Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Ruselita meminta pemerintah kota di daerah ini memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan suvenir bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berada di sekitar objek wisata.
"Hal ini bisa memajukan potensi objek wisata yang ada di Kota Palangka Raya. Jadi ada daya tarik tersendiri untuk masyarakat berkunjung ke wisata di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia mencontohkan, Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memberikan pelatihan dengan pemanfaatan limbah untuk dijadikan suvenir yang memiliki nilai jual.
Hal tersebut diyakini dapat memberikan penambahan pendapatan masyarakat lokal di sekitar objek wisata di Kota Palangka Raya. Apalagi, penggunaan bahan baku limbah tidak memakan biaya yang besar.
"Bisa dari limbah plastik air mineral yang disulap menjadi kerajinan tangan, dan tak lupa tetap sematkan ciri khas Kota Palangka Raya,” ucapnya.
Baca juga: Legislator ingatkan junjung tinggi keterbukaan dalam rekrutmen CASN
Sigit melanjutkan, cenderamata atau suvenir tidak dapat dilepaskan dari suatu objek wisata, pasalnya hal tersebut menjadi tanda bahwa seseorang pernah berkunjung ke objek wisata tersebut.
Untuk itu, perlu adanya campur tangan dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mendampingi pelaku UMKM untuk dapat berlatih membuat suvenir yang menarik.
"Jangan hanya mendampingi dan memberikan bantuan modal di awal saja, kemudian pemerintah lepas tangan. Harus benar-benar sampai selesai," ujarnya.
Pasalnya, lanjut srikandi dari Partai Perindo ini melanjutkan, sebab yang menjadi kendala bagi para pelaku UMKM untuk dapat berkembang, yakni dalam hal strategi pemasaran.
Jika hanya menunggu pengunjung yang datang ke objek wisata, hal tersebut dinilai kurang efektif. Berbeda jika Pemerintah Kota Palangka Raya turut menggunakan cenderamata buatan UMKM lokal dalam kegiatan pemerintahan.
"Misalnya saja pada saat menjamu tamu dari luar daerah, bisa memberikan cenderamata buatan UMKM lokal, atau bisa juga dengan mengajak langsung ke objek wisata dan mengunjungi stan UMKM lokal," demikian Ruselita.
Baca juga: Wali kota: Media massa jadi penopang keberhasilan pembangunan
Baca juga: Polresta Palangka Raya edukasi pengendara agar tertib berlalu lintas
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pelaku usaha kelola limbah sesuai prosedur
"Hal ini bisa memajukan potensi objek wisata yang ada di Kota Palangka Raya. Jadi ada daya tarik tersendiri untuk masyarakat berkunjung ke wisata di daerah ini," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia mencontohkan, Pemerintah Kota Palangka Raya dapat memberikan pelatihan dengan pemanfaatan limbah untuk dijadikan suvenir yang memiliki nilai jual.
Hal tersebut diyakini dapat memberikan penambahan pendapatan masyarakat lokal di sekitar objek wisata di Kota Palangka Raya. Apalagi, penggunaan bahan baku limbah tidak memakan biaya yang besar.
"Bisa dari limbah plastik air mineral yang disulap menjadi kerajinan tangan, dan tak lupa tetap sematkan ciri khas Kota Palangka Raya,” ucapnya.
Baca juga: Legislator ingatkan junjung tinggi keterbukaan dalam rekrutmen CASN
Sigit melanjutkan, cenderamata atau suvenir tidak dapat dilepaskan dari suatu objek wisata, pasalnya hal tersebut menjadi tanda bahwa seseorang pernah berkunjung ke objek wisata tersebut.
Untuk itu, perlu adanya campur tangan dari Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mendampingi pelaku UMKM untuk dapat berlatih membuat suvenir yang menarik.
"Jangan hanya mendampingi dan memberikan bantuan modal di awal saja, kemudian pemerintah lepas tangan. Harus benar-benar sampai selesai," ujarnya.
Pasalnya, lanjut srikandi dari Partai Perindo ini melanjutkan, sebab yang menjadi kendala bagi para pelaku UMKM untuk dapat berkembang, yakni dalam hal strategi pemasaran.
Jika hanya menunggu pengunjung yang datang ke objek wisata, hal tersebut dinilai kurang efektif. Berbeda jika Pemerintah Kota Palangka Raya turut menggunakan cenderamata buatan UMKM lokal dalam kegiatan pemerintahan.
"Misalnya saja pada saat menjamu tamu dari luar daerah, bisa memberikan cenderamata buatan UMKM lokal, atau bisa juga dengan mengajak langsung ke objek wisata dan mengunjungi stan UMKM lokal," demikian Ruselita.
Baca juga: Wali kota: Media massa jadi penopang keberhasilan pembangunan
Baca juga: Polresta Palangka Raya edukasi pengendara agar tertib berlalu lintas
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta pelaku usaha kelola limbah sesuai prosedur