Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penggulangan Bencaa Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki mengatakan perkembangan banjir di kabupaten setempat saat ini telah melebar ke tiga kecamatan yakni Sebangau Kuala, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya.
“Penetapan status tanggap darurat banjir di Kecamatan Jabiren Raya dilakukan selama 14 hari ke depan terhitung sejak tanggal 18 hingga 31 Maret 2024,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Osa Maliki, untuk kondisi di Kecamatan Jabiren Raya selain mengancam permukiman penduduk juga merendam ruas Jalan Trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa. Meski banjir merendam jalan poros tersebut, kondisi banjir masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan ketinggian air hingga Selasa (19/3) mencapai 35 centimeter.
Pemerintah setempat, kata dia, untuk warga yang terendam di Desa Tumbang Nusa sementara ini telah menyalurkan bantuan sebanyak 50 paket kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak. Bantuan logistik di dua desa di Kecamatan Jabiren Raya yang terdampak, pihaknya sedang bekerja melakukan pendataan data dan menunggu proses selanjutnya.
Dari tiga kecamatan yang terpapar banjir, terang Osa Maliki, sebanyak sembilan desa yang terdampak dengan 2.101 kepala keluarga (KK) atau 6.849 jiwa serta sebanyak 1.184 unit bangunan terdampak akibat banjir.
Baca juga: Pj Bupati meyakini optimalisasi lahan rawa pacu produksi padi di Pulang Pisau
Kecamatan Sebangau Kuala terdapat enam desa yakni Desa Paduran Mulya, Paduran Sebangau, Sebangau Mulya, Sebangau Permai, Mekar Jaya, dan Desa Sebangau Jaya. Kecamatan Kahayan Tengah di Desa Penda Barania. Kecamatan Jabiren Raya banjir terjadi pada Desa Tumbang Nusa dan Tanjung Taruna.
Selain merendam rumah rumah, papar Osa Maliki, banjir yang terjadi di sembilan desa di kabupaten setempat juga merendam berbagai fasilitas umum dan bangunan pemerintahan sebanyak 131 unit. Diantaranya fasilitas kesehatan 18 unit, gedung sekolah 29 unit, rumah ibadah 40 unit, fasilitas umum sembilan unit dan gedung pemerintah berjumlah 35 unit.
“Sebanyak 83 kepala keluarga atau 261 jiwa mengungsi akibat banjir yang terjadi di sembilan desa tersebut,” demikian Osa Maliki.
Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani saat meninjau dari dekat kondisi banjir di Kecamatan Jabiren Raya mengungkapkan pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir untuk beberapa kecamatan dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi dampak bencana banjir di kabupaten setempat.
Dikatakan Nunu Andriani, penetapan status tanggap darurat menjadi langkah pemerintah setempat dalam rangka memudahkan koordinasi dan upaya penanganan kedaruratan pasca bencana. Selain itu untuk memberikan respon cepat dan efektif terhadap kondisi darurat yang dihadapi bagi masyarakat di daerah yang terdampak banjir.
Dirinya juga mengingatkan kepada pihak terkait agar lebih fokus pada penyediaan bantuan, evakuasi kelompok rentan seperti lansia, bayi dan kaum penyandang disabilitas serta pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Baca juga: Kementerian Pertanian alokasikan 81 ribu hektare optimalisasi lahan rawa di Kalteng
Baca juga: DAD Pulang Pisau komitmen jaga marwah masyarakat dan hukum adat Dayak
Baca juga: Jalan rusak di Desa Bawan Pulang Pisau akibatkan antrean panjang
“Penetapan status tanggap darurat banjir di Kecamatan Jabiren Raya dilakukan selama 14 hari ke depan terhitung sejak tanggal 18 hingga 31 Maret 2024,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Selasa.
Dikatakan Osa Maliki, untuk kondisi di Kecamatan Jabiren Raya selain mengancam permukiman penduduk juga merendam ruas Jalan Trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa. Meski banjir merendam jalan poros tersebut, kondisi banjir masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat dengan ketinggian air hingga Selasa (19/3) mencapai 35 centimeter.
Pemerintah setempat, kata dia, untuk warga yang terendam di Desa Tumbang Nusa sementara ini telah menyalurkan bantuan sebanyak 50 paket kebutuhan pokok bagi warga yang terdampak. Bantuan logistik di dua desa di Kecamatan Jabiren Raya yang terdampak, pihaknya sedang bekerja melakukan pendataan data dan menunggu proses selanjutnya.
Dari tiga kecamatan yang terpapar banjir, terang Osa Maliki, sebanyak sembilan desa yang terdampak dengan 2.101 kepala keluarga (KK) atau 6.849 jiwa serta sebanyak 1.184 unit bangunan terdampak akibat banjir.
Baca juga: Pj Bupati meyakini optimalisasi lahan rawa pacu produksi padi di Pulang Pisau
Kecamatan Sebangau Kuala terdapat enam desa yakni Desa Paduran Mulya, Paduran Sebangau, Sebangau Mulya, Sebangau Permai, Mekar Jaya, dan Desa Sebangau Jaya. Kecamatan Kahayan Tengah di Desa Penda Barania. Kecamatan Jabiren Raya banjir terjadi pada Desa Tumbang Nusa dan Tanjung Taruna.
Selain merendam rumah rumah, papar Osa Maliki, banjir yang terjadi di sembilan desa di kabupaten setempat juga merendam berbagai fasilitas umum dan bangunan pemerintahan sebanyak 131 unit. Diantaranya fasilitas kesehatan 18 unit, gedung sekolah 29 unit, rumah ibadah 40 unit, fasilitas umum sembilan unit dan gedung pemerintah berjumlah 35 unit.
“Sebanyak 83 kepala keluarga atau 261 jiwa mengungsi akibat banjir yang terjadi di sembilan desa tersebut,” demikian Osa Maliki.
Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani saat meninjau dari dekat kondisi banjir di Kecamatan Jabiren Raya mengungkapkan pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat banjir untuk beberapa kecamatan dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi dampak bencana banjir di kabupaten setempat.
Dikatakan Nunu Andriani, penetapan status tanggap darurat menjadi langkah pemerintah setempat dalam rangka memudahkan koordinasi dan upaya penanganan kedaruratan pasca bencana. Selain itu untuk memberikan respon cepat dan efektif terhadap kondisi darurat yang dihadapi bagi masyarakat di daerah yang terdampak banjir.
Dirinya juga mengingatkan kepada pihak terkait agar lebih fokus pada penyediaan bantuan, evakuasi kelompok rentan seperti lansia, bayi dan kaum penyandang disabilitas serta pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Baca juga: Kementerian Pertanian alokasikan 81 ribu hektare optimalisasi lahan rawa di Kalteng
Baca juga: DAD Pulang Pisau komitmen jaga marwah masyarakat dan hukum adat Dayak
Baca juga: Jalan rusak di Desa Bawan Pulang Pisau akibatkan antrean panjang