Tamiang Layang (ANTARA) - Polres Barito Timur, Kalimantan Tengah menggelar Gebyar Posyandu Presisi dan bazaar beras stabilisasi pasokan dan bahan pangan (SPHP), sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting di kabupaten setempat.
Kapolres Barito Timur AKBP Viddy Dasmasela di Tamiang Layang, Kamis, mengatakan bahwa gebyar posyandu presisi meliputi pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter, edukasi gizi.
"Termasuk penandatanganan komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting serta pemberian makanan tambahan dan vitamin kepada 70 orang peserta balita," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, diberikan makanan tambahan serta edukasi tentang pencegahan serta penanganan stunting oleh para petugas kesehatan dari Polres Bartim dan juga Dinas Kesehatan Barito Timur serta petugas Puskesmas Tamiang Layang.
"Kami juga ingin membantu, mendorong percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Barito Timur," kata Viddy.
Dalam bazar murah berupa beras jenis Medium SPHP, Polres Barito Timur menyediakan dua ton beras yang didukung Bulog Buntok untuk diberikan kepada warga. Tiap warga bisa membeli dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Tiap warga bias membeli dua zak beras dengan kemasan lima kilogram per zak.
Bazar Beras Murah Polres Barito Timur dalam rangka Gebyar Posyandu Presisi terlaksana mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur dan Bulog Buntok.
Baca juga: Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Asisten II Sekretariat Daerah Barito Timur, Amrullah menyatakan sangat mendukung terhadap langkah dan kebijakan yang diadakan Polres Barito Timur dan berkolaborasi dengan sejumlah instansi pemerintah setempat dalam penanganan stunting.
"Langkah ini sangat tepat, dan kedepannya perlu langkah-langkah yang komprehensif dan bisa dikolaborasikan dengan Pemkab Barito Timur," beber Amrullah.
Pita (27) warga Kelurahan Tamiang Layang ikut mengantri kupon bazar beras murah Polres Bartim sejak pukul 7.30 WIB pagi. Wanita beranak satu itu ikut antri bersama ibu-ibu lainnya dari berbagai desa.
"Syukur bisa dapat dua zak. Kami merasa terbantu sekali," kata Pita.
Baca juga: Kesbangpol Bartim catat ada 43 ormas terdaftar
Baca juga: Penjabat Bupati Bartim paparkan evaluasi kinerja di Kemendagri
Baca juga: Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Kapolres Barito Timur AKBP Viddy Dasmasela di Tamiang Layang, Kamis, mengatakan bahwa gebyar posyandu presisi meliputi pemeriksaan kesehatan, konsultasi dokter, edukasi gizi.
"Termasuk penandatanganan komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting serta pemberian makanan tambahan dan vitamin kepada 70 orang peserta balita," ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, diberikan makanan tambahan serta edukasi tentang pencegahan serta penanganan stunting oleh para petugas kesehatan dari Polres Bartim dan juga Dinas Kesehatan Barito Timur serta petugas Puskesmas Tamiang Layang.
"Kami juga ingin membantu, mendorong percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Barito Timur," kata Viddy.
Dalam bazar murah berupa beras jenis Medium SPHP, Polres Barito Timur menyediakan dua ton beras yang didukung Bulog Buntok untuk diberikan kepada warga. Tiap warga bisa membeli dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Tiap warga bias membeli dua zak beras dengan kemasan lima kilogram per zak.
Bazar Beras Murah Polres Barito Timur dalam rangka Gebyar Posyandu Presisi terlaksana mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur dan Bulog Buntok.
Baca juga: Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Asisten II Sekretariat Daerah Barito Timur, Amrullah menyatakan sangat mendukung terhadap langkah dan kebijakan yang diadakan Polres Barito Timur dan berkolaborasi dengan sejumlah instansi pemerintah setempat dalam penanganan stunting.
"Langkah ini sangat tepat, dan kedepannya perlu langkah-langkah yang komprehensif dan bisa dikolaborasikan dengan Pemkab Barito Timur," beber Amrullah.
Pita (27) warga Kelurahan Tamiang Layang ikut mengantri kupon bazar beras murah Polres Bartim sejak pukul 7.30 WIB pagi. Wanita beranak satu itu ikut antri bersama ibu-ibu lainnya dari berbagai desa.
"Syukur bisa dapat dua zak. Kami merasa terbantu sekali," kata Pita.
Baca juga: Kesbangpol Bartim catat ada 43 ormas terdaftar
Baca juga: Penjabat Bupati Bartim paparkan evaluasi kinerja di Kemendagri
Baca juga: Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel