Dokter bagikan tips cegah gangguan pendengaran

Jumat, 15 Maret 2024 16:36 WIB

Pontianak (ANTARA) - RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak turut memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar panca indra semua tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.

"Tujuan edukasi kami untuk mengingatkan kita bahwa gangguan pendengaran tidak boleh diabaikan sebagaimana penyakit yang menyebabkan kematian," ujar Direktur RSUD SSMA Pontianak dr Eva Nurfarihah di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan penanganan gangguan pendengaran saat ini memang belum menjadi prioritas utama sebagaimana penanganan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi, yang menyebabkan kematian.

Baca juga: Yang perlu diperhatikan jika mengalami kondisi telinga kecil

"Namun pasien dengan gangguan pendengaran cukup banyak terjadi di masyarakat, yang bisa menimpa siapa saja di segala usia sehingga perlu perhatian semua pihak. Wajar saja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan peringatan Hari Pendengaran Sedunia," katanya. 

Ia menjelaskan gangguan pendengaran sangat mengganggu bilamana mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengar dengan jelas atau bahkan tidak mendengar sama sekali.

"Penyebabnya banyak hal, mulai dari kebiasaan mengorek telinga sehingga menyebabkan infeksi, paparan suara yang bising dalam jangka panjang, mendengarkan lagu dengan headset lebih dari 60 menit dan volume di atas 60 persen, hingga gangguan pada sistem saraf pendengaran," katanya.

Ia menambahkan gangguan pendengaran sebetulnya ada yang bisa dicegah dengan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran seperti kebiasaan memasukkan alat untuk membersihkan telinga.

Baca juga: Profesor Jenny : Gangguan pendengaran pada lansia bisa dicegah

"Kotoran telinga sebetulnya tidak perlu dibersihkan kecuali pada orang-orang yang produksi kotorannya banyak sehingga kebiasaan mengorek telinga adalah mitos apalagi membersihkan telinga dengan menggunakan sesuatu yang bisa menyebabkan infeksi pada telinga," jelasnya.

Eva juga mengimbau agar tidak menggunakan earphone yang berlebihan, tetapi cukup dengan 60 banding 60 yaitu waktunya maksimal 60 menit dan volume 60 persen dari maksimal volume yang ada.

"Salah satu gangguan pendengaran juga bisa disebabkan karena terpapar suara yang keras secara terus menerus seperti bunyi mesin di pabrik," imbuhnya.

Ia berharap melalui peringatan Hari Pendengaran Sedunia Tahun 2024 semakin banyak masyarakat yang memahami dan tidak menganggap sepele kebiasaan yang menyebabkan gangguan pendengaran.

"Segera berkonsultasi ke dokter spesialis THT apabila mengalami gangguan pendengaran agar segera dapat diatasi dan mendapatkan solusi terhadap gangguan pendengaran," kata Eva Nurfarihah.

Baca juga: Berikut tips jaga kesehatan pendengaran

Baca juga: Ternyata kebiasaan ini dapat merusak pendengaran

Baca juga: WHO tetapkan batas aman untuk volume musik di konser

Pewarta : Dedi
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Yang perlu diperhatikan jika mengalami kondisi telinga kecil

07 November 2023 10:47 Wib

Profesor Jenny : Gangguan pendengaran pada lansia bisa dicegah

31 October 2023 16:48 Wib

Apple akan tingkatkan fitur AirPods untuk bantu pendengaran

13 March 2023 13:03 Wib, 2023

Berikut tips jaga kesehatan pendengaran

09 October 2022 19:07 Wib, 2022

Kasus gangguan pendengaran meningkat, RS Kobar gelar pemeriksaan gratis

11 April 2022 15:07 Wib, 2022
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 18 jam lalu

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib