Sampit (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengakui Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah disiapkan sebagai salah satu daerah penyangga pangan ibu kota negara (IKN).
Program pompanisasi salah satu upaya agar Kotim bisa menjadi penyangga pangan IKN, kata Jokowi saat mengecek pompanisasi di lahan pertanian Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu.
"Kalau Indeks Pertanaman (IP) naik, dari satu kali tanam jadi tiga kali artinya ada kelebihan produksi yang bisa dibawa ke IKN," tambahnya.
Dalam kunjungan dan pengecekan tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Sementara dari pejabat daerah yang mendampingi di antaranya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Irawati.
Sehubungan dengan perpindahan IKN dari Jakarta ke kota terencana Nusantara yang terletak di pantai timur pulau Kalimantan, pemerintah pusat tengah mempersiapkan sejumlah daerah sebagai penyangga pangan, salah satunya Kotim yang berada di pulau yang sama.
Jokowi menyampaikan, pihaknya melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan program pompanisasi untuk meningkatkan IP nasional. Di mana melalui pompanisasi ini masa tanam yang awalnya satu kali setahun bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam setahun, sehingga produktivitas pun meningkat.
Dalam hal ini, Kotim adalah salah satu daerah yang menerima bantuan pompanisasi. Dengan begitu, diharapkan produktivitas pertanian di Kotim meningkat, bahkan melebihi kebutuhan di daerah tersebut sehingga bisa dikirimkan ke IKN.
"Hal ini bukan hanya Kotim saja, tapi kabupaten-kabupaten lain yang kelebihan produksi akan ditarik ke IKN," kata Jokowi.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menyatakan siap apabila Kotim dipilih sebagai penyangga pangan IKN. Bahkan, ia mengaku pihaknya telah menyusun master plan terkait hal tersebut yang akan diusulkan ke Kementan.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak menteri blusukan di Pasar Pata Katingan
"Kotim siap menjadi penyangga IKN. Kami telah menyusun master plan nanti kami usulkan ke kementerian. Karena selama ini kita punya lahan pertanian yang cukup luas, untuk ukuran Kotim itu sudah cukup bahkan surplus," ucapnya.
Halikinnor menyebutkan, luas lahan pertanian di Kotim cukup mendukung untuk menjadi penyangga pangan IKN. Untuk itu, adanya bantuan pompanisasi dari pemerintah pusat yang dapat meningkatkan hasil pertanian, yang semula satu kali tanam bisa dua hingga tiga kali memungkinkan surplus untuk memasok IKN. Bukan hanya padi, tetapi juga tanaman palawija.
Dirinya juga menyebut, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung terkait pengembangan peternakan dan pertanian jagung di Kotim. Hal ini sebagai isyarat agar Kotim bisa mengembangkan hal tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Kami akan menindaklanjuti arahan-arahan beliau dengan kementerian terkait," demikian Halikinnor.
Baca juga: Jokowi cermati kebutuhan kamar di RSUD Mas Amsyar Kalteng
Baca juga: Jokowi minta tambahan pompa atasi kekeringan lahan tani Juli-Oktober
Baca juga: Mentan dampingi Jokowi tinjau Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Program pompanisasi salah satu upaya agar Kotim bisa menjadi penyangga pangan IKN, kata Jokowi saat mengecek pompanisasi di lahan pertanian Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu.
"Kalau Indeks Pertanaman (IP) naik, dari satu kali tanam jadi tiga kali artinya ada kelebihan produksi yang bisa dibawa ke IKN," tambahnya.
Dalam kunjungan dan pengecekan tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudy Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Sementara dari pejabat daerah yang mendampingi di antaranya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Irawati.
Sehubungan dengan perpindahan IKN dari Jakarta ke kota terencana Nusantara yang terletak di pantai timur pulau Kalimantan, pemerintah pusat tengah mempersiapkan sejumlah daerah sebagai penyangga pangan, salah satunya Kotim yang berada di pulau yang sama.
Jokowi menyampaikan, pihaknya melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan program pompanisasi untuk meningkatkan IP nasional. Di mana melalui pompanisasi ini masa tanam yang awalnya satu kali setahun bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam setahun, sehingga produktivitas pun meningkat.
Dalam hal ini, Kotim adalah salah satu daerah yang menerima bantuan pompanisasi. Dengan begitu, diharapkan produktivitas pertanian di Kotim meningkat, bahkan melebihi kebutuhan di daerah tersebut sehingga bisa dikirimkan ke IKN.
"Hal ini bukan hanya Kotim saja, tapi kabupaten-kabupaten lain yang kelebihan produksi akan ditarik ke IKN," kata Jokowi.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menyatakan siap apabila Kotim dipilih sebagai penyangga pangan IKN. Bahkan, ia mengaku pihaknya telah menyusun master plan terkait hal tersebut yang akan diusulkan ke Kementan.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak menteri blusukan di Pasar Pata Katingan
"Kotim siap menjadi penyangga IKN. Kami telah menyusun master plan nanti kami usulkan ke kementerian. Karena selama ini kita punya lahan pertanian yang cukup luas, untuk ukuran Kotim itu sudah cukup bahkan surplus," ucapnya.
Halikinnor menyebutkan, luas lahan pertanian di Kotim cukup mendukung untuk menjadi penyangga pangan IKN. Untuk itu, adanya bantuan pompanisasi dari pemerintah pusat yang dapat meningkatkan hasil pertanian, yang semula satu kali tanam bisa dua hingga tiga kali memungkinkan surplus untuk memasok IKN. Bukan hanya padi, tetapi juga tanaman palawija.
Dirinya juga menyebut, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung terkait pengembangan peternakan dan pertanian jagung di Kotim. Hal ini sebagai isyarat agar Kotim bisa mengembangkan hal tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Kami akan menindaklanjuti arahan-arahan beliau dengan kementerian terkait," demikian Halikinnor.
Baca juga: Jokowi cermati kebutuhan kamar di RSUD Mas Amsyar Kalteng
Baca juga: Jokowi minta tambahan pompa atasi kekeringan lahan tani Juli-Oktober
Baca juga: Mentan dampingi Jokowi tinjau Pompanisasi di Kotawaringin Timur