:44 WIB

Jakarta (ANTARA) - Psikolog keluarga dan pernikahan Yulistin Puspaningrum menekankan pentingnya menjalankan komitmen pernikahan dalam upaya menghindari konflik yang dapat berujung pada perceraian.  

"Pada saat kita melangkah ke perkawinan kita harus komitmen dengan pernikahan itu, kalau enggak komitmen, ada masalah sedikit bisa enggak cocok," kata psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada itu saat dihubungi ANTARA pada Selasa.

Sebelum memutuskan untuk menikah, ia mengatakan, penting untuk menelusuri serta memahami kepribadian calon pasangan dan latar belakang keluarganya agar bisa berusaha meminimalkan potensi konflik setelah menikah. 

Setelah menikah, Yulistin mengatakan, pasangan mesti mengupayakan komunikasi terjalin dengan baik dalam hal pemenuhan kebutuhan masing-masing.

Baca juga: Kasus perceraian di Palangka Raya selama 2023 capai 208 kasus

Menurut dia, setidaknya ada lima kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yaitu waktu, pelayanan, penghargaan, pemberian hadiah, dan pelukan.

Ia mengatakan bahwa sentuhan atau pelukan sangat berarti bagi pasangan dan dapat membuat pernikahan menjadi lebih bahagia. Sentuhan membuat pasangan merasa dibutuhkan dan dihargai kehadirannya.

Selain itu, menurut dia, pasangan sebaiknya mengupayakan adanya "efek kejutan" agar hubungan rumah tangga tidak menjadi pasif dan monoton.

Baca juga: Kenali penyebab perceraian kelabu seperti Bill & Melinda Gates

"Memang secara kimia, terutama laki-laki, bisa bosan saat tidak ada unsur keterkejutan... Saat pasangan ada sesuatu, enggak pasif, selalu ada yang baru, ini perlu dijaga, kalau enggak, bisa terjadi perceraian," katanya.

Ia menambahkan, dalam hal ini upaya untuk membangkitkan lagi rasa seperti semasa berpacaran atau pada awal pernikahan bisa dicoba.

Yulistin juga mengemukakan pentingnya pasangan memahami bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan bahwa hubungan dalam pernikahan bisa "naik-turun."

"Dalam pernikahan ada siklus naik turun, tapi bagaimana kita bisa menjaga supaya saat jatuh bisa bangkit lagi, di media sosial apalagi, gangguan bisa berseliweran, kalau enggak kuat bisa jatuh," katanya.

Baca juga: Ini perbedaan 'love language' yang timbulkan konflik, tapi bisa diatasi

Baca juga: Kenali 'red flag' dalam hubungan asmara

Baca juga: Tips meminimalkan konflik dengan pasangan selama Ramadhan

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jelang pernikahan, Rizky Febian dan Mahalini gelar upacara adat Bali

06 May 2024 16:25 Wib

Rihanna lakukan konser penuh pertama di acara pernikahan

03 March 2024 10:16 Wib

Penolakan rencana KUA sebagai tempat pencatatan pernikahan bagi semua agama

26 February 2024 15:24 Wib

Psikolog : Tunda pernikahan jika belum siap cegah 'baby blues'

30 January 2024 9:12 Wib

Jokowi hadiri resepsi pernikahan Pangeran Brunei Abdul Mateen

15 January 2024 16:22 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 19 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib