Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar menyebut Sampit sudah darurat banjir sehingga perlu upaya lebih serius untuk pencegahan dan penanggulangannya.
"Kota Sampit darurat banjir. Dalam tiga hari terakhir ini intensitas hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadi banjir di beberapa ruas kota Sampit," kata Kurniawan di Sampit, Rabu.
Sejak Senin (29/4) lalu, sejumlah kawasan di pusat kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, dilanda banjir. Beberapa warga bahkan terpaksa dievakuasi karena rumah maupun lingkungan permukiman mereka terendam banjir cukup parah.
Selain mengganggu aktivitas masyarakat, banjir juga berdampak terhadap bidang pendidikan. Sudah ada sebuah sekolah yang terpaksa meliburkan siswanya karena jalan menuju sekolah mereka terendam banjir cukup dalam.
Banjir terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi sepekan terakhir. Selain itu, belum optimalnya fungsi saluran air diduga juga turut memicu sehingga luapan dengan mudah terjadi dan merendam kawasan permukiman penduduk.
"Kami meminta Pemkab Kotim melalui pihak terkait agar segera melakukan kegiatan konkret. Apalagi periode hujan ini cukup tinggi," ujar Kurniawan.
Baca juga: Kodim Sampit manfaatkan lahan kembangkan tanaman hidroponik
Politisi PAN menilai, perlu dipersiapkan kegiatan yang bersifat preventif atau pencegahan, sehingga dapat diminimalisir apabila ada hujan intensitas tinggi seperti sekarang.
Pemerintah kelurahan dan kecamatan juga diminta lebih aktif melakukan pemantauan di lapangan, kemudian memberikan laporan yang valid kepada dinas terkait sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil langkah cepat untuk penanggulangan.
Menurut Kurniawan, peran kelurahan dan kecamatan juga sangat vital dalam upaya pencegahan dan penanggulangan. Upaya yang bisa dilakukan misalnya dengan memantau wilayahnya, serta mengaktifkan dan membersihkan selokan atau parit yang ada di wilayah permukiman penduduk.
"Beberapa waktu lalu kami sudah ingatkan agar lebih cepat dalam merevitalisasi aliran sungai besar yang melintasi kota Sampit. Terutama saat musim kemarau agar disiapkan kegiatan normalisasi, demi mempercepat pekerjaan," demikian Kurniawan.
Sementara itu pantauan di lapangan, banjir cukup dalam masih merendam di beberapa kawasan seperti permukiman sekitar Jalan Jaya Wijaya, Ki Hajar Dewantara serta lokasi lainnya di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Beberapa hari terakhir, tim BPBD Kotawaringin Timur turun dengan berbekal perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga maupun kendaraan warga yang terjebak di lokasi banjir. Sementara itu masyarakat waswas banjir semakin dalam karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: Bupati Kotim berharap antusias masyarakat jadi pemicu prestasi sepak bola
Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan Rp1 miliar untuk transportasi JCH ke embarkasi
Baca juga: KPU Kotim perpanjang pendaftaran calon anggota PPK di 12 kecamatan
"Kota Sampit darurat banjir. Dalam tiga hari terakhir ini intensitas hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadi banjir di beberapa ruas kota Sampit," kata Kurniawan di Sampit, Rabu.
Sejak Senin (29/4) lalu, sejumlah kawasan di pusat kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, dilanda banjir. Beberapa warga bahkan terpaksa dievakuasi karena rumah maupun lingkungan permukiman mereka terendam banjir cukup parah.
Selain mengganggu aktivitas masyarakat, banjir juga berdampak terhadap bidang pendidikan. Sudah ada sebuah sekolah yang terpaksa meliburkan siswanya karena jalan menuju sekolah mereka terendam banjir cukup dalam.
Banjir terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi sepekan terakhir. Selain itu, belum optimalnya fungsi saluran air diduga juga turut memicu sehingga luapan dengan mudah terjadi dan merendam kawasan permukiman penduduk.
"Kami meminta Pemkab Kotim melalui pihak terkait agar segera melakukan kegiatan konkret. Apalagi periode hujan ini cukup tinggi," ujar Kurniawan.
Baca juga: Kodim Sampit manfaatkan lahan kembangkan tanaman hidroponik
Politisi PAN menilai, perlu dipersiapkan kegiatan yang bersifat preventif atau pencegahan, sehingga dapat diminimalisir apabila ada hujan intensitas tinggi seperti sekarang.
Pemerintah kelurahan dan kecamatan juga diminta lebih aktif melakukan pemantauan di lapangan, kemudian memberikan laporan yang valid kepada dinas terkait sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil langkah cepat untuk penanggulangan.
Menurut Kurniawan, peran kelurahan dan kecamatan juga sangat vital dalam upaya pencegahan dan penanggulangan. Upaya yang bisa dilakukan misalnya dengan memantau wilayahnya, serta mengaktifkan dan membersihkan selokan atau parit yang ada di wilayah permukiman penduduk.
"Beberapa waktu lalu kami sudah ingatkan agar lebih cepat dalam merevitalisasi aliran sungai besar yang melintasi kota Sampit. Terutama saat musim kemarau agar disiapkan kegiatan normalisasi, demi mempercepat pekerjaan," demikian Kurniawan.
Sementara itu pantauan di lapangan, banjir cukup dalam masih merendam di beberapa kawasan seperti permukiman sekitar Jalan Jaya Wijaya, Ki Hajar Dewantara serta lokasi lainnya di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Beberapa hari terakhir, tim BPBD Kotawaringin Timur turun dengan berbekal perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga maupun kendaraan warga yang terjebak di lokasi banjir. Sementara itu masyarakat waswas banjir semakin dalam karena hujan masih sering terjadi.
Baca juga: Bupati Kotim berharap antusias masyarakat jadi pemicu prestasi sepak bola
Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan Rp1 miliar untuk transportasi JCH ke embarkasi
Baca juga: KPU Kotim perpanjang pendaftaran calon anggota PPK di 12 kecamatan