Sampit (ANTARA) - Sepuluh petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menjalani tes urine yang digelar instansi setempat guna mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba.

“Pegawai, khususnya petugas lapangan biasanya bersinggungan langsung dengan warga binaan, sehingga kegiatan ini kami laksanakan untuk memastikan tidak adanya penggunaan barang berbahaya tersebut di lingkungan Lapas,” kata Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera di Sampit, Selasa.

Kegiatan tes urine dipimpin oleh Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Sampit Muhammad Lirpan terhadap sepuluh pegawai dengan mengambil sampel  secara acak, baik dari petugas penjagaan maupun pejabat struktural dan staf pelaksana.

Kegiatan dilakukan secara mendadak dan dalam hal ini pihaknya dibantu perawat kesehatan dari Klinik Pratama Lapas Sampit

Meldy menjelaskan, tes urine ini dilakukan secara berkala sebagai komitmen pihaknya dalam memerangi narkoba. Pada beberapa kesempatan, warga binaan juga menjadi target tes urine untuk memastikan Lapas Sampit bersih dari penyalahgunaan barang terlarang yang dapat merusak generasi bangsa tersebut.

“Khususnya bagi warga binaan tes urine ini merupakan salah satu poin penting dalam rekomendasi penilaian perilaku dalam pengajuan remisi atau potongan masa tahanan,” imbuhnya.

Baca juga: Kehabisan blangko E-KTP, Disdukcapil Kotim ajukan permintaan ke pusat

Kegiatan ini juga salah satu upaya Lapas Kelas IIB Sampit dalam mendukung program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang terus digalakkan oleh pemerintah. 

Pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar tidak ada celah untuk masuknya narkoba di Lapas Kelas IIB Sampit.

Sementara itu, berdasarkan hasil tes urine kesepuluh petugas Lapas Sampit yang menjadi target terbukti negatif atau tidak menggunakan narkoba. Ia pun mengaku tak segan memberikan sanksi jika ada jajarannya yang terbukti menggunakan narkoba.

“Apabila ada petugas yang positif menggunakan narkoba, maka tentu kami tidak segan memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Meldy berharap kedepannya para petugas atau pegawai Lapas Sampit dapat terus memberikan contoh baik bagi warga binaan agar menjauhi dan tidak terjerumus kembali dalam lingkaran bahaya narkoba.

Baca juga: Gebyar Prestasi Pelajar SMP ajang penjaringan bibit potensial di Kotim

Baca juga: Mendaftar di PDIP, Siyono siap berjuang maksimal di Pilkada Kotim

Baca juga: Pejabat Kotim ramaikan bursa bakal calon kepala daerah


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024