"China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil,” ujar Biden dalam sebuah pernyataan yang disiarkan laman Carscoops, Jumat.
Biden menambahkan bahwa negara tersebut siap membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih yang dapat menimbulkan risiko bagi keamanan Nasional.
"Kendaraan yang terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga negara kita dan infrastruktur kita dan mengirimkan data ini kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Kendaraan-kendaraan ini dapat diakses dari jarak jauh atau dilumpuhkan,” kata Biden.
Baca juga: Gandeng produsen lokal, Toyota hadirkan SUV listrik Bozhi 4X di China
Kedutaan Besar China di Washington telah mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan-kendaraan tersebut sebagai ancaman bagi warga Amerika. Namun, Biden mengklaim bahwa China memberlakukan pembatasan pada produsen mobil Amerika.
"Mengapa kendaraan yang terhubung dari China harus diizinkan beroperasi di negara kita tanpa perlindungan?" kata Biden.
Ini bukan pertama kalinya AS memberlakukan pembatasan pada perusahaan-perusahaan China dengan alasan kekhawatiran keamanan Nasional.
Sebelumnya, AS melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok memasuki pasar karena kekhawatiran serupa terkait penggunaan data.
Baca juga: Shanghai pertama kali jadi tuan rumah Formula E 2024
Para pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan tindakan apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus mobil. Namun, mereka mengatakan bahwa pemerintah memiliki kekuatan hukum yang luas yang berpotensi memiliki "dampak yang besar."
AS telah membatasi kendaraan listrik dengan baterai buatan China agar tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan ramah lingkungan.
AS juga memberlakukan tarif yang tinggi untuk kendaraan-kendaraan negara tersebut, meskipun dikatakan sedang mempertimbangkan untuk memodifikasi tarif tersebut untuk menargetkan kendaraan-kendaraan China yang dirakit di Meksiko, Amerika Utara.
Departemen Perdagangan dimintai pendapat selama 60 hari ke depan, dan akan mempertimbangkan untuk membuat peraturan setelah periode tersebut berlalu. Penyelidikan ini juga akan mencari tahu lebih jauh tentang kendaraan yang dirakit di AS, seperti dari mana perangkat lunak mereka berasal.
Baca juga: Kia pamerkan konsep SUV listrik EV5 di China
Baca juga: Elon Musk : China pesaing terbesar industri kendaraan listrik
Baca juga: Penjualan mobil penumpang merek China meningkat 22,8 persen pada 2022
Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika
Model berdiri di samping mobil listrik BYD Seal yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kamis (29/2) waktu setempat mengumumkan pada bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi yang berasal dari Tiongkok dan "negara-negara lain yang menjadi perhatian."