Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab keracunan massal pada siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kereng Bankirai daerah setempat dan meminta sekolah memantau kesehatan makanan di kantin sekolah.
"Ini merupakan sebuah peristiwa yang tidak kita inginkan, kita masih menyelidiki penyebabnya. Saat ini Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan BPOM sedang menangani penyebab keracunan makanan ini," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.
Pada peristiwa ini, 16 siswa menjadi korban keracunan usai mengonsumsi makanan di kantin sekolah pada akhir Juli lalu. Tingkat gangguan kesehatan pada korban berbeda-beda. Beberapa diantaranya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Petugas juga telah mengambil sampel makanan serta menggali informasi dari pihak sekolah, siswa, pengelola kantin dan lainnya. Semoga hasil penelitian sampel makanan dan minuman yang diuji memberikan titik terang terkait insiden ini," katanya.
Saat ini, pihaknya juga tengah fokus pada pemulihan serta mengupayakan kondisi anak-anak yang menjadi korban keracunan makanan mendapatkan perawatan yang baik.
“Kami ingin memastikan anak-anak yang dirawat mendapatkan penanganan yang baik dari petugas kesehatan, dan saya sudah berbincang dengan perawat dan dokter yang menangani agar memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi mereka,” ucapnya.
Hera bersama sejumlah kepala dinas terkait juga telah mengunjungi para siswa yang menjalani perawatan untuk memberikan dukungan dan semangat serta melihat langsung kondisi para korban keracunan.
Baca juga: Disdik Palangka Raya bangun tiga sekolah di kawasan padat penduduk
“Dari 16 anak yang mengalami gejala keracunan, semua sudah ditangani. Ada beberapa yang kondisinya masih belum stabil. Di RSUD Kota Palangka Raya ada 2 orang, kemudian di RS Bhayangkara ada 5 orang yang masih dalam perawatan,” kata Hera.
Hera juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
“Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan,” jelas Hera.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Rachmad Winarso mengatakan berdasarkan tim dari Disdik yang turun langsung ke sekolah meminta keterangan kepada beberapa murid SDN 1 Kereng Bangkirai.
"Berdasarkan keterangan dari beberapa murid berbeda-beda, ada yang diakibatkan mengkonsumsi nasi goreng dan minuman kemasan, ada juga murid yang mengonsumsi nasi goreng namun murid tersebut tidak mengalami keracunan," kata Rachmad.
Dia menjelaskan, untuk mengetahui persis persoalan tersebut bermula dari apa, maka pihaknya akan tetap menunggu hasil penelitian dari petugas kesehatan.
Atas kejadian itu, Rachmad juga mengimbau kepada seluruh pemilik kantin di sekolah diminta menjaga kebersihan dan kehigienisan dalam menyajikan makanan di sekolah untuk murid-murid.
Kemudian, peserta didik, tenaga pengajar di sekolah dan para orang tua agar benar-benar memperhatikan jajanan anak-anak atau peserta didik di sekolahnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya apresiasi pembagian bendera merah putih kepada warga
Baca juga: Wujudkan keamanan pangan, BPOM tingkatkan pengetahuan pedagang di Gumas
Baca juga: Legislator Palangka Raya sebut dukungan pemerintah penting pacu semangat atlet PON
"Ini merupakan sebuah peristiwa yang tidak kita inginkan, kita masih menyelidiki penyebabnya. Saat ini Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan BPOM sedang menangani penyebab keracunan makanan ini," kata Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.
Pada peristiwa ini, 16 siswa menjadi korban keracunan usai mengonsumsi makanan di kantin sekolah pada akhir Juli lalu. Tingkat gangguan kesehatan pada korban berbeda-beda. Beberapa diantaranya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Petugas juga telah mengambil sampel makanan serta menggali informasi dari pihak sekolah, siswa, pengelola kantin dan lainnya. Semoga hasil penelitian sampel makanan dan minuman yang diuji memberikan titik terang terkait insiden ini," katanya.
Saat ini, pihaknya juga tengah fokus pada pemulihan serta mengupayakan kondisi anak-anak yang menjadi korban keracunan makanan mendapatkan perawatan yang baik.
“Kami ingin memastikan anak-anak yang dirawat mendapatkan penanganan yang baik dari petugas kesehatan, dan saya sudah berbincang dengan perawat dan dokter yang menangani agar memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi mereka,” ucapnya.
Hera bersama sejumlah kepala dinas terkait juga telah mengunjungi para siswa yang menjalani perawatan untuk memberikan dukungan dan semangat serta melihat langsung kondisi para korban keracunan.
Baca juga: Disdik Palangka Raya bangun tiga sekolah di kawasan padat penduduk
“Dari 16 anak yang mengalami gejala keracunan, semua sudah ditangani. Ada beberapa yang kondisinya masih belum stabil. Di RSUD Kota Palangka Raya ada 2 orang, kemudian di RS Bhayangkara ada 5 orang yang masih dalam perawatan,” kata Hera.
Hera juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
“Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan,” jelas Hera.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Rachmad Winarso mengatakan berdasarkan tim dari Disdik yang turun langsung ke sekolah meminta keterangan kepada beberapa murid SDN 1 Kereng Bangkirai.
"Berdasarkan keterangan dari beberapa murid berbeda-beda, ada yang diakibatkan mengkonsumsi nasi goreng dan minuman kemasan, ada juga murid yang mengonsumsi nasi goreng namun murid tersebut tidak mengalami keracunan," kata Rachmad.
Dia menjelaskan, untuk mengetahui persis persoalan tersebut bermula dari apa, maka pihaknya akan tetap menunggu hasil penelitian dari petugas kesehatan.
Atas kejadian itu, Rachmad juga mengimbau kepada seluruh pemilik kantin di sekolah diminta menjaga kebersihan dan kehigienisan dalam menyajikan makanan di sekolah untuk murid-murid.
Kemudian, peserta didik, tenaga pengajar di sekolah dan para orang tua agar benar-benar memperhatikan jajanan anak-anak atau peserta didik di sekolahnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya apresiasi pembagian bendera merah putih kepada warga
Baca juga: Wujudkan keamanan pangan, BPOM tingkatkan pengetahuan pedagang di Gumas
Baca juga: Legislator Palangka Raya sebut dukungan pemerintah penting pacu semangat atlet PON