Sampit (ANTARA) - Guru mengaji di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bersyukur mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah, mulai dari bantuan insentif hingga kesempatan untuk menyampaikan aspirasi pada pimpinan daerah.
“Alhamdulillah, hari ini kami, para guru ngaji, bisa bersilaturahim dengan bupati dan sejumlah pejabat daerah, kesempatan ini jarang terjadi. Kami menilai kegiatan ini cukup bagus dan semoga bisa berlanjut,” kata Erna Elisa di Sampit, Senin.
Erna Elisa merupakan seorang guru ngaji di Jalan Nyai Enat, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Ia berkesempatan hadir dalam acara silaturahim Bupati Kotim dengan Guru Mengaji di aula rumah jabatan bupati.
Ia mengaku senang, karena menurutnya jarang ada kesempatan khusus bagi guru ngaji untuk bertemu dan berbincang langsung dengan pimpinan daerah. Terlebih, pada kesempatan itu bupati memberikan ruang bagi para guru ngaji untuk menyampaikan keluhan atau aspirasi.
“Tadi beliau (bupati) bilang misalnya ada kekurangan buku tentang shalat dan lain-lain bisa mengajukan ke beliau. Semoga ini menjadi berkah bagi beliau dan pemerintah daerah Kotim. Semoga kita semua selalu tawadhu (rendah hati) dengan semua ilmu yang dimiliki dan diberikan untuk anak-anak kita,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Erna juga menyampaikan terima kasih atas insentif guru ngaji yang diberikan pemerintah daerah. Ia berharap siapapun pemimpin Kotim berikutnya, program tersebut dapat terus dilanjutkan.
Bupati Halikinnor menyampaikan, sejak 2022 Pemkab Kotim telah memprogramkan insentif bagi guru ngaji yang berstatus non ASN. Program ini masih berlanjut dengan total penerima mencapai 1.000 orang.
“Namun sejak saya programkan insentif, saya tidak tahu siapa saja penerimanya, makanya kami mengadakan silaturahim hari ini dengan guru ngaji dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang berjumlah 270 orang,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Kotim minta Pantarlih harus banyak sabar saat bertugas
Halikinnor menuturkan, melalui acara ini pihaknya ingin menggali aspirasi dan kendala-kendala yang dihadapi guru ngaji non ASN. Misalnya, kekurangan Al Quran atau buku-buku tuntunan agama, maka pemerintah daerah siap membantu. Selain itu, jika ada guru ngaji yang rumahnya sudah tidak layak bisa diupayakan program bedah rumah.
Hal ini semata-mata sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada guru ngaji. Sebab, Halikinnor menilai para guru ngaji telah berjasa dalam pembangunan mental dan spiritual masyarakat, khususnya anak-anak.
Berkat guru mengaji, generasi muda Kotim bisa melek terhadap Al Quran. Anak-anak yang bisa mengaji, apalagi rajin beribadah umumnya akan menjauhi kemaksiatan sehingga terhindar dari hal-hal negatif seperti peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
“Apalagi sekarang Kotim sudah masuk zona hitam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Kita berharap dengan anak-anak kita memiliki pondasi agama yang kuat bisa meminimalkan terlibat dalam hal negatif seperti itu,” jelasnya.
Namun, dengan jasa guru ngaji yang begitu besar terkadang tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan mereka. Sering kali karena kelalaian orang tua murid, iuran bagi guru ngaji tidak dibayarkan, padahal biasanya iuran tersebut nilainya kecil atau berdasarkan keikhlasan orang tua murid.
Walaupun, umumnya guru ngaji mengajar atas dasar keikhlasan dan untuk ibadah, namun mereka perlu perhatian. Oleh sebab itu, Pemkab Kotim sejak 2022 telah memprogramkan insentif guru ngaji non ASN.
Insentif yang diterima guru ngaji Kotim pada 2024 mencapai Rp1,8 juta per orang yang diberikan sekali setahun, sebab anggaran daerah belum mampu untuk memberikan insentif bulanan.
Halikinnor juga mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan nominal tersebut pada tahun selanjutnya disesuaikan dengan keuangan daerah. Ia berharap dengan adanya insentif ini bisa membantu perekonomian para guru ngaji.
“Selain itu, saya juga menginstruksikan pejabat terkait untuk membentuk asosiasi guru ngaji, supaya kalau ada yang ingin disampaikan kepada pemerintah daerah bisa melalui asosiasi. Ini bentuk apresiasi kami kepada para guru ngaji yang turut berperan dalam membentengi akhlak anak-anak kita,” demikian Halikinnor.
Baca juga: DPRD Kotim soroti kepatuhan keselamatan kerja sektor kepelabuhanan
Baca juga: Turnamen Bupati Cup MHU 2024 tingkatkan kebersamaan melalui olahraga
Baca juga: Bupati Kotim: Jalan Perum Betang Raya ditingkatkan tahun ini