Palangka Raya (ANTARA) - Satu unit rumah milik pengurus yayasan Panti Asuhan Ayah Bunda di Jalan Mahir Mahar kilometer 5, Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, ludes terbakar, Rabu.
"Pemeriksaan awal, diduga akibat korsleting listrik," kata Kapolsek Sabangau, Ipda Ali Maffud, usai turut memadamkan api.
Dia mengatakan, jika peristiwa tersebut bermula pada saat para warga panti asuhan melihat adanya api dari rumah tersebut. Kemudian oleh warga panti asuhan, api berusaha dipadamkan menggunakan air yang ada di lokasi tersebut.
Namun akibat bangunan yang berkonstruksi kayu, membuat api cepat membesar dan membakar habis bangunan yang berukuran 10 x 20 meter tersebut.
"Pada saat saya dan pemadam datang, api itu sudah membubung tinggi membakar rumah tersebut," ucapnya.
Baca juga: WBP di Palangka Raya mengisi Ramadhan dengan tarawih dan tadarus
Dalam waktu sekitar 45 menit, api berhasil dipadamkan oleh puluhan pemadam kebakaran, baik dari pemerintah, kepolisian hingga relawan.
Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun akibatnya, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai Rp200 juta.
"Untuk penyebab pasti kebakaran, akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.
Lebih lanjut Ali Maffud mengimbau seluruh masyarakat, agar dapat memeriksa secara berkala kondisi instalasi listrik di masing-masing rumah.
Jika terdapat kabel yang terluka, diharapkan masyarakat dapat segera mengganti dengan yang baru, guna menghindari adanya kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting listrik.
"Pastikan juga kompor dan alat elektronik sudah dimatikan saat hendak pergi meninggalkan rumah," demikian Alli Maffud.
Baca juga: Disdik Palangka Raya ingatkan peserta didik waspadai bahaya banjir
Baca juga: Legislator: Pertamina diminta tingkatkan layanan kepada masyarakat
Baca juga: DPKUKMP: Banjir tak pengaruhi pasokan bahan pangan ke Palangka Raya
"Pemeriksaan awal, diduga akibat korsleting listrik," kata Kapolsek Sabangau, Ipda Ali Maffud, usai turut memadamkan api.
Dia mengatakan, jika peristiwa tersebut bermula pada saat para warga panti asuhan melihat adanya api dari rumah tersebut. Kemudian oleh warga panti asuhan, api berusaha dipadamkan menggunakan air yang ada di lokasi tersebut.
Namun akibat bangunan yang berkonstruksi kayu, membuat api cepat membesar dan membakar habis bangunan yang berukuran 10 x 20 meter tersebut.
"Pada saat saya dan pemadam datang, api itu sudah membubung tinggi membakar rumah tersebut," ucapnya.
Baca juga: WBP di Palangka Raya mengisi Ramadhan dengan tarawih dan tadarus
Dalam waktu sekitar 45 menit, api berhasil dipadamkan oleh puluhan pemadam kebakaran, baik dari pemerintah, kepolisian hingga relawan.
Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun akibatnya, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai Rp200 juta.
"Untuk penyebab pasti kebakaran, akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," tegasnya.
Lebih lanjut Ali Maffud mengimbau seluruh masyarakat, agar dapat memeriksa secara berkala kondisi instalasi listrik di masing-masing rumah.
Jika terdapat kabel yang terluka, diharapkan masyarakat dapat segera mengganti dengan yang baru, guna menghindari adanya kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting listrik.
"Pastikan juga kompor dan alat elektronik sudah dimatikan saat hendak pergi meninggalkan rumah," demikian Alli Maffud.
Baca juga: Disdik Palangka Raya ingatkan peserta didik waspadai bahaya banjir
Baca juga: Legislator: Pertamina diminta tingkatkan layanan kepada masyarakat
Baca juga: DPKUKMP: Banjir tak pengaruhi pasokan bahan pangan ke Palangka Raya