Kurangnya vitamin D tingkatkan risiko alergen pada anak

Kamis, 4 April 2024 10:24 WIB

Jakarta (ANTARA) -
Peneliti dari Universitas Chang Gung di Taiwan telah mengeksplorasi adanya hubungan kadar vitamin D dengan sensitivitas alergen pada anak.

Ditulis laman Medical Daily Rabu (3/4), studi yang melibatkan 222 anak dari kelompok umur enam bulan, dua tahun dan empat tahun ini meneliti bagaimana hubungan kurangnya vitamin D mempengaruhi kemungkinan berkembangnya dermatitis atopik pada anak kecil.

Hasil dari studi tersebut, anak-anak yang berusia enam bulan dan 4 tahun dengan kadar vitamin D kurang dari 20 ng/ml mempunyai lebih banyak pemberian ASI eksklusif dan atopi ibu dibandingkan anak-anak dengan kadar vitamin D lebih dari 30 ng/ml.

Baca juga: Berikut cara kurangi gejala yang dirasakan tubuh akibat alergi musiman

Atopi mengacu pada kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit alergi termasuk rinitis alergi, asma, dan dermatitis atopik.

Eksim, juga dikenal sebagai dermatitis atopik, adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, gatal, dan iritasi.

Anak-anak dengan dermatitis atopik memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah pada usia 2 dan 4 tahun. Namun, suplementasi vitamin D lebih banyak ditemukan pada anak-anak penderita eksim pada usia enam bulan dibandingkan dengan anak-anak sehat pada usia yang sama.

Para peneliti juga mencatat bahwa sensitivitas alergen makanan lebih tinggi pada anak-anak dengan dermatitis atopik pada usia enam bulan dan 4 tahun, sedangkan sensitivitas tungau dan IgE lebih tinggi pada usia 2 dan 4 tahun.

Baca juga: Awas! Reaksi alergi makanan dapat tingkatkan kematian akibat kardiovaskular

Hal ini disimpulkan alergi makanan dan atopi ibu diidentifikasi sebagai faktor risiko terbesar terjadinya dermatitis atopik pada anak usia 6 bulan. Namun, pada anak usia 2 dan 4 tahun, faktor risiko utamanya adalah kadar vitamin D dan sensitisasi alergi tungau.

"Kekurangan vitamin D sangat terkait dengan meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi meningkatkan kerentanan terhadap dermatitis atopik pada anak usia dini,” tulis para peneliti.

Baca juga: Kenali perbedaan lupus dengan alergi hingga gejalanya

Baca juga: Tak perlu terlalu mengekang anak yang memiliki alergi

Baca juga: Mengkonsumsi kacang tanah saat menyusui bantu hindari bayi dari alergi

Pewarta : Fitra Ashari
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Vitamin D bantu turunkan tekanan darah pada lansia obesitas

14 November 2024 9:03 Wib

Pentingnya asupan vitamin D selama hamil untuk kesehatan tulang anak

08 November 2024 11:10 Wib

Daftar peraih penghargaan Ballon d'Or 2024

29 October 2024 8:58 Wib

Rodri menangkan Ballon d'Or 2024

29 October 2024 8:54 Wib

Lamine Yamal raih Kopa Trophy 2024

29 October 2024 8:50 Wib
Terpopuler

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

Menjadi produktif bisa bantu bertahan dalam menghadapi masalah

Lifestyle - 20 December 2024 11:15 Wib

Kia akan perbanyak hybrid dengan harga lebih rendah

Lifestyle - 2 jam lalu

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib