Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit menyebut saat ini Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah telah memasuki musim pancaroba atau masa peralihan musim, sehingga masyarakat diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang tiba-tiba.

“Saat ini kita sedang masa peralihan musim, ditandai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Misalnya, hari ini hujan lebat lalu besoknya malah panas terik,” kata Prakirawan BMKG Kotim, Rizaldo Raditya Pratama di Sampit, Sabtu.

Ia menjelaskan, ciri-ciri musim pancaroba adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Seperti yang terjadi belakangan ini sebenarnya merupakan fenomena yang umum terjadi di Kotim, khususnya Kota Sampit, berdasarkan pemetaan kondisi iklim tahunan. 

Sementara ini, intensitas curah hujan memang masih cukup tinggi karena biasanya April merupakan puncak musim hujan di Kotim. Penyebab turunnya hujan pun bervariasi, di antaranya arah angin yang menyebabkan pembentukan awan-awan hujan. 

Kemudian memasuki Mei-Juni intensitas curah hujan akan terus berkurang atau melandai sampai dengan memasuki musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juni-Juli.

Baca juga: Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung

“Meskipun sudah memasuki peralihan musim namun curah hujan saat ini masih cukup tinggi, kemudian akan terus melandai sampai memasuki musim kemarau,” ujarnya..

Ia melanjutkan, peralihan musim di Kotim terjadi secara bertahap. Saat ini dampak peralihan musim lebih dominan terjadi di wilayah utara dan tengah, lalu dalam satu hingga dua minggu ke depan menyusul wilayah selatan. Kondisi seperti ini biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan.

Masyarakat pun diimbau untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan hingga aktivitas di luar ruangan.

Waspadai intensitas curah hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang yang berpotensi pada siang sampai malam hari. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap potensi banjir, genangan, tanah longsor hingga pohon tumbang akibat angin kencang. 

“Demi keselamatan masyarakat diimbau tidak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem, terutama bagi para pengendara untuk lebih berhati-hati. Disarankan mencari tempat berlindung sementara, hingga cuaca ekstrem berlalu,” demikian Rizaldo.

Baca juga: DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur

Baca juga: Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut

Baca juga: Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung

Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024