Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau seluruh sekolah mengoptimalkan kegiatan keagamaan selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah ini.
"Selama Ramadhan dan sebelum memasuki masa libur, sekolah dan madrasah tetap diminta mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan nuansa religi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Minggu.
Kegiatan belajar dan mengajar selama Ramadhan terbilang singkat. Namun dengan waktu yang ada, setiap satuan pendidikan diimbau tetap bisa mengoptimalkannya dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kegiatan seperti tadarus Al-Quran, pesantren kilat, hingga kajian keagamaan menjadi bagian penting dalam rangkaian aktivitas belajar. Harapannya agar siswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mampu memperdalam nilai-nilai keimanan, kepedulian sosial, serta pembentukan akhlak mulia.
Kegiatan di sekolah selama Ramadhan dilaksanakan dengan merujuk pada Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, yang mengatur teknis pembelajaran selama Ramadhan dan masa libur Idul Fitri.
Pihak sekolah dan orang tua diimbau berperan aktif dalam mendampingi siswa, baik dalam kegiatan belajar maupun ibadah, agar Ramadhan menjadi momentum peningkatan akhlak mulia dan kebersamaan.
Kegiatan pembelajaran selama Ramadhan ini dirancang agar lebih fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan siswa dalam menjalankan ibadah puasa.
Suasana belajar yang lebih religius dan santai, diharapkan peserta didik tetap semangat mengikuti proses belajar mengajar, sekaligus bisa memperdalam pemahaman agama serta meningkatkan kepedulian sosial melalui berbagai aktivitas positif.
Baca juga: DLH Kotim gandeng Unda optimalkan edukasi perilaku ramah lingkungan
Sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, bulan Ramadhan diharapkan menjadi momentum pembentukan karakter dan akhlak mulia bagi generasi muda.
“Untuk siswa Muslim, sekolah dianjurkan mengadakan tadarus Al Quran, pesantren kilat, kajian keislaman, hingga kegiatan sosial. Sementara siswa non Muslim tetap difasilitasi dengan kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing,” ujar Irfansyah.
Sementara itu terkait libur, pemerintah telah memajukan jadwal libur bersama Idul Fitri 2025 untuk sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan. Semula libur dijadwalkan mulai 26 Maret hingga 8 April 2025, kini dimajukan menjadi 21 Maret hingga 8 April 2025.
Perubahan jadwal ini sesuai Surat Edaran Bersama antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi.
“Dengan adanya perubahan ini, siswa dan guru mendapatkan waktu lebih panjang untuk mempersiapkan mudik dan merayakan Idulfitri bersama keluarga. Jadwal libur bersama ditetapkan pada tanggal 21, 22, 24, 25, 26, 27, dan 28 Maret serta 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 April,” jelas Irfansyah.
Ia berharap dengan penyesuaian jadwal ini, peserta didik bisa memaksimalkan waktu untuk silaturahmi, meningkatkan persaudaraan, dan tetap menjaga semangat belajar saat kembali masuk sekolah pada 9 April 2025.
Perubahan jadwal libur ini juga mempertimbangkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan akan berlangsung lebih awal.
Diharapkan, mobilitas warga bisa lebih terdistribusi dan tidak menumpuk pada puncak arus mudik, sehingga perjalanan menjadi lebih aman dan nyaman bagi para orang tua, guru dan siswa.
Baca juga: Pemerintah sita ribuan hektare lahan sawit di Kotawaringin Timur
Baca juga: 75 persen usulan masyarakat di selatan Kotim berkaitan infrastruktur
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan empat hektare lahan pembangunan pabrik limbah medis