Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, meminta kepada masyarakat setempat yang wilayahnya terendam banjir akibat luapan air sungai, agar selalu waspada agar tidak ada lagi menambah korban jiwa.
"Pemerintah di daerah setempat juga sudah melakukan berbagai upaya, baik dari pemantauan lokasi titik melakukan evakuasi bagi warga yang rumahnya terendam banjir serta lain sebagainya, hanya saja jangan ada korban jiwa lagi setelah ada dua orang warga Kota Palangka Raya yang tenggelam," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Minggu.
Politisi yang juga kakak kandung dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menyarankan, agar pemprov dan pemkab di daerah setempat segera melakukan berbagai upaya baik itu membuat dapur umum, selimut serta tempat pengungsian sementara sembari menunggu debit air turun.
"Saya mendapatkan informasi bahwa pemerintah di daerah itu juga sudah melaksanakan berbagai upaya, namun pihaknya akan segera ditindak lanjuti sesuai kondisi karena debit air mengalami kenaikan dan merendam pemukiman warga," ucapnya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng mengimbau kepada seluruh masyarakat yang permukimannya terendam banjir, agar selalu mewaspadai terkait hal-hal yang dapat merugikan korban banjir itu sendiri.
Baca juga: Apresiasi untuk nasabah, Undian Taheta Bank Kalteng sediakan 217 hadiah
Salah satunya, jangan sampai kabel aliran listrik yang ada di pemukiman sampai terendam ke air banjir karena itu salah satu sangat membahayakan bagi masyarakat di kawasan banjir tersebut.
"Kemudian bagi masyarakat yang memiliki anak balita dan remaja agar benar-benar dipantau saat mereka bermain, jangan sampai mereka hanyut atau tenggelam ketika bermain air saat kondisi banjir tersebut," bebernya.
Agustiar juga kembali mengingatkan apabila rumah yang terendam banjir dan ditinggal pemiliknya mengungsi akibat bencana banjir tersebut, sebaiknya benar-benar dikunci, khususnya demi keamanan barang berharga yang ditinggal.
"Itu salah satu mengantisipasi terjadinya aksi pencurian yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja memanfaatkan momentum tersebut," demikian Agustiar Sabran.
Baca juga: Kenaikan debit air telan dua korban jiwa di Palangka Raya
Baca juga: Neo Palma Palangka Raya siapkan IKN, manjakan pelanggan saat Ramadhan
Baca juga: UMPR-BEI Kalteng laksanakan sekolah pasar modal bagi mahasiswa
"Pemerintah di daerah setempat juga sudah melakukan berbagai upaya, baik dari pemantauan lokasi titik melakukan evakuasi bagi warga yang rumahnya terendam banjir serta lain sebagainya, hanya saja jangan ada korban jiwa lagi setelah ada dua orang warga Kota Palangka Raya yang tenggelam," kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, Minggu.
Politisi yang juga kakak kandung dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu menyarankan, agar pemprov dan pemkab di daerah setempat segera melakukan berbagai upaya baik itu membuat dapur umum, selimut serta tempat pengungsian sementara sembari menunggu debit air turun.
"Saya mendapatkan informasi bahwa pemerintah di daerah itu juga sudah melaksanakan berbagai upaya, namun pihaknya akan segera ditindak lanjuti sesuai kondisi karena debit air mengalami kenaikan dan merendam pemukiman warga," ucapnya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng mengimbau kepada seluruh masyarakat yang permukimannya terendam banjir, agar selalu mewaspadai terkait hal-hal yang dapat merugikan korban banjir itu sendiri.
Baca juga: Apresiasi untuk nasabah, Undian Taheta Bank Kalteng sediakan 217 hadiah
Salah satunya, jangan sampai kabel aliran listrik yang ada di pemukiman sampai terendam ke air banjir karena itu salah satu sangat membahayakan bagi masyarakat di kawasan banjir tersebut.
"Kemudian bagi masyarakat yang memiliki anak balita dan remaja agar benar-benar dipantau saat mereka bermain, jangan sampai mereka hanyut atau tenggelam ketika bermain air saat kondisi banjir tersebut," bebernya.
Agustiar juga kembali mengingatkan apabila rumah yang terendam banjir dan ditinggal pemiliknya mengungsi akibat bencana banjir tersebut, sebaiknya benar-benar dikunci, khususnya demi keamanan barang berharga yang ditinggal.
"Itu salah satu mengantisipasi terjadinya aksi pencurian yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja memanfaatkan momentum tersebut," demikian Agustiar Sabran.
Baca juga: Kenaikan debit air telan dua korban jiwa di Palangka Raya
Baca juga: Neo Palma Palangka Raya siapkan IKN, manjakan pelanggan saat Ramadhan
Baca juga: UMPR-BEI Kalteng laksanakan sekolah pasar modal bagi mahasiswa