Palangka Raya (ANTARA) -
Menurut Katma dengan pemahaman dan pengimplementasian nilai-nilai tersebut, masyarakat di Kalimantan Tengah diharap dapat semakin peduli dan aktif dalam menjaga kedaulatan negara serta membangun harmoni antara sesama warga negara.
Dia menyampaikan, dalam membangun kesadaran bela negara sudah sewajarnya dapat diselaraskan dengan nilai-nilai maupun falsafah daerah yang ada, termasuk diantaranya Falsafah Huma Betang.
Huma Betang untuk Kalimantan Tengah juga dapat diartikan sebagai simbol keberadaan dan identitas masyarakat Dayak. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam upaya pembinaan kesadaran bela negara.
"Kami jajaran Kesbangpol secara berkala melaksanakan sosialisasi dan edukasi meningkatkan kesadaran bela negara kepada masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng sosialisasikan UU HKPD ke paguyuban dealer kendaraan
Adapun sasaran sosialisasi dan edukasi yang Kesbangpol Kalteng laksanakan mencakup berbagai kalangan masyarakat, mulai dari para pelajar atau generasi muda, pekerja maupun masyarakat umum.
"Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari Falsafah Huma Betang dalam pembinaan kesadaran bela negara, kita harapkan masyarakat Kalimantan Tengah dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik, sejalan dengan nilai-nilai daerah," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengelolaan medsos edukasi program pembangunan
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengembangan sektor UMKM
Baca juga: Kalteng tingkatkan kapasitas Juleha dukung kemajuan UMKM
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Tengah (Kalteng) Katma F Dirun mengatakan, Falsafah Huma Betang mampu membangun kesadaran bela negara bagi masyarakat khususnya di provinsi setempat.
"Dalam Falsafah Huma Betang(rumah besar), terdapat nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, serta keharmonisan antara manusia dan alam. Nilai-nilai inilah yang dapat menjadi landasan dalam membangun kesadaran bela negara di Kalimantan Tengah," tegasnya di Palangka Raya, Selasa.
Menurut Katma dengan pemahaman dan pengimplementasian nilai-nilai tersebut, masyarakat di Kalimantan Tengah diharap dapat semakin peduli dan aktif dalam menjaga kedaulatan negara serta membangun harmoni antara sesama warga negara.
Dia menyampaikan, dalam membangun kesadaran bela negara sudah sewajarnya dapat diselaraskan dengan nilai-nilai maupun falsafah daerah yang ada, termasuk diantaranya Falsafah Huma Betang.
Huma Betang untuk Kalimantan Tengah juga dapat diartikan sebagai simbol keberadaan dan identitas masyarakat Dayak. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam upaya pembinaan kesadaran bela negara.
"Kami jajaran Kesbangpol secara berkala melaksanakan sosialisasi dan edukasi meningkatkan kesadaran bela negara kepada masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng sosialisasikan UU HKPD ke paguyuban dealer kendaraan
Adapun sasaran sosialisasi dan edukasi yang Kesbangpol Kalteng laksanakan mencakup berbagai kalangan masyarakat, mulai dari para pelajar atau generasi muda, pekerja maupun masyarakat umum.
"Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari Falsafah Huma Betang dalam pembinaan kesadaran bela negara, kita harapkan masyarakat Kalimantan Tengah dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik, sejalan dengan nilai-nilai daerah," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengelolaan medsos edukasi program pembangunan
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan pengembangan sektor UMKM
Baca juga: Kalteng tingkatkan kapasitas Juleha dukung kemajuan UMKM