Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, meluncurkan Program Kapuas Mengaji yang diikuti ribuan peserta didik baik dari madrasah dan pondok pesantren di kabupaten setempat, pada Sabtu (7/9) malam.
“Program Kapuas Mengaji akan diikuti oleh seribu peserta dari sekolah dalam Kota Kuala Kapuas, serta seribu peserta dari Madrasah dan pondok pesantren, sehingga total berjumlah dua ribu peserta didik,” kata Ketua Umum LPTQ Kapuas, Suwarno Muriyat di Kuala Kapuas.
Hal itu disampaikanya, saat memberikan sambutan pada penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) ke-47 Tingkat Kabupaten Kapuas yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pencanangan Kapuas Mengaji Tahun 2025, bertempat di halaman Masjid Agung Al Mukkaram Amanah Kuala Kapuas.
Dijelaskannya, pencanangan program Kapuas Mengaji ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kapuas, bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama, LPTQ, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam, serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di kabupaten setempat.
Kegiatan ini, tambahnya, merupakan implementasi visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam program Pendidikan Hebat Kapuas Bersinar.
“Harapannya, mengaji akan menjadi budaya di kalangan peserta didik, bukan hanya membaca tetapi juga mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Kemudian, terkait pelaksanaan MTQH ke-47 ini diisi dengan 22 cabang yang dilombakan baik putra maupun putri dengan diikuti oleh 530 peserta beserta official dari 17 kecamatan.
“Seluruh cabang lomba telah berlangsung dengan baik dan berakhir pada sore hari pukul 17.00, sementara dewan hakim masih bekerja menilai cabang terakhir yaitu Khat Al-Qur’an. Pengumuman kejuaraan serta penyerahan piala dan piagam akan dilakukan besok pagi. Untuk itu kami mohon kepada para peserta agar bersabar menunggu hasil keputusan dewan hakim,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Kapuas ajak masyarakat jaga persaudaraan di tengah dinamika sosial
Sebelumnya, Bupati Kapuas, Muhammad Wiyatno, dalam sambutan pada acara tersebut, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebagai seremonial, tetapi sebagai momentum meneladani akhlak Rasulullah SAW.
“Peringatan Maulid Nabi SAW hendaknya menjadi pengingat untuk meneladani akhlak Rasulullah yang penuh kasih sayang, kejujuran, kesederhanaan, dan kepemimpinan. Semoga dengan memperingati Maulid ini, sambungnya, semakin memperkuat iman, ukhuwah, dan membangun masyarakat Kapuas yang religius, rukun, dan sejahtera,” harapnya.
Terkait dengan pelaksanaan MTQH ke-47, Bupati Wiyatno memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, dewan hakim, serta peserta dari berbagai kecamatan. Menurutnya, MTQH bukan sekadar perlombaan membaca dan memahami Al-Qur’an, melainkan juga media syiar Islam serta sarana untuk mendekatkan masyarakat kepada Al-Qur’an.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan generasi muda yang cinta Al-Qur’an, berakhlak mulia, serta mampu mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Wiyatno juga memberikan selamat kepada para peserta yang berhasil meraih juara. Ia berpesan agar prestasi tersebut menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kemampuan. Sementara itu, bagi peserta yang belum meraih juara, ia berpesan agar tidak berkecil hati karena sejatinya keikutsertaan dalam MTQH merupakan bagian dari ibadah dan bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, Wiyatno juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan, memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta menjadikan Al-Qur’an dan teladan Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup.
“Semoga Kabupaten Kapuas senantiasa diberkahi Allah SWT dan menjadi daerah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” harapnya.
Sementara itu, Dandim 1011/KLK selaku Ketua Panitia Pelaksana, Letkol Inf Pamungkas Army Saputro menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Ia juga menjelaskan makna penting dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga sarana untuk meneladani perjuangan dan akhlak Rasulullah. Rasulullah SAW adalah suri teladan bagi umat manusia, yang mengajarkan tentang kesabaran, kejujuran, kepedulian, dan kepemimpinan yang adil.
"Dengan memperingati Maulid, kita diajak untuk semakin mencintai Nabi dan meneladani ajarannya dalam kehidupan sehari-hari,” demikian Dadim Pamungkas Army Saputro.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Al-ustadz H Ilham Humaidi dari Banjarmasin mengenai makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: DPRD apresiasi capaian Kapuas pada Gubernur Cup Zona Tengah 2025
Baca juga: Kapuas 88 Bersinar FC juara Gubernur Cup usai tundukkan Palangka Raya FC
Baca juga: Bupati Kapuas sebut MTQH sarana memperkuat keimanan
