Pulang Pisau (ANTARA) -
Direktur Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Andi Nur Alam Syah mengatakan pemerintah mengalokasikan 81 ribu hektare lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk dioptimasi sebagai langkah dalam meningkatkan produktivitas padi.
“Kita sudah mulai konstruksi dari 81 ribu hektare yang telah disepakati dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan konstruksi sudah bisa diselesaikan dengan baik,” kata Andi di Desa Mentaren II, Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu.
Andi mengakui berbagai hambatan dalam pelaksanaan program ini pasti ditemui, namun dengan koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan berbagai pihak terkait semua bisa berjalan. Dirinya secara langsung juga telah ditunjuk menjadi penanggungjawab optimasi lahan (opla) di Kalimantan Tengah.
Penandatangan kick off yang dilaksanakan di Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir, terang dia, sebagai awal menggerakan Survei Investigasi Desain (SID) yang dianggap sudah selesai dan final untuk langsung dilakukan kontrak dan melaksanakan konstruksi kepada 106 hektare lahan.
“Kita beri waktu 4-5 hari sudah selesai karena konstruksi untuk optimasi lahan yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir dan medannya tidak terlalu berat," ucapnya.
Menurutnya, melalui program optimasi ini tentu menjadi prestasi bagi Kalimantan Tengah, karena dari 400 ribu hektare lahan yang dioptimasi di seluruh Indonesia, 81 ribu hektare di antaranya berada di provinsi ini dan menjadi yang pertama.
“Kita berharap dalam 2-3 minggu ke depan Menteri Pertanian bisa menyaksikan kita mulai tanam dan panen di lokasi food estate kita yang telah berhasil,” ungkapnya.
Fokus optimasi ini dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dengan target 72 ribu, dan dilanjutkan ke kabupaten lain dengan luasan yang lebih kecil.
“Yang berat adalah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas sehingga harus kita keroyok bersama-sama uintuk mengawal program ini,” demikian Andi.
Wakil Gubernur Edy Pratowo menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pertanian RI karena Kalimantan Tengah mendapat alokasi kegiatan upsus optimasi lahan rawa 2024 dengan luas 81.088 hektare yang tersebar di 10 kabupaten.
Meliputi Kabupaten Barito Selatan seluas 500 hektare, Barito Utara 350 hektare, Barito Timur 2.000 hektare, Kapuas 51.000 hektare, Pulang Pisau 15.462 hektar Kotawaringin Barat 145 hektare, Kotawaringin Timur 4.216 hektare, Seruyan 2.473 hektare, Katingan 4.842 hektare dan Gunung Mas 100 hektare.
Program ini, terang Edy Pratowo menjadi sebuah perwujudan dari salah satu agenda strategis Presiden RI untuk mewujudkan kedaulatan pangan dalam tujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan produksi dalam negeri, mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta melindungi dan menyejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan.
“Kalimantan Tengah juga mendapatkan alokasi kegiatan perluasan area tanam melalui pompanisasi seluas 22.060 hektar dan program tumpang sisip atau tusip antara sawit dan padi gogo seluas 16.562 hektare yang tersebar di sembilan kabupaten,” kata Edy Pratowo.