Jakarta (ANTARA) - Kebersihan mulut yang tidak terjaga dapat membuat bakteri berkembang pesat di dalam rongga mulut dan meningkatkan peluang terjadinya kanker rongga mulut, salah satu keganasan dengan tingkat mortalitas tinggi.

Selain itu, menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol serta infeksi virus juga termasuk faktor risiko utama kanker rongga mulut.

Sebagaimana dikutip oleh Hindustan Times pada Rabu (15/5), Dr Jaipalreddy Pogal, ahli onkologi bedah di TGH Onco-Life Cancer Center, menyampaikan bahwa kanker mulut ditandai dengan gejala seperti sariawan terus-menerus, sariawan pada mulut atau bibir yang tidak kunjung sembuh, pendarahan di mulut yang tidak diketahui penyebabnya, dan kesulitan menelan atau mengunyah.

Menurut dia, sakit tenggorokan dalam waktu lama, suara serak, mati rasa pada mulut atau bibir, dan perubahan suara juga bisa jadi merupakan gejala kanker rongga mulut. 

Guna mencegah terjadinya kanker rongga mulut, dokter Pogal menganjurkan untuk menghentikan penggunaan produk tembakau dalam bentuk apapun serta menghentikan segera kebiasaan merokok.

Dia juga menyarankan penghentian konsumsi alkohol, yang efek karsinogeniknya bisa meningkat jika dikonsumsi bersama produk tembakau.

Pemeriksaan gigi rutin, ia melanjutkan, perlu dilakukan untuk mendeteksi perubahan-perubahan tidak diinginkan di rongga mulut yang bisa jadi merupakan indikasi munculnya kanker.

"Lakukan inspeksi visual bulanan pada mulut untuk memeriksa adanya bisul yang persisten, area pendarahan, bercak yang tidak biasa, atau pembengkakan. Ini dapat mengindikasikan adanya kanker, dan mendeteksinya secara dini memungkinkan pengobatan yang cepat," katanya.

Penerjemah: Fitra Ashari
 

Pewarta : -
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024