Sampit (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mencatat Kota Sampit pada Februari 2024 mengalami inflasi 2,14 persen, berdasarkan data inflasi year on year atau tahun ke tahun yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
"Perkembangan berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum menunjukkan kenaikan indeks harga. Hasil pemantauan kami, di Sampit pada bulan lalu terjadi inflasi 2,14 persen," kata Kepala BPS Kotim Eddy Surahman di Sampit, Minggu.
Ia menjelaskan, inflasi year on year pada Februari 2024 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang memiliki andil terbesar dalam inflasi ini adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,79 persen. Disusul oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,58 persen.
Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,19 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, kelompok transportasi sebesar 2,19 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,63 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 1,89 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.
Dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya beras, sigaret kretek mesin maupun tangan, tomat, ikan nila, gula pasir, angkutan udara, emas perhiasan, sewa rumah, dan telur ayam ras.
"Kondisi ini juga ditunjukkan dengan adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,33 pada Februari 2023 menjadi 104,52 persen pada Februari 2024," imbuhnya.
Kendati demikian, jika berdasarkan data month to month atau bulan ke bulan, pada Februari 2024 Kota Sampit sebenarnya mengalami deflasi 0,34 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya penurunan beberapa indeks kelompok pengeluaran yang jumlah persentasenya lebih besar dibanding yang naik.
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras aman selama Ramadhan
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga tersebut antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga adalah, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,40 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.
Komoditas yang dominan yang memberi andil deflasi pada Februari 2024, antara lain: daging ayam ras, ikan nila, telur ayam ras, ikan selar, ikan bawal, ikan bandeng, sabun cair/cuci piring, bahan bakar rumah tangga, dan bawang merah.
Baca juga: Disnakertrans Kotim perbanyak pelatihan bantu tingkatkan kompetensi pencari kerja
Baca juga: Hampir separuh kursi DPRD Kotim akan diduduki 'wajah baru'
Baca juga: PDIP raih suara terbanyak dalam rekapitulasi pemilihan DPRD Kotim
"Perkembangan berbagai komoditas pada Februari 2024 secara umum menunjukkan kenaikan indeks harga. Hasil pemantauan kami, di Sampit pada bulan lalu terjadi inflasi 2,14 persen," kata Kepala BPS Kotim Eddy Surahman di Sampit, Minggu.
Ia menjelaskan, inflasi year on year pada Februari 2024 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang memiliki andil terbesar dalam inflasi ini adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,79 persen. Disusul oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,58 persen.
Lalu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,19 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,69 persen, kelompok transportasi sebesar 2,19 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,63 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 1,89 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.
Dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya beras, sigaret kretek mesin maupun tangan, tomat, ikan nila, gula pasir, angkutan udara, emas perhiasan, sewa rumah, dan telur ayam ras.
"Kondisi ini juga ditunjukkan dengan adanya kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 102,33 pada Februari 2023 menjadi 104,52 persen pada Februari 2024," imbuhnya.
Kendati demikian, jika berdasarkan data month to month atau bulan ke bulan, pada Februari 2024 Kota Sampit sebenarnya mengalami deflasi 0,34 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya penurunan beberapa indeks kelompok pengeluaran yang jumlah persentasenya lebih besar dibanding yang naik.
Baca juga: Bulog Sampit pastikan stok beras aman selama Ramadhan
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga tersebut antara lain, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga adalah, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,40 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.
Komoditas yang dominan yang memberi andil deflasi pada Februari 2024, antara lain: daging ayam ras, ikan nila, telur ayam ras, ikan selar, ikan bawal, ikan bandeng, sabun cair/cuci piring, bahan bakar rumah tangga, dan bawang merah.
Baca juga: Disnakertrans Kotim perbanyak pelatihan bantu tingkatkan kompetensi pencari kerja
Baca juga: Hampir separuh kursi DPRD Kotim akan diduduki 'wajah baru'
Baca juga: PDIP raih suara terbanyak dalam rekapitulasi pemilihan DPRD Kotim