Palangka Raya (ANTARA) - Dewan Pers terus berupaya memperkuat peran media massa dan jurnalis di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka turut menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Hari ini kami melaksanakan workshop peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah untuk kembali menyegarkan kembali pengetahuan para jurnalis dalam peliputan pesta demokrasi," kata anggota Dewan Pers Totok Suryanto usai membuka acara di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, Pilkada serentak menjadi salah satu konsentrasi dan perhatian bagi dewan pers dalam kaitan turut menyukseskan pelaksanaan melalui pemberitaan dan penyebaran informasi.
Menurut dia, potensi gesekan atau konflik antar masyarakat pada Pilkada Serentak cenderung lebih tinggi dibanding Pemilu maupun Pilpres Serentak. Kondisi ini terjadi karena kepentingan antar pendukung di daerah terkait langsung dalam jangka panjang.
Baca juga: Atlet Kalteng di PON Aceh-Sumut 50 persen dari Palangka Raya
Belum lagi, hasil Pilkada Serentak nantinya juga akan berdampak langsung terhadap bentuk dan model setiap kebijakan yang dihasilkan pemenang, sehingga sangat mempengaruhi proses dan laju pembangunan di daerah.
"Untuk itu, pers memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat, kritis dan berimbang serta tidak memihak pada kepentingan satu pihak tertentu. Terlebih yang berdampak pada gangguan ketertiban dan keamanan bermasyarakat," kata Totok.
Dia juga meminta media massa mampu menghadirkan pemberitaan Pilkada Serentak yang edukatif, membangun semangat nasionalisme serta mampu meningkatkan peran masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi yang aman, nyaman, adil dan berkualitas.
"Maka media massa atau jurnalis harus selalu menjunjung tinggi sikap profesional, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta etika dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik," kata Totok.
Pihaknya juga menekankan bahwa media massa atau jurnalis harus bebas dari intervensi, sikap berpihak, masuk dalam konflik kepentingan dan terhindar dalam emosi pribadi dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk itu, lanjut dia, pada workshop peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Kalteng ini, pihaknya menghadirkan lima pemateri mulai dari Dewan Pers, unsur KPU, unsur Bawaslu, KPID dan praktisi media massa.
Turut hadir dalam acara itu puluhan jurnalis dari perwakilan perusahaan media dan organisasi pers di Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: BPJS Kesehatan tingkatkan pelayanan prima faskes di Kapuas
Baca juga: Swiss-Belhotel Palangka Raya ajak wisatawan bertemu orang utan dan paddle boarding
Baca juga: Pelaku UMKM diminta jadikan Palangka Fair ajang unjuk kreativitas
"Hari ini kami melaksanakan workshop peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah untuk kembali menyegarkan kembali pengetahuan para jurnalis dalam peliputan pesta demokrasi," kata anggota Dewan Pers Totok Suryanto usai membuka acara di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, Pilkada serentak menjadi salah satu konsentrasi dan perhatian bagi dewan pers dalam kaitan turut menyukseskan pelaksanaan melalui pemberitaan dan penyebaran informasi.
Menurut dia, potensi gesekan atau konflik antar masyarakat pada Pilkada Serentak cenderung lebih tinggi dibanding Pemilu maupun Pilpres Serentak. Kondisi ini terjadi karena kepentingan antar pendukung di daerah terkait langsung dalam jangka panjang.
Baca juga: Atlet Kalteng di PON Aceh-Sumut 50 persen dari Palangka Raya
Belum lagi, hasil Pilkada Serentak nantinya juga akan berdampak langsung terhadap bentuk dan model setiap kebijakan yang dihasilkan pemenang, sehingga sangat mempengaruhi proses dan laju pembangunan di daerah.
"Untuk itu, pers memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat, kritis dan berimbang serta tidak memihak pada kepentingan satu pihak tertentu. Terlebih yang berdampak pada gangguan ketertiban dan keamanan bermasyarakat," kata Totok.
Dia juga meminta media massa mampu menghadirkan pemberitaan Pilkada Serentak yang edukatif, membangun semangat nasionalisme serta mampu meningkatkan peran masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi yang aman, nyaman, adil dan berkualitas.
"Maka media massa atau jurnalis harus selalu menjunjung tinggi sikap profesional, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta etika dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik," kata Totok.
Pihaknya juga menekankan bahwa media massa atau jurnalis harus bebas dari intervensi, sikap berpihak, masuk dalam konflik kepentingan dan terhindar dalam emosi pribadi dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk itu, lanjut dia, pada workshop peliputan Pemilu/Pilkada 2024 di Kalteng ini, pihaknya menghadirkan lima pemateri mulai dari Dewan Pers, unsur KPU, unsur Bawaslu, KPID dan praktisi media massa.
Turut hadir dalam acara itu puluhan jurnalis dari perwakilan perusahaan media dan organisasi pers di Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: BPJS Kesehatan tingkatkan pelayanan prima faskes di Kapuas
Baca juga: Swiss-Belhotel Palangka Raya ajak wisatawan bertemu orang utan dan paddle boarding
Baca juga: Pelaku UMKM diminta jadikan Palangka Fair ajang unjuk kreativitas