Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengungkapkan rasa bangganya atas novel karya anak daerah asli Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dibuat menjadi film dan diangkat ke layar lebar.
“Alhamdulillah, kami nonton bareng film karya anak asli Kalimantan Tengah, intinya kami sangat bangga dan mengapresiasi,” kata Irawati di Sampit, Jumat.
Film tersebut berjudul Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai diangkat dari novel dengan judul yang sama. Film bergenre horor ini mengangkat cerita folklor makhluk yang dikenal masyarakat di Kalimantan, yaitu Kuyang.
Di samping prestasi anak daerah yang dapat menembus kancah perfilman Indonesia melalui sebuah novel, yang membuat Irawati bangga dari film ini karena mengangkat cerita turun-temurun dari daerah setempat.
“Alur ceritanya sesuai dengan legenda kita di Kalimantan, mengingatkan kita dengan cerita nenek moyang kita dulu. Tentang suku-suku pedalaman dengan cerita mistisnya,” ucapnya.
Irawati berharap film ini dapat memotivasi putra-putri daerah, khususnya Kotim, untuk berkarya dan menorehkan prestasi ke tingkat nasional. Apalagi, menurutnya masih banyak cerita legenda tanah Kalimantan yang bisa digali dan dijadikan sebuah karya tulisan.
Dengan mengangkat tema yang erat kaitannya dengan kearifan lokal atau adat dan tradisi, tentu bisa mengangkat nama daerah agar lebih dikenal luas.
“Saya juga mengajak masyarakat Kotim untuk menyaksikan film Kuyang, karena ceritanya sangat menarik. Mudah-mudahan film ini bisa tembus satu juta penonton sehingga bisa memberikan nilai plus untuk kru, khususnya penulis kita Beben,” pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Kotim perpanjang status tanggap darurat banjir
Respon positif juga datang dari masyarakat yang menonton film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Salah seorang penonton bernama Lana mengaku salut dengan film yang diangkat dari novel penulis lokal.
Awalnya Lana tak menaruh ekspektasi besar dari film ini. Namun, setelah menyaksikan langsung ia pun merasakan keseruan dan mistisnya film tersebut. Dengan latar belakang di Kalimantan sesuai tanah kelahirannya membuat semakin familiar dan larut dalam alur cerita.
“Meski agak terganggu dengan logat dan bahasa yang belum sesuai dengan kita di Kalimantan tapi filmnya cukup bagus. Jump scare dan plot twist-nya dapat, mantap deh pokoknya,” ucapnya.
Film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai diangkat dari novel karya penulis Achmad Benbela. Putra asli Kalteng, tepatnya kelahiran Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya yang kini berkarir sebagai jurnalis televisi yang bertugas di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pria yang biasa dipanggil Beben mengaku senang mendapat tanggapan positif atas film yang diadaptasi dari novelnya. Kemunculan film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai ini diharap tidak hanya menambah kuantitas, tapi juga memberi angin segar terhadap dunia film di Indonesia, khususnya film horor.
“Selama ini latar atau kultur perfilman Indonesia ini berlatar daerah Jawa atau Sunda, dengan film Kuyang diharapkan memberi sesuatu yang baru yang segar, yaitu dari Kalimantan,” ujarnya.
Ia juga berharap, film ini dapat diterima dan disukai oleh seluruh pecinta film di tanah air. Dengan target satu juta penonton film ini diharapkan dapat bersanding dengan film populer di Indonesia.
Terakhir, Beben berpesan sekaligus memberi motivasi bagi putra-putri Kalimantan agar dapat berprestasi dan meraih penghargaan setinggi-tingginya. Bukan hanya di bidang literasi, tapi bidang apapun. Diharap ke depan bermunculan putra-putri Kalimantan berprestasi di tingkat nasional.
“Mari kita tunjukkan kalau kita tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya, baik itu di bidang seni, fotografi, dan lainnya,” demikian Beben.
Baca juga: Pengusaha hiburan di Kotim keberatan pajak 40 persen
Baca juga: Lapas Sampit terus memperkuat kontrol layanan kunjungan dan titipan barang
Baca juga: Wabup Kotim minta camat aktifkan kembali posyantek
“Alhamdulillah, kami nonton bareng film karya anak asli Kalimantan Tengah, intinya kami sangat bangga dan mengapresiasi,” kata Irawati di Sampit, Jumat.
Film tersebut berjudul Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai diangkat dari novel dengan judul yang sama. Film bergenre horor ini mengangkat cerita folklor makhluk yang dikenal masyarakat di Kalimantan, yaitu Kuyang.
Di samping prestasi anak daerah yang dapat menembus kancah perfilman Indonesia melalui sebuah novel, yang membuat Irawati bangga dari film ini karena mengangkat cerita turun-temurun dari daerah setempat.
“Alur ceritanya sesuai dengan legenda kita di Kalimantan, mengingatkan kita dengan cerita nenek moyang kita dulu. Tentang suku-suku pedalaman dengan cerita mistisnya,” ucapnya.
Irawati berharap film ini dapat memotivasi putra-putri daerah, khususnya Kotim, untuk berkarya dan menorehkan prestasi ke tingkat nasional. Apalagi, menurutnya masih banyak cerita legenda tanah Kalimantan yang bisa digali dan dijadikan sebuah karya tulisan.
Dengan mengangkat tema yang erat kaitannya dengan kearifan lokal atau adat dan tradisi, tentu bisa mengangkat nama daerah agar lebih dikenal luas.
“Saya juga mengajak masyarakat Kotim untuk menyaksikan film Kuyang, karena ceritanya sangat menarik. Mudah-mudahan film ini bisa tembus satu juta penonton sehingga bisa memberikan nilai plus untuk kru, khususnya penulis kita Beben,” pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Kotim perpanjang status tanggap darurat banjir
Respon positif juga datang dari masyarakat yang menonton film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Salah seorang penonton bernama Lana mengaku salut dengan film yang diangkat dari novel penulis lokal.
Awalnya Lana tak menaruh ekspektasi besar dari film ini. Namun, setelah menyaksikan langsung ia pun merasakan keseruan dan mistisnya film tersebut. Dengan latar belakang di Kalimantan sesuai tanah kelahirannya membuat semakin familiar dan larut dalam alur cerita.
“Meski agak terganggu dengan logat dan bahasa yang belum sesuai dengan kita di Kalimantan tapi filmnya cukup bagus. Jump scare dan plot twist-nya dapat, mantap deh pokoknya,” ucapnya.
Film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai diangkat dari novel karya penulis Achmad Benbela. Putra asli Kalteng, tepatnya kelahiran Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya yang kini berkarir sebagai jurnalis televisi yang bertugas di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pria yang biasa dipanggil Beben mengaku senang mendapat tanggapan positif atas film yang diadaptasi dari novelnya. Kemunculan film Kuyang Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai ini diharap tidak hanya menambah kuantitas, tapi juga memberi angin segar terhadap dunia film di Indonesia, khususnya film horor.
“Selama ini latar atau kultur perfilman Indonesia ini berlatar daerah Jawa atau Sunda, dengan film Kuyang diharapkan memberi sesuatu yang baru yang segar, yaitu dari Kalimantan,” ujarnya.
Ia juga berharap, film ini dapat diterima dan disukai oleh seluruh pecinta film di tanah air. Dengan target satu juta penonton film ini diharapkan dapat bersanding dengan film populer di Indonesia.
Terakhir, Beben berpesan sekaligus memberi motivasi bagi putra-putri Kalimantan agar dapat berprestasi dan meraih penghargaan setinggi-tingginya. Bukan hanya di bidang literasi, tapi bidang apapun. Diharap ke depan bermunculan putra-putri Kalimantan berprestasi di tingkat nasional.
“Mari kita tunjukkan kalau kita tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya, baik itu di bidang seni, fotografi, dan lainnya,” demikian Beben.
Baca juga: Pengusaha hiburan di Kotim keberatan pajak 40 persen
Baca juga: Lapas Sampit terus memperkuat kontrol layanan kunjungan dan titipan barang
Baca juga: Wabup Kotim minta camat aktifkan kembali posyantek