Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan siap mendukung sekaligus berkomitmen untuk optimal dalam mensukseskan target perluasan areal tanam padi, yang diprogramkan oleh pemerintah pusat di daerah setempat.
Langkah yang dilakukan untuk mensukseskan perluasan areal tanam tersebut dengan mengkomunikasikan ke berbagai pihak terkait kendala yang mungkin ditemukan di lapangan, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kalteng Sri Widanarni di Palangka Raya, Kamis.
"Termasuk mengantisipasi berkurangnya curah hujan dan berpotensi menimbulkan kekeringan akibat El Nino, yang diprediksi oleh Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) terjadi di tahun 2024," singkatnya.
Adapun perluasan areal tanam baru ditargetkan pemerintah pusat di Kalteng seluas 64.326 hektar yang tersebar di 10 kabupaten. Di mana rinciannya yakni, Kabupaten Barito Selatan 500 hektar, Barito Utara 350 hektar, Barito Timur 1.500 hektar, Kapuas 38.503 hektar, Kotawaringin Barat 145 hektar, Kotawaringin Timur 4.217 hektar, Seruyan seluas 2.073 hektar, Katingan 4.842 hektar, Gunung Mas 117 hektar, dan Pulang Pisau 12.079 hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan TPHP Kalteng, Sunarti mengatakan bahwa dalam merealisasikan bahwa program perluasan areal tanam dilakukan melalui tiga kegiatan, yakni Upaya Khusus Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi, dan Padi Sisip/Tusip antara tanaman perkebunan dengan Padi Gogo.
"Perluasan areal tanam seluas 64.326 hektar itu, masuk dalam kegiatan Upaya Khusus Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA)," beber Sunarti.
Baca juga: Pemprov Kalteng minta program REDD plus selaras dengan rencana pembangunan
Dirinya pun membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat upaya mempercepat dan mengevaluasi rencana merealisasikan program perluasan areal tanam tersebut. Di mana rapat tersebut turut dihadiri secara langsung maupun daring, yakni Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Direktorat Perkebunan Kementan RI Rizal, Direktorat Perluasan dan Penyediaan Lahan Direktorat Prasarana dan Sarana Kementan RI Lutful.
Selain itu, turut hadir perwakilan Komando Resort Militer 102/Panju Panjung Kalteng, Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon, Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Kalteng, Dinas Pertanian kabupaten/kota se-Kalteng, serta Komandan Distrik Militer kabupaten/kota se-Kalteng.
"Kabupaten yang menjadi lokasi perlu melakukan percepatan realisasi program perluasan areal tanam itu, akan dilakukan sebelum puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi di bulan Agustus 2024 oleh BMKG," demikian Sunarti.
Baca juga: Disdagperin Kalteng sosialisasi P3DN pacu kecintaan pemuda pada produk lokal
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 3.000 paket sembako murah untuk masyarakat Kapuas
Baca juga: DPMPTSP Kalteng wujudkan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan 'kawan investor'
Langkah yang dilakukan untuk mensukseskan perluasan areal tanam tersebut dengan mengkomunikasikan ke berbagai pihak terkait kendala yang mungkin ditemukan di lapangan, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kalteng Sri Widanarni di Palangka Raya, Kamis.
"Termasuk mengantisipasi berkurangnya curah hujan dan berpotensi menimbulkan kekeringan akibat El Nino, yang diprediksi oleh Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) terjadi di tahun 2024," singkatnya.
Adapun perluasan areal tanam baru ditargetkan pemerintah pusat di Kalteng seluas 64.326 hektar yang tersebar di 10 kabupaten. Di mana rinciannya yakni, Kabupaten Barito Selatan 500 hektar, Barito Utara 350 hektar, Barito Timur 1.500 hektar, Kapuas 38.503 hektar, Kotawaringin Barat 145 hektar, Kotawaringin Timur 4.217 hektar, Seruyan seluas 2.073 hektar, Katingan 4.842 hektar, Gunung Mas 117 hektar, dan Pulang Pisau 12.079 hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan TPHP Kalteng, Sunarti mengatakan bahwa dalam merealisasikan bahwa program perluasan areal tanam dilakukan melalui tiga kegiatan, yakni Upaya Khusus Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi, dan Padi Sisip/Tusip antara tanaman perkebunan dengan Padi Gogo.
"Perluasan areal tanam seluas 64.326 hektar itu, masuk dalam kegiatan Upaya Khusus Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA)," beber Sunarti.
Baca juga: Pemprov Kalteng minta program REDD plus selaras dengan rencana pembangunan
Dirinya pun membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat upaya mempercepat dan mengevaluasi rencana merealisasikan program perluasan areal tanam tersebut. Di mana rapat tersebut turut dihadiri secara langsung maupun daring, yakni Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Direktorat Perkebunan Kementan RI Rizal, Direktorat Perluasan dan Penyediaan Lahan Direktorat Prasarana dan Sarana Kementan RI Lutful.
Selain itu, turut hadir perwakilan Komando Resort Militer 102/Panju Panjung Kalteng, Kepala Dinas Perkebunan Kalteng, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon, Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Kalteng, Dinas Pertanian kabupaten/kota se-Kalteng, serta Komandan Distrik Militer kabupaten/kota se-Kalteng.
"Kabupaten yang menjadi lokasi perlu melakukan percepatan realisasi program perluasan areal tanam itu, akan dilakukan sebelum puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi di bulan Agustus 2024 oleh BMKG," demikian Sunarti.
Baca juga: Disdagperin Kalteng sosialisasi P3DN pacu kecintaan pemuda pada produk lokal
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan 3.000 paket sembako murah untuk masyarakat Kapuas
Baca juga: DPMPTSP Kalteng wujudkan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan 'kawan investor'