Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani optimistis pengembangan lahan pertanian dan dukungan peningkatan hasil produksi yang dilakukan terus pemerintah pusat dan provinsi, kabupaten setempat bisa menjadi salah satu daerah penyangga kebutuhan beras untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pengembangan dan perluasan lahan pertanian yang terus dilakukan pemerintah, ke depan kabupaten setempat bisa menjadi penyangga kebutuhan beras di IKN,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Selasa.
Nunu Andriani mengungkapkan peningkatan hasil produksi pertanian khususnya komoditi beras juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan para petani. Bantuan pembangunan Rice Milling Unit (RMU) yang berlokasi di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu pada tahun ini diharapkan mendorong para petani agar tidak menjual gabah kering giling ke luar daerah tetapi diolah menjadi beras agar nilai jual petani meningkat.
“Dengan menjual beras ke luar daerah dari gabah kering giling yang diolah di RMU menjadi beras medium dan melalui proses rice to rice untuk menghasilkan beras premium maka bisa meningkatkan harga jual dan memotivasi para petani untuk terus mengolah lahan pertaniannya,” paparnya.
Baca juga: DPRD Pulang Pisau soroti kekurangan kursi dan meja bagi peserta didik
Pemerintah setempat, terang Nunu Andriani, juga memberikan branding atau label kepada beras yang dihasilkan dari kabupaten setempat untuk dinamai Behas Pulang Pisau. Terlepas nantinya ada nama lain yang diberikan para petani, namun label Behas Pulang Pisau tetap ada untuk menandakan beras tersebut berasal dari kabupaten setempat.
Menurutnya, pemerintah pusat dan provinsi saat ini terus menjadikan Kabupaten Pulang Pisau menjadi sentra pertanian dengan adanya tambahan lagi program dari Kementerian Pertanian yang mengalokasikan lebih 61 ribu hektare untuk cetak sawah rakyat. Ia berharap masyarakat yang memiliki lahan tidur bisa mengusulkan untuk mendapatkan program tersebut.
Panen padi juga dilakukan Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani bersama unsur Forkopimda, Selasa (30/7/2024) di Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku.
Ia menyebut bahwa panen ini merupakan periode pertanaman musim tanam April-September 2024 di lahan kelompok tani (Poktan) Karya Suroyo seluas 64 hektare hasil dari kegiatan optimalisasi lahan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kepada masyarakat petani Kabupaten Pulang Pisau di lahan-lahan bagian dari program Food Estate.
Dikatakan Nunu Andriani, panen padi tersebut bagian dari kegiatan optimalisasi lahan di Desa Tahai Jaya 422 seluas hektare dengan produktivitas MT yang menghasilkan lima ton per hektare untuk varietas hibrida. Diprediksi untuk musim tanam April-September 2024 hasil produksi lebih tinggi.
Baca juga: Penjabat Bupati Pulpis pastikan setiap anak mendapat imunisasi polio
Baca juga: Kajari Pulang Pisau: Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru korupsi Kesbangpol
Baca juga: Eks bendahara Kesbangpol Pulang Pisau ditetapkan tersangka korupsi
“Pengembangan dan perluasan lahan pertanian yang terus dilakukan pemerintah, ke depan kabupaten setempat bisa menjadi penyangga kebutuhan beras di IKN,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Selasa.
Nunu Andriani mengungkapkan peningkatan hasil produksi pertanian khususnya komoditi beras juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan para petani. Bantuan pembangunan Rice Milling Unit (RMU) yang berlokasi di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu pada tahun ini diharapkan mendorong para petani agar tidak menjual gabah kering giling ke luar daerah tetapi diolah menjadi beras agar nilai jual petani meningkat.
“Dengan menjual beras ke luar daerah dari gabah kering giling yang diolah di RMU menjadi beras medium dan melalui proses rice to rice untuk menghasilkan beras premium maka bisa meningkatkan harga jual dan memotivasi para petani untuk terus mengolah lahan pertaniannya,” paparnya.
Baca juga: DPRD Pulang Pisau soroti kekurangan kursi dan meja bagi peserta didik
Pemerintah setempat, terang Nunu Andriani, juga memberikan branding atau label kepada beras yang dihasilkan dari kabupaten setempat untuk dinamai Behas Pulang Pisau. Terlepas nantinya ada nama lain yang diberikan para petani, namun label Behas Pulang Pisau tetap ada untuk menandakan beras tersebut berasal dari kabupaten setempat.
Menurutnya, pemerintah pusat dan provinsi saat ini terus menjadikan Kabupaten Pulang Pisau menjadi sentra pertanian dengan adanya tambahan lagi program dari Kementerian Pertanian yang mengalokasikan lebih 61 ribu hektare untuk cetak sawah rakyat. Ia berharap masyarakat yang memiliki lahan tidur bisa mengusulkan untuk mendapatkan program tersebut.
Panen padi juga dilakukan Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani bersama unsur Forkopimda, Selasa (30/7/2024) di Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku.
Ia menyebut bahwa panen ini merupakan periode pertanaman musim tanam April-September 2024 di lahan kelompok tani (Poktan) Karya Suroyo seluas 64 hektare hasil dari kegiatan optimalisasi lahan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kepada masyarakat petani Kabupaten Pulang Pisau di lahan-lahan bagian dari program Food Estate.
Dikatakan Nunu Andriani, panen padi tersebut bagian dari kegiatan optimalisasi lahan di Desa Tahai Jaya 422 seluas hektare dengan produktivitas MT yang menghasilkan lima ton per hektare untuk varietas hibrida. Diprediksi untuk musim tanam April-September 2024 hasil produksi lebih tinggi.
Baca juga: Penjabat Bupati Pulpis pastikan setiap anak mendapat imunisasi polio
Baca juga: Kajari Pulang Pisau: Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru korupsi Kesbangpol
Baca juga: Eks bendahara Kesbangpol Pulang Pisau ditetapkan tersangka korupsi