Sampit (ANTARA) - Program khitanan massal yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dirasakan sangat membantu masyarakat, khususnya yang beragama Islam untuk memenuhi kewajiban berkhitan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati dan pemerintah daerah karena sudah melaksanakan sunatan (khitanan) massal gratis ini. Kami sangat senang karena sangat membantu bagi masyarakat seperti kami," kata Yurhayati, warga Desa Bapinang, Sabtu.
Yurhayani membawa anaknya bernama Nuraini yang mengikuti khitanan massal di aula kantor Kecamatan Pulau Hanaut. Tercatat ada 63 anak yang mengikuti khitanan massal hasil kolaborasi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan ini.
Bupati Halikinnor menyempatkan meninjau kegiatan khitanan massal di tempat ini. Untuk mencapai lokasi kegiatan, rombongan harus menempuh perjalanan darat menuju Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian dilanjutkan dengan feri atau kelotok penyeberangan menuju Kecamatan Pulau Hanaut yang berada di pesisir ini.
Selain di Kecamatan Pulau Hanaut, khitanan massal juga di waktu bersamaan untuk anak dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit yang pelaksanaannya di aula kantor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Selain itu, khitanan massal juga digelar di aula Mentaya Hilir Utara.
Masyarakat sangat antusias karena kegiatan ini mengurangi beban mereka. Jika dikhitan secara mandiri, biayanya berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta tergantung metode atau cara khitan yang dipilih.
Selain gratis, anak yang menjadi peserta khitanan massal juga diberi bingkisan. Tidak heran jika para orang tua dan anak mereka sama-sama bersemangat, apalagi kegiatan ini dilaksanakan di masa libur panjang sekolah sehingga tidak mengganggu kegiatan anak.
"Tadi sudah disunat. Saya tidak takut. Senang bisa ikut. Dapat bingkisan juga," kata Egy Maulana, seorang peserta khitanan massal.
Baca juga: Bupati Kotim permudah teknis pembayaran TPP
Bupati Halikinnor mengatakan, kegiatan khitanan massal yang digelar secara bergantian di 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur ini ditujukan membantu masyarakat. Ini juga berdasarkan banyaknya aspirasi masyarakat lantaran biaya khitan dinilai cukup mahal bagi masyarakat kurang mampu.
"Saya kaget juga karena kegiatan ini disambut sangat antusias oleh masyarakat. Bahkan ada juga warga kita dari non Islam yang juga ikut karena khitan ini juga untuk kebersihan dan kesehatan," kata Halikinnor.
Halikinnor memantau tiga lokasi yang menggelar khitanan massal hari ini yaitu di Kecamatan Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara. Dia menyempatkan diri berbincang dengan para orang tua serta anak yang menjadi peserta khitanan massal.
Ini merupakan kegiatan lanjutan karena pekan lalu khitanan massal sudah digelar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang serta untuk masyarakat Mentaya Hulu dan sekitarnya. Selanjutnya sudah dijadwalkan khitanan massal untuk kecamatan lainnya hingga tuntas dilaksanakan di seluruh kecamatan yakni 17 kecamatan.
Masyarakat sangat antusias mendaftarkan anak mereka mengikuti khitanan massal. Pendaftaran dibuka secara online dan offline. Diperkirakan saat ini peserta yang terdata sudah lebih dari 1.000 anak.
"Kalau ada yang belum sempat saat acara, nanti saya minta kepala Dinas Kesehatan untuk memerintahkan puskesmas atau Rumah Sakit Pratama untuk mengkhitan mereka dan tetap digratiskan. Kalau ada tagihan itu tanggung jawab bupati. Siapa tahu hari ini ada yang berhalangan datang karena sedang ke luar daerah karena musim liburan," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menyebutkan, peserta khitanan massal di Kecamatan Pulau Hanaut sebanyak 63 anak, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit sebanyak 215 anak dan Mentaya Hilir Utara sebanyak 42 anak.
Petugas yang diturunkan di Kecamatan Pulau Hanaut ada 20 orang tenaga perawat satu orang dokter. Selanjutnya di Mentaya Hilir Selatan sebanyak 30 orang yang di antaranya dua orang dokter dan satu apoteker. Sementara itu di Kecamatan Mentaya Hilir Utara diturunkan 12 tenaga kesehatan yang di antaranya satu orang dokter.
"Di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan pesertanya memang di luar dugaan yang awalnya hanya 87 naik jadi 120 orang, ternyata data terakhir 215 orang. Selanjutnya yang terjadwal hari Senin Insya Allah atas hari Senin Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu dan Parenggean," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, PT Bumi Makmur Waskita gelar penanaman pohon dan edukasi lingkungan
Baca juga: Bupati Kotim terus jalankan bantuan kursi roda
Baca juga: Kotim laksanakan gerakan serentak untuk perbaiki data E-PPGBM
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati dan pemerintah daerah karena sudah melaksanakan sunatan (khitanan) massal gratis ini. Kami sangat senang karena sangat membantu bagi masyarakat seperti kami," kata Yurhayati, warga Desa Bapinang, Sabtu.
Yurhayani membawa anaknya bernama Nuraini yang mengikuti khitanan massal di aula kantor Kecamatan Pulau Hanaut. Tercatat ada 63 anak yang mengikuti khitanan massal hasil kolaborasi Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan ini.
Bupati Halikinnor menyempatkan meninjau kegiatan khitanan massal di tempat ini. Untuk mencapai lokasi kegiatan, rombongan harus menempuh perjalanan darat menuju Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian dilanjutkan dengan feri atau kelotok penyeberangan menuju Kecamatan Pulau Hanaut yang berada di pesisir ini.
Selain di Kecamatan Pulau Hanaut, khitanan massal juga di waktu bersamaan untuk anak dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit yang pelaksanaannya di aula kantor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Selain itu, khitanan massal juga digelar di aula Mentaya Hilir Utara.
Masyarakat sangat antusias karena kegiatan ini mengurangi beban mereka. Jika dikhitan secara mandiri, biayanya berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta tergantung metode atau cara khitan yang dipilih.
Selain gratis, anak yang menjadi peserta khitanan massal juga diberi bingkisan. Tidak heran jika para orang tua dan anak mereka sama-sama bersemangat, apalagi kegiatan ini dilaksanakan di masa libur panjang sekolah sehingga tidak mengganggu kegiatan anak.
"Tadi sudah disunat. Saya tidak takut. Senang bisa ikut. Dapat bingkisan juga," kata Egy Maulana, seorang peserta khitanan massal.
Baca juga: Bupati Kotim permudah teknis pembayaran TPP
Bupati Halikinnor mengatakan, kegiatan khitanan massal yang digelar secara bergantian di 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur ini ditujukan membantu masyarakat. Ini juga berdasarkan banyaknya aspirasi masyarakat lantaran biaya khitan dinilai cukup mahal bagi masyarakat kurang mampu.
"Saya kaget juga karena kegiatan ini disambut sangat antusias oleh masyarakat. Bahkan ada juga warga kita dari non Islam yang juga ikut karena khitan ini juga untuk kebersihan dan kesehatan," kata Halikinnor.
Halikinnor memantau tiga lokasi yang menggelar khitanan massal hari ini yaitu di Kecamatan Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara. Dia menyempatkan diri berbincang dengan para orang tua serta anak yang menjadi peserta khitanan massal.
Ini merupakan kegiatan lanjutan karena pekan lalu khitanan massal sudah digelar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang serta untuk masyarakat Mentaya Hulu dan sekitarnya. Selanjutnya sudah dijadwalkan khitanan massal untuk kecamatan lainnya hingga tuntas dilaksanakan di seluruh kecamatan yakni 17 kecamatan.
Masyarakat sangat antusias mendaftarkan anak mereka mengikuti khitanan massal. Pendaftaran dibuka secara online dan offline. Diperkirakan saat ini peserta yang terdata sudah lebih dari 1.000 anak.
"Kalau ada yang belum sempat saat acara, nanti saya minta kepala Dinas Kesehatan untuk memerintahkan puskesmas atau Rumah Sakit Pratama untuk mengkhitan mereka dan tetap digratiskan. Kalau ada tagihan itu tanggung jawab bupati. Siapa tahu hari ini ada yang berhalangan datang karena sedang ke luar daerah karena musim liburan," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menyebutkan, peserta khitanan massal di Kecamatan Pulau Hanaut sebanyak 63 anak, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit sebanyak 215 anak dan Mentaya Hilir Utara sebanyak 42 anak.
Petugas yang diturunkan di Kecamatan Pulau Hanaut ada 20 orang tenaga perawat satu orang dokter. Selanjutnya di Mentaya Hilir Selatan sebanyak 30 orang yang di antaranya dua orang dokter dan satu apoteker. Sementara itu di Kecamatan Mentaya Hilir Utara diturunkan 12 tenaga kesehatan yang di antaranya satu orang dokter.
"Di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan pesertanya memang di luar dugaan yang awalnya hanya 87 naik jadi 120 orang, ternyata data terakhir 215 orang. Selanjutnya yang terjadwal hari Senin Insya Allah atas hari Senin Kecamatan Kota Besi, Cempaga, Cempaga Hulu dan Parenggean," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, PT Bumi Makmur Waskita gelar penanaman pohon dan edukasi lingkungan
Baca juga: Bupati Kotim terus jalankan bantuan kursi roda
Baca juga: Kotim laksanakan gerakan serentak untuk perbaiki data E-PPGBM