Muara Teweh (ANTARA) - Agustina Wahyuningsih (35) warga Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, merasa kagum karena Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) layanannya memuaskan dan meringankan untuk biaya persalinan menanti kehadiran buah hatinya.
Inilah yang dirasakan Agustina saat menjalani persalinan anak kedua di RSUD Muara Teweh dengan menggunakan layanan dari Program JKN BPJS Kesehatan.
"Karena sudah pecah ketuban dan dalam keadaan darurat dini hari Jumat, saya langsung dibawa suami ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muara Teweh, walau sempat khawatir tapi ternyata bisa dijamin dari Program JKN,” kata Agustina di RSUD Muara Teweh, Jumat.
Terdaftar menjadi peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari tanggungan suaminya yang kini bekerja di salah satu perusahaan swasta di Muara Teweh, Agustina mengatakan telah beberapa kali menggunakan layanan JKN.
“Sebelum ke RSUD Muara Teweh, saya juga rutin periksa kehamilan di Puskesmas Muara Teweh menggunakan layanan JKN, pelayanannya bagus, perawatnya ramah, baik lah pokoknya, sebelumnya untuk persalinan anak pertama saya juga dilayani di sini (RSUD Muara Teweh),” tambahnya.
Menurutnya, iuran dari Program JKN tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang telah dirasakan.
“Kalau iurannya cuma satu persen dari gaji, dibayar bersama dari tempat perusahaan suami bekerja tentu tidak sebanding dengan pelayanan yang memuaskan dan manfaat yang sudah saya rasakan dari Program JKN ini, biayanya sudah sepenuhnya terjamin padahal kalau biaya umum pasti sangat besar,” ujar perempuan yang aslinya berasal dari Yogyakarta tersebut.
Dari pengalamannya tersebut, menurutnya diperlukan kesadaran dalam membayar iuran dari setiap Peserta JKN sehingga mendorong sustainabilitas Program JKN.
“Saya berharap Program JKN terus ada dan berkesinambungan dengan kesadaran setiap masyarakat yang terdaftar dalam Peserta JKN untuk rutin membayar iuran, sehingga ketika menggunakan layanan juga tidak ada kendala, manfaatnya dapat sepenuhnya dirasakan,” terangnya.
Ia juga berharap pelayanan JKN ke depan dapat terus dipertahankan melalui pemberian informasi yang secara menyeluruh kepada Peserta JKN saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
“Sebelumnya saya ingin mendaftarkan calon bayi saat masih dalam kandungan, tapi ternyata diinformasikan penambahan bisa dilakukan ketika sudah lahir dan langsung dari rumah sakit, semoga pelayanan yang bagus ini dapat terus dipertahankan,” kata Agustina.
Inilah yang dirasakan Agustina saat menjalani persalinan anak kedua di RSUD Muara Teweh dengan menggunakan layanan dari Program JKN BPJS Kesehatan.
"Karena sudah pecah ketuban dan dalam keadaan darurat dini hari Jumat, saya langsung dibawa suami ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muara Teweh, walau sempat khawatir tapi ternyata bisa dijamin dari Program JKN,” kata Agustina di RSUD Muara Teweh, Jumat.
Terdaftar menjadi peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari tanggungan suaminya yang kini bekerja di salah satu perusahaan swasta di Muara Teweh, Agustina mengatakan telah beberapa kali menggunakan layanan JKN.
“Sebelum ke RSUD Muara Teweh, saya juga rutin periksa kehamilan di Puskesmas Muara Teweh menggunakan layanan JKN, pelayanannya bagus, perawatnya ramah, baik lah pokoknya, sebelumnya untuk persalinan anak pertama saya juga dilayani di sini (RSUD Muara Teweh),” tambahnya.
Menurutnya, iuran dari Program JKN tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang telah dirasakan.
“Kalau iurannya cuma satu persen dari gaji, dibayar bersama dari tempat perusahaan suami bekerja tentu tidak sebanding dengan pelayanan yang memuaskan dan manfaat yang sudah saya rasakan dari Program JKN ini, biayanya sudah sepenuhnya terjamin padahal kalau biaya umum pasti sangat besar,” ujar perempuan yang aslinya berasal dari Yogyakarta tersebut.
Dari pengalamannya tersebut, menurutnya diperlukan kesadaran dalam membayar iuran dari setiap Peserta JKN sehingga mendorong sustainabilitas Program JKN.
“Saya berharap Program JKN terus ada dan berkesinambungan dengan kesadaran setiap masyarakat yang terdaftar dalam Peserta JKN untuk rutin membayar iuran, sehingga ketika menggunakan layanan juga tidak ada kendala, manfaatnya dapat sepenuhnya dirasakan,” terangnya.
Ia juga berharap pelayanan JKN ke depan dapat terus dipertahankan melalui pemberian informasi yang secara menyeluruh kepada Peserta JKN saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
“Sebelumnya saya ingin mendaftarkan calon bayi saat masih dalam kandungan, tapi ternyata diinformasikan penambahan bisa dilakukan ketika sudah lahir dan langsung dari rumah sakit, semoga pelayanan yang bagus ini dapat terus dipertahankan,” kata Agustina.