Legislator Kotim: Minimnya rumah sakit pengaruhi minat dokter spesialis

id DPRD Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, zainuddin, kesehatan

Legislator Kotim: Minimnya rumah sakit pengaruhi minat dokter spesialis

Anggota DPRD Kotim Zainuddin. ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Zainuddin menilai minimnya rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai, berdampak pada minat dokter spesialis untuk mengabdi di wilayah itu.

“Ada beberapa dokter yang sebelumnya bertugas di rumah sakit di Kotim namun memilih untuk pindah ke luar daerah, seperti di Jawa. Karena di sana selain jumlah pasiennya lebih banyak juga didukung dengan fasilitas dan rumah sakit yang memadai,” kata Zainuddin di Sampit, Minggu.

Kondisi ini justru menjadi ironi, ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim mengupayakan perekrutan tenaga medis, khususnya dokter spesialis untuk bekerja di wilayah setempat justru dokter yang sebelumnya bekerja di Kotim atau putra daerah yang menjadi dokter memilih ke luar daerah.

Menurutnya hal ini tidak bisa serta merta disalahkan kepada para dokter yang memilih keluar daerah, sebab tentu ada alasan yang melandasi pilihan tersebut.

Ia mengaku pernah bertemu dengan dokter asal Kotim yang bekerja di salah satu rumah sakit di Pulau Jawa dan menanyakan alasan lebih memilih bekerja jauh dari kampung halaman.

“Kata mereka, hal itu karena di Kotim hanya ada satu rumah sakit yang bisa untuk tempat mereka praktik, yaitu RSUD dr Murjani Sampit. Sementara sebagai dokter, apalagi sudah spesialis, mereka ingin bisa terus berkembang dan menyalurkan kemampuannya,” tutur anggota Komisi II.

Baca juga: Dishub Kotim dorong bisnis kargo melalui Bandara Haji Asan Sampit

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, RSUD dr Murjani Sampit menjadi satu-satunya rumah sakit andalan di Kotim saat ini, meskipun ada RSUD Pratama Parenggean dan RSUD Pratama Samuda namun standar pelayanannya juga masih kurang.

Dengan penduduk kisaran 450 ribu jiwa, jumlah rumah sakit di Kotim saat ini terbilang masih sangat kurang. Apalagi jika dibandingkan dengan sejumlah kota lainnya, seperti Kota Palangka Raya yang jumlah penduduknya sekitar 300 ribu jiwa tapi memiliki setidaknya tujuh rumah sakit.

Oleh karena itu, legislator Kotim ini mendorong pemerintah daerah untuk mengupayakan penambahan rumah sakit, terutama rumah sakit swasta dengan bekerja sama dengan para investor, sehingga bisa menjadi daya tarik bagi tenaga medis sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Zainuddin juga mengingatkan bahwa pelayanan kesehatan selalu menjadi sorotan masyarakat, maka dari itu pemerintah daerah dituntut untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi hal-hal yang menyebabkan ketidakpuasan masyarakat.

Keberadaan rumah sakit swasta selain untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat, juga bisa menjadi motivasi bagi rumah sakit yang ada agar bisa meningkatkan kualitas dan tercipta persaingan dalam pelayanan kesehatan.

“Kita tau kekurangan SDM menjadi salah satu kendala di pelayanan kesehatan, makanya kami mendorong agar dibangunnya rumah sakit swasta. Saya yakin dengan banyaknya rumah sakit maka para dokter spesialis itu bisa betah karena ada tempat untuk praktek,” demikian Zainuddin.

Baca juga: Petani di Kotim berharap pupuk bersubsidi ditambah sesuai keperluan

Baca juga: Akademisi Kotim sambut baik Program Satu Rumah Satu Sarjana

Baca juga: Dinkes catat kasus DBD di Kotim alami penurunan