Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah menginisiasi sekaligus menggelar kegiatan bertajuk Borneo Digital Economy Creative Festival (Decafest) 2024, sebagai bentuk keseriusan dan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat setempat terhadap digitalisasi ekonomi.

Kegiatan ini juga bentuk dukungan penuh terhadap terciptanya ekosistem digital ekonomi di provinsi ini, kata Kepala BI Perwakilan Kalteng Yuliansah Andrias usai membuka secara resmi Borneo Decafest 2024 di Palangka Raya, Kamis.

"Jadi, dalam Borneo Decafest ini, kami akan menyasar tiga ragam kegiatan yang mendukung transformasi digital di Kalteng. Tiga sasaran itu yakni, ekonomi digital, elektronifikasi, dan entertaiment," beber dia.

Dikatakan, ekonomi digital dimaksudkan untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang berwawasan perlindungan konsumen, sehingga melalui Borneo Decafest diselenggarakan RoadShow Edutalk di Katingan dan Pulang Pisau, Palangka Coffee Festival, serta Merchant QRIS Competition.

Sementara untuk elektronifikasi dimaksudkan untuk mendorong elektronifikasi transaksi, baik di lingkungan Pemerintah Daerah maupun Masyarakat melalui peluncuran Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah. Bahkan, pendaftaran dan registrasi peserta yang ikut dalam seluruh rangkaian Borneo Decafest, akan dilakukan menggunakan QRIS, termasuk melaksanakan Talkshow dan Workshop menggunakan AI.

"Entertaiment dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan literasi digital masyarakat, termasuk memberikan kesan digitalisasi yang fun serta banyak kemudahan tanpa lepas dari edukasi mengenai perlindungan konsumen," kata Yuliansah.

Baca juga: Strategi 4K terus diperkuat dalam mengendalikan inflasi di Kalteng

Kepala Perwakilan BI Kalteng itu pun berharap berbagai ragam kegiatan Borneo Decafest yang dilaksanakan itu, dapat menjadi momentum memperkuat semangat kebersamaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi keuangan digital di provinsi ini.

Dirinya juga berharap kolaborasi dan sinergi BI bersama dengan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dapat terus diperkuat sebagai bentuk dukungan terciptanya ekosistem ekonomi digital, dan tentunya berkontribusi positif terhadap mendukung pertumbuhan ekonomi Nasional.

"Sebagai regulator, kami di Bank Indonesia, memiliki concern dalam mendorong transformasi digital, khususnya elektronifikasi transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah, masyarakat maupun pelaku usaha," demikian Yuliansah.

Baca juga: Pedagang UMKM Palangka Raya merasa terbantu adanya kegiatan BI Kalteng

Baca juga: BI perkirakan inflasi Kalteng selama 2024 di rentang 2,5 plus minus 1 persen

Baca juga: Gernas BBI-BBWI pacu UMKM dan pariwisata Kalteng makin berkembang

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024