Sampit (ANTARA) - Menyambut penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersama Bunda PAUD menggelar workshop transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
“Kegiatan workshop ini bukan hanya tentang mendiskusikan strategi dan metode pengajaran, tapi bagaimana agar kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi setiap anak,” kata Ketua Bunda PAUD Kotim Khairiah Halikinnor di Sampit, Kamis.
Kegiatan workshop ini dilaksanakan di aula Kantor Disdik Kotim Jalan Jenderal Sudirman Km 7 Sampit. Diikuti sekitar 130 peserta yang merupakan guru PAUD dan guru SD di Kotim. Turut hadir Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah.
Khairiah menerangkan, transisi dari tahapan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD) adalah momen yang penuh tantangan bagi anak-anak. Pada fase ini anak-anak akan menghadapi lingkungan baru, tuntutan akademik yang lebih tinggi dan tuntutan sosial yang berbeda.
Oleh karena itu, kesadaran dan kerjasama antara guru PAUD dan guru SD kelas awal sangatlah penting untuk memastikan bahwa setiap anak dapat melewati masa transisi ini dengan mulus, penuh percaya diri dan kegembiraan.
Kegiatan workshop ini diharapkan tidak hanya untuk mendiskusikan strategi dan metode pengajaran, tapi momen untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan dan kebijaksanaan, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung bagi setiap anak.
“Kehadiran saya dalam kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai Bunda PAUD Kotim untuk memastikan dan mengawal kegiatan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, sebagai bagian dari program Merdeka Belajar,” ujarnya.
Khairiah yakin dengan semangat kerjasama dan dedikasi yang dimiliki setiap tenaga pendidik dapat menciptakan perubahan yang positif dalam kehidupan setiap anak.
Oleh sebab itu, ia berharap workshop ini menjadi wahana untuk menciptakan kolaborasi dan sinergi yang erat antara guru PAUD dan guru SD kelas awal, serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensi tenaga pendidik yang lebih baik bagi anak-anak generasi penerus bangsa.
Baca juga: Pemkab Kotim perkuat SP4N-LAPOR! untuk jaga kualitas pelayanan kepada masyarakat
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal Disdik Kotim Legendaria Okta Bellary Nusaku dalam menyambut PPDB tahun ajaran 2024/2025 tetap harus melaksanakan tiga perubahan.
Pertama, tidak ada tes baca tulis hitung (calistung) di SD. Kedua, melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah selama dua pekan. Ketiga, tetap menjalankan 6 pondasi awal.
Enam pondasi yang dimaksud, yakni mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar.
Selanjutnya, kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri, dan pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif.
“Saya juga berharap agar semua pihak terkait bisa bersama-sama memonitoring pelaksanaan PPDB tahun ini agar dapat berjalan dengan baik, menyenangkan dan mendukung bagi anak-anak,” ucapnya.
Sehubungan dengan transisi PAUD-SD, Legendaria membeberkan bahwa pihaknya memiliki suatu inovasi yang siap dilaksanakan tahun ini.
Inovasi tersebut mengarahkan guru SD di tingkat awal, yakni kelas 1, 2 dan 3 untuk melaksanakan magang di PAUD sementara waktu sebelum anak-anak PAUD lulus dan masuk ke jenjang SD.
Tujuan dari magang ini agar bisa menyesuaikan pendekatan dengan anak-anak yang baru masuk SD dan membantu anak mengenal lingkungan sekolah yang baru, sehingga tidak kaget dan mudah beradaptasi tentunya hal ini berdampak pada pembelajaran mereka.
Baca juga: Pemkab Kotim tindaklanjuti usulan masyarakat terkait PBS melanggar aturan
Baca juga: 24 tersangka narkoba diringkus Polres Kotim dalam dua pekan
Baca juga: KPU Kotim minta dukungan masyarakat dalam coklit pemilih pilkada