Pangkalan Bun (ANTARA) - Pelaksana Harian Sekertaris Daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Juni Gultom mengatakan, pemerintah kabupaten akan melakukan evaluasi, agar terminal bongkar muat barang yang telah disediakan di Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai pemanfaatannya bisa optimal.
"Karena kekurangan personel, pengawasan di area tersebut masih sangat minim, sehingga masih banyak truk puso yang bermuatan lebih dari delapan ton yang tidak menggunakan areal khusus bongkar muat," kata Juni Gultom di Pangkalan Bun, Kamis.
Baca juga: Paskibraka Kotawaringin Barat masuki tahapan pelatihan dan pendidikan
Dia menjelaskan, jumlah truk puso baik yang baru turun maupun akan berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah petugas yang ada.
"Terhadap hal ini, kita akan melakukan evaluasi kembali bersama Dinas Perhubungan," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kobar terus upayakan pengembangan destinasi wisata pantai
Juni mengatakan, pihaknya telah memanfaatkan eks pabrik jagung untuk terminal bongkar muat. Tujuannya agar truk-truk tersebut dapat melakukan bongkar muat dengan lebih tertata.
"Kita fungsikan eks pabrik jagung, dengan harapan truk yang baru tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, tidak melakukan bongkar muat di bahu jalan, karena akan mengganggu lalu lintas," tegasnya.
Menurutnya apabila sampai ada truk fuso yang melakukan bongkar muat di bahu jalan, apalagi sampai melintas di dalam Kota Pangkalan Bun, akan sangat berbahaya bagi pengendara lainnya.
Baca juga: Pemkab siapkan berbagai acara menarik di HUT Kobar ke-64 pada Oktober 2023
Baca juga: Pemkab Kobar dorong peningkatan layanan kesehatan melalui penerapan PPK-BLUD
Baca juga: Dispursip Kobar sosialisasikan layanan perpustakaan melalui kelas berbagi