Migrain bisa berkaitan dengan peningkatan risiko stroke

Kamis, 28 Maret 2024 15:04 WIB

Jakarta (ANTARA) - Hasil studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes menunjukkan bahwa migrain memiliki kaitan signifikan dengan kejadian stroke pada orang dewasa muda seperti halnya faktor risiko tradisional seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan penyakit jantung.

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terhalang (stroke iskemik) atau ketika pembuluh darah di otak pecah (stroke hemoragik).

Menurut siaran pers yang dikutip oleh Medical Daily pada Kamis (28/3), guna memahami faktor risiko yang paling berkontribusi terhadap risiko stroke pada orang dewasa muda para peneliti melakukan studi berdasarkan data induk klaim asuransi kesehatan yang dilaporkan di Colorado, Amerika Serikat.

Para peneliti membandingkan data dari 2.600 lebih orang dewasa berusia 18 hingga 55 tahun yang mengalami stroke dengan lebih dari 7.800 orang yang tidak mengalaminya untuk menentukan faktor risiko mana yang paling sering menyebabkan stroke.

Baca juga: Merendam kaki di air hangat bisa bantu atasi migrain?

Hasil studi menunjukkan kaitan signifikan antara migrain, gangguan pembekuan darah, gagal ginjal, penyakit imun, dan keganasan dengan kejadian stroke pada individu berusia 18 sampai 44 tahun, pria maupun perempuan. Hubungan ini makin kuat pada orang dewasa berusia kurang dari 35 tahun.

Faktor risiko nontradisional menyumbang lebih dari 19 persen kejadian stroke pada pria dan hampir 28 persen pada perempuan dalam kelompok usia 45 sampai 55 tahun.

Di antara orang dewasa berusia di bawah 35 tahun, migrain adalah faktor risiko nontradisional paling penting, yang berkontribusi pada 20 persen kejadian stroke pada pria dan hampir 35 persen pada perempuan.

Baca juga: Berikut penyakit yang biasa muncul usai liburan dan kiat mengatasainya

Dampak faktor risiko stroke tradisional mencapai puncak di antara orang dewasa berusia 35 hingga 44 tahun, berkontribusi hampir 33 persen terhadap stroke pada pria dan sekitar 40 persen pada perempuan.

Tekanan darah tinggi muncul sebagai faktor risiko tradisional paling penting untuk stroke, menyumbang 28 persen terhadap stroke pada pria dan 27 persen pada perempuan.

"Temuan ini signifikan karena sebagian besar perhatian kita telah difokuskan pada faktor risiko tradisional. Kita tidak boleh mengabaikan faktor risiko stroke nontradisional dan hanya fokus pada faktor risiko tradisional, keduanya penting untuk perkembangan stroke pada orang muda," kata Dr. Michelle Leppert dari University of Colorado School of Medicine selaku penulis utama studi.

"Faktanya, semakin muda usia mereka kena stroke, semakin besar kemungkinan stroke mereka disebabkan oleh faktor risiko nontradisional. Kita perlu lebih memahami mekanisme dasar dari faktor risiko nontradisional ini untuk mengembangkan intervensi yang ditargetkan," ia menambahkan.

Baca juga: Benarkah akupuntur bisa atasi migrain?

Baca juga: Keluhan vertigo mendadak yang mengarah pada gejala stroke

Baca juga: Faktor waktu sangat penting dalam penanganan stroke

Pewarta : Putri Hanifa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

waspadai mencium bayi bisa mendatangkan risiko infeksi

25 November 2024 13:49 Wib

Pelatih timnas Indonesia tak mau ambil risiko pada Kevin Diks

19 November 2024 9:00 Wib

Pentingnya kelola faktor risiko pada penyakit stroke berat

15 November 2024 10:28 Wib

Konsumsi buah utuh untuk kurangi risiko bagi penderita diabetes

15 November 2024 9:49 Wib

Obat penurun berat badan bisa kurangi risiko serangan jantung

13 November 2024 11:29 Wib
Terpopuler

Ragnar Oratmangoen tekankan pentingnya konsistensi usai tekuk Saudi

Olahraga - 21 November 2024 5:31 Wib

Kedubes Arab Saudi kembali berangkatkan 50 WNI umrah gratis

Kabar Daerah - 21 November 2024 19:48 Wib

Disarpustaka Kapuas gencar sosialisasikan akreditasi perpustakaan sekolah

Kabar Daerah - 22 November 2024 15:47 Wib

Harga emas melonjak hingga capai Rp1,541 juta per gram

Bisnis - 23 November 2024 13:51 Wib

Veronica Tan sebut pentingnya mengubah paradigma pengajaran PAUD

Kabar Daerah - 24 November 2024 17:10 Wib