Palangka Raya (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) melalui Direktorat Surat Utang Negara (SUN), bersama Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) melalui Kantor Wilayah DJPB Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan kolaborasi strategis Kemenkeu Satu.
Adapun melalui kolaborasi strategis ini terselenggara edukasi dan sosialisasi peran pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan literasi investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di Palangka Raya, Selasa.
"Pentingnya sinergi antara pusat dan daerah yang menjadi fondasi dalam memperluas pemahaman masyarakat mengenai kebijakan fiskal, khususnya pembiayaan negara," terang Analis Keuangan Negara Ahli Madya Direktorat SUN Singgih Gunarsa saat menyampaikan opening remarks.
Menurutnya masyarakat perlu mengetahui pembiayaan negara tidak semata dilakukan lewat pinjaman luar negeri, tetapi juga melalui partisipasi publik di dalam negeri.
"Salah satu bentuk partisipasi itu adalah melalui investasi di Surat Berharga Negara atau SBN," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng: Jaga Huma Betang apapun taruhannya
Adapun dalam kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor Wilayah DJPB Kalimantan Tengah tersebut, diikuti perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, kantor vertikal Kementerian Keuangan, kementerian negara/lembaga, dan satuan kerja perangkat daerah lingkup provinsi.
Sementara itu, dengan keynote speech Kepala Kantor Wilayah DJPB Kalimantan Tengah Herry Hernawan menjelaskan perkembangan pelaksanaan APBN 2025 tetap terjaga sehat dan kredibel di tengah ketidakpastian global termasuk realisasi pembiayaan APBN.
“Pentingnya pengetahuan yang lebih baik tentang peran pembiayaan APBN dan manfaat investasi di SBN. Masyarakat Kalimantan Tengah diharap lebih aktif berkontribusi dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional," ujarnya.
Sesi pemaparan materi dipandu oleh Analis Keuangan Negara Ahli Muda Direktorat SUN Antonius Dyan Nugrahanto Aji selaku moderator. Materi pertama disampaikan Kepala Subbaian Tata Usaha Direktorat SUN, Igor I.P. Mangunsong, yang memaparkan peran pembiayaan APBN.
Lebih lanjut Igor menjelaskan mengenai postur dan realisasi APBN semester I 2025, filosofi dan alasan pembiayaan pembangunan melaui utang, SBN sebagai instrument pembiayaan APBN, karakteristik dan jenis SBN ritel, dan ditutup dengan materi tujuan penerbitan SBN ritel.
Baca juga: Gubernur Kalteng tegaskan penindakan angkutan ODOL sudah sesuai aturan
Materi selanjutnya disampaikan Analis Keuangan Negara Ahli Muda Direktorat SUN Sandi Arifianto mengulas mengenai pentingnya perencanaan keuangan yang baik dan literasi investasi.
Lebih jauh Sandi mengulas tentang SBR014 yang tengah dalam periode masa penawaran, seperti pengertian, struktur, cara berinvestasi, mitra distribusi, kanal pembayaran, mekanisme early redemption, dan simulasi kupon.
Kegiatan ini diharap meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai peran pembiayaan APBN dan literasi investasi SBN ritel, khususnya SBR014, sekaligus mengajak seluruh peserta berperan dalam investasi guna mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga: Resmikan Koperasi Merah Putih, Gubernur Kalteng harap jadi pilar utama perekonomian
Baca juga: Gubernur dan Kajati Kalteng perkuat sinergi kawal program strategis pembangunan
Baca juga: Pemprov Kalteng tak jadi tarik aset tanah kantor wali kota
