Sampit (ANTARA) -
Operasi Patuh Telabang 2024 yang dilaksanakan Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah resmi berakhir dan selama operasi tersebut sebanyak 789 pelanggaran lalu lintas berhasil terjaring.
“Hari ini kami merilis hasil Operasi Patuh Telabang yang kami laksanakan pada 15-28 Juli 2024. Ada beberapa hal yang menjadi menjadi catatan kami,” kata Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain di Sampit, Senin.
Hal itu ia sampaikan pada acara press rilis Operasi Patuh Telabang 2024 bersama Kasat Lantas Polres Kotim AKP Firdaus Canggih Pamungkas.
Ia menjelaskan, Operasi Patuh Telabang kali ini menggunakan dua sistem, yaitu tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile Handheld dan tilang manual terhadap kendaraan bermotor.
Selama operasi berlangsung terdapat sebanyak 166 pengendara yang terjaring tilang elektronik dengan jenis pelanggaran tidak menggunakan helm serta menerobos lampu lalu lintas, namun hanya 7 pelanggar lalu lintas yang melakukan pembayaran denda.
Sementara itu, melalui sistem tilang manual pihaknya menjaring 11 pelanggar lalu lintas. Tilang manual ini dilakukan pada pelanggaran dengan skala prioritas yang berdampak pada fatalitas tinggi.
Kemudian, 768 pelanggaran lainnya mendapat teguran, sehingga jika ditotal jumlahnya pelanggaran yang ditangani Polres Kotim selama Operasi Patuh Telabang mencapai 786 pelanggaran.
“Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas selama operasi menurun, bahkan untuk korban meninggal dunia nihil atau tidak ada, tapi ada kerugian materil sekitar Rp12 juta dan itu menjadi bahan anev (analisa dan evaluasi) kami kedepannya,” ujarnya.
Baca juga: Raperda RPJPD Kotim 2025-2045 disahkan
Baca juga: Raperda RPJPD Kotim 2025-2045 disahkan
Resky berharap dengan adanya Operasi Patuh Telabang ini kedepannya masyarakat tetap tertib berlalu lintas. Sebab, kondisi lalu lintas merupakan gambaran dari perilaku masyarakatnya.
Ia menambahkan, dalam Operasi Patuh Telabang 2024 pihaknya tidak mendapati kendala yang berarti. Kegiatan berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir dengan tetap mengedepankan pendekatan yang humanis.
Respons masyarakat terhadap kegiatan ini pun cukup baik, bahkan pihaknya mendapat dukungan dari sejumlah komunitas di Kota Sampit. Disamping itu, kolaborasi yang baik dengan sejumlah dinas terkait, salah satunya Dinas Perhubungan juga berperan dalam kelancaran operasi ini.
Dalam acara press rilis tersebut, pihaknya juga mengundang perwakilan komunitas dan dinas untuk menjaring aspirasi sehubungan dengan operasi yang telah dilaksanakan sehingga bisa menjadi bahan anev untuk kegiatan selanjutnya.
“Ini juga sebagai bentuk transparansi pertanggungjawaban kami kepada masyarakat terkait apa yang kami melakukan penindakan dan apa hasilnya. Kami juga berdiskusi agar kedepannya dalam melakukan kegiatan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas,” demikian Resky.
Baca juga: Teknokratik RPJMD Kotim 2024-2029 ditargetkan rampung akhir Juli
Baca juga: Pemkab Kotim evaluasi capaian pembangunan 2024
Baca juga: Sebanyak 20 SD Baamang ikuti gebyar merdeka pameran hasil karya
Baca juga: Teknokratik RPJMD Kotim 2024-2029 ditargetkan rampung akhir Juli
Baca juga: Pemkab Kotim evaluasi capaian pembangunan 2024
Baca juga: Sebanyak 20 SD Baamang ikuti gebyar merdeka pameran hasil karya