Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat menggelar rapat koordinasi (rakor) optimalisasi lahan rawa, pompanisasi dan Penambahan Areal Tanam (PAT) 2024 sebagai bagian upaya mewujudkan ketahanan pangan daerah.
"Rakor ini dilaksanakan dalam rangka upaya percepatan dan menyamakan persepsi terkait program optimasi lahan rawa," kata Kadistan Bartim Lurikto di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, rakor ini juga menjadi titik awal percepatan target swasembada pangan. Selain itu, optimalisasi lahan rawa ini diharapkan juga dapat meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.
Lurikto menitikberatkan harapan, dengan adanya kegiatan optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Barito Timur, ini akan menjadi sentra produksi dan lumbung padi.
"Sehingga ke depannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tani dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya," kata Lurikto.
Rakor yang dilaksanakan di Aula Rapat Bupati Bartim di Tamiang Layang itu dihadiri tim dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto, Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso, Kadis PUPR Perkim Bartim, Camat Dusun Timur dan Dusun Tengah, para kepala bidang di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Koordinator BPP se-Kabupaten Bartim dan undangan terkait.
Baca juga: Kesbangpol Bartim catat ada 43 ormas terdaftar
Dalam rakor tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama pengelolaan lahan rawa di wilayah Kecamatan Dusun Timur dengan luas 288 hektare antara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto dan Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso.
Langgeng mengatakan sangat menyambut positif kerja sama ini. Pihaknya telah siap secara personel untuk cepat dalam pelaksanaan optimasi lahan rawa.
"Tanpa menunda-nunda lagi, kita akan langsung cek lapangan, dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan kelompok tani," katanya.
Menurut Langgeng, setelah mensosialisasikannya bersama konsultan, maka selanjutnya pihaknya akan mengirimkan alat berat serta mengadakan material untuk melakukan pembangunan seperti titian jembatan.
"Bergerak cepat sesuai ritme sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ini juga merupakan program nasional," tuturnya.
Langgeng juga menyebutkan untuk lahan-lahan yang akan dikelola merupakan lahan rawa, dan ini merupakan pekerjaan yang cukup berat. Diketahui lahan ini hanya bisa dilakukan penanaman hanya sekali dengan indeks pertanaman (IP) 100.
"Saat ini lahan yang akan dikerjakan IP 100, dengan telah dilakukannya pengelolaan lahan dengan baik dan konstruksinya maka dapat meningkat menjadi IP 200 upaya peningkatan produksi," demikian Langgeng.
Baca juga: KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Baca juga: Penjabat Bupati Bartim paparkan evaluasi kinerja di Kemendagri
Baca juga: Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
"Rakor ini dilaksanakan dalam rangka upaya percepatan dan menyamakan persepsi terkait program optimasi lahan rawa," kata Kadistan Bartim Lurikto di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, rakor ini juga menjadi titik awal percepatan target swasembada pangan. Selain itu, optimalisasi lahan rawa ini diharapkan juga dapat meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.
Lurikto menitikberatkan harapan, dengan adanya kegiatan optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Barito Timur, ini akan menjadi sentra produksi dan lumbung padi.
"Sehingga ke depannya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tani dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraannya," kata Lurikto.
Rakor yang dilaksanakan di Aula Rapat Bupati Bartim di Tamiang Layang itu dihadiri tim dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto, Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso, Kadis PUPR Perkim Bartim, Camat Dusun Timur dan Dusun Tengah, para kepala bidang di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Koordinator BPP se-Kabupaten Bartim dan undangan terkait.
Baca juga: Kesbangpol Bartim catat ada 43 ormas terdaftar
Dalam rakor tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama pengelolaan lahan rawa di wilayah Kecamatan Dusun Timur dengan luas 288 hektare antara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto dan Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso.
Langgeng mengatakan sangat menyambut positif kerja sama ini. Pihaknya telah siap secara personel untuk cepat dalam pelaksanaan optimasi lahan rawa.
"Tanpa menunda-nunda lagi, kita akan langsung cek lapangan, dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan kelompok tani," katanya.
Menurut Langgeng, setelah mensosialisasikannya bersama konsultan, maka selanjutnya pihaknya akan mengirimkan alat berat serta mengadakan material untuk melakukan pembangunan seperti titian jembatan.
"Bergerak cepat sesuai ritme sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ini juga merupakan program nasional," tuturnya.
Langgeng juga menyebutkan untuk lahan-lahan yang akan dikelola merupakan lahan rawa, dan ini merupakan pekerjaan yang cukup berat. Diketahui lahan ini hanya bisa dilakukan penanaman hanya sekali dengan indeks pertanaman (IP) 100.
"Saat ini lahan yang akan dikerjakan IP 100, dengan telah dilakukannya pengelolaan lahan dengan baik dan konstruksinya maka dapat meningkat menjadi IP 200 upaya peningkatan produksi," demikian Langgeng.
Baca juga: KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Baca juga: Penjabat Bupati Bartim paparkan evaluasi kinerja di Kemendagri
Baca juga: Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel