Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika

Jumat, 1 Maret 2024 10:46 WIB

Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kamis (29/2) waktu setempat mengumumkan pada bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi yang berasal dari Tiongkok dan "negara-negara lain yang menjadi perhatian."


"China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan yang disiarkan laman Carscoops, Jumat.

Biden menambahkan bahwa negara tersebut siap membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih yang dapat menimbulkan risiko bagi keamanan Nasional.

"Kendaraan yang terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara kita dan infrastruktur kita dan mengirimkan data ini kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Kendaraan-kendaraan ini dapat diakses dari jarak jauh atau dilumpuhkan,” kata Biden.

Baca juga: Gandeng produsen lokal, Toyota hadirkan SUV listrik Bozhi 4X di China

Kedutaan Besar China di Washington telah mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan-kendaraan tersebut sebagai ancaman bagi warga Amerika. Namun, Biden mengklaim bahwa China memberlakukan pembatasan pada produsen mobil Amerika.

"Mengapa kendaraan yang terhubung dari China harus diizinkan beroperasi di negara kita tanpa perlindungan?" kata Biden.

Ini bukan pertama kalinya AS memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan China dengan alasan kekhawatiran keamanan Nasional.

Sebelumnya, AS melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok memasuki pasar karena kekhawatiran serupa terkait penggunaan data.

Baca juga: Shanghai pertama kali jadi tuan rumah Formula E 2024

Para pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan tindakan apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus mobil. Namun, mereka mengatakan bahwa pemerintah memiliki kekuatan hukum yang luas yang berpotensi memiliki "dampak yang besar."

AS telah membatasi kendaraan listrik dengan baterai buatan China agar tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan ramah lingkungan.

AS  juga memberlakukan tarif yang tinggi untuk kendaraan-kendaraan negara tersebut, meskipun dikatakan sedang mempertimbangkan untuk memodifikasi tarif tersebut untuk menargetkan kendaraan-kendaraan China yang dirakit di Meksiko, Amerika Utara.

Departemen Perdagangan dimintai pendapat selama 60 hari ke depan, dan akan mempertimbangkan untuk membuat peraturan setelah periode tersebut berlalu. Penyelidikan ini juga akan mencari tahu lebih jauh tentang kendaraan yang dirakit di AS, seperti dari mana perangkat lunak mereka berasal.

Baca juga: Kia pamerkan konsep SUV listrik EV5 di China

Baca juga: Elon Musk : China pesaing terbesar industri kendaraan listrik

Baca juga: Penjualan mobil penumpang merek China meningkat 22,8 persen pada 2022


Pewarta : Pamela Sakina
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Komitmen PT SLK wujudkan pembangunan berkelanjutan, curi perhatian China Datang Corporation

26 November 2024 8:11 Wib

Sabar/Reza sangat termotivasi jelang final Super 750 perdana

24 November 2024 8:01 Wib

Indonesia pastikan lima sektor terisi di BWF World Tour Finals 2024

24 November 2024 7:51 Wib

Jonatan fokus tampil maksimal di final China Masters 2024

24 November 2024 7:39 Wib

Kian percaya diri, Sabar/Reza lanjut ke final China Masters 2024

23 November 2024 21:01 Wib
Terpopuler

Kedubes Arab Saudi kembali berangkatkan 50 WNI umrah gratis

Kabar Daerah - 21 November 2024 19:48 Wib

Disarpustaka Kapuas gencar sosialisasikan akreditasi perpustakaan sekolah

Kabar Daerah - 22 November 2024 15:47 Wib

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib

Sebanyak 7.200 personel gabungan siap amankan pilkada di Kalteng

Kabar Daerah - 25 November 2024 17:13 Wib