Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, kinerja bank umum baik konvensional maupun syariah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni per Desember 2023.
"Kondisi ini mengacu pada pertumbuhan yang baik pada sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), maupun kredit," kata Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy di Palangka Raya, Selasa.
Otto menjabarkan aset bank umum di Kalimantan Tengah tumbuh sebesar Rp53,1 triliun atau 10,79 persen (yoy). Persentase pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi ketiga untuk regional Kalimantan, lebih baik dibandingkan Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Kalimantan Tengah meningkat sebesar Rp42 triliun atau 14,86 persen (yoy). Persentase pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi untuk regional Kalimantan, unggul dibanding Kalimantan Utara 10,98 persen, Kalimantan Timur 6,47 persen, Kalimantan Barat 5,25 persen, serta Kalimantan Selatan 4,99 persen.
Baca juga: Bappedalitbang pacu inovasi penelitian tingkatkan daya saing Kalimantan Tengah
Baca juga: Bappedalitbang pacu inovasi penelitian tingkatkan daya saing Kalimantan Tengah
Selanjutnya untuk sektor kredit Kalimantan Tengah meningkat sebesar Rp47 triliun atau 10,44 persen (yoy), dengan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan) sebesar 1,35 persen.
Lima kabupaten ataupun kota penyaluran kredit terbesar di Kalimantan Tengah berada di Palangka Raya, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Kapuas dan Barito Utara.
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah masih didominasi pada jenis usaha non-UMKM sebanyak Rp30,95 triliun atau sebesar 65,80 persen dari total penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha.
"OJK menilai kondisi sektor jasa keuangan di Kalimantan Tengah, khususnya industri perbankan stabil dan kokoh, dilihat dari sisi permodalan yang kuat, dana pihak ketiga yang memadai dan nilai risiko kredit bermasalah yang terjaga," jelasnya.
Baca juga: Pemkab-Kejari Kapuas kerja sama bidang hukum perdata
Baca juga: Pemkab-Kejari Kapuas kerja sama bidang hukum perdata
Lebih lanjut dia menyampaikan, di sisi lainnya untuk perkembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah dilihat dari sisi UMKM dengan sektor ekonomi tertinggi adalah perdagangan besar, pertanian, jasa kemasyarakatan, konstruksi dan penyedia akomodasi.
Adapun UMKM Kalimantan Tengah per sektor, yakni perdagangan besar Rp7,06 triliun atau 7,32 persen, pertanian 5,21 triliun atau 23,18 persen, jasa kemasyarakatan 0,78 triliun atau 27,01 persen, konstruksi 0,75 triliun atau -6,04 persen, serta penyedia akomodasi Rp0,61 triliun atau 32,05 persen.
Baca juga: Pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang publik Kalimantan Tengah
Baca juga: Dishanpang Kalteng prediksi harga beras melandai hadapi Ramadhan
Baca juga: Pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang publik Kalimantan Tengah
Baca juga: Dishanpang Kalteng prediksi harga beras melandai hadapi Ramadhan