Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memastikan kegiatan "car free day" (CFD) atau hari bebas mobil di Taman Kota Sampit akan tetap memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk tetap berjualan.
"CFD ini sama sekali tidak melakukan penggusuran dan tidak melakukan pelarangan, tetapi kita tata supaya lebih tertib dan lebih tertata," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Rody Kamislam di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Rody meluruskan informasi yang beredar terkait rencana pemberlakuan CFD di Taman Kota Sampit setiap Minggu pagi. Menurutnya, pemerintah justru ingin menata agar warga bisa berolahraga dengan aman dan nyaman, serta pelaku UMKM juga tetap bisa berjualan dengan tertib.
Menurut Rody, kondisi saat ini sedikit semrawut karena ada yang berjualan di badan jalan, trotoar dan area taman. Makanya ini akan ditata agar tidak mengganggu jalur warga yang berolahraga dan tidak mengganggu aktivitas orang yang ingin berobat di Rumah Sakit Terapung yang ada di kawasan Taman Kota.
Area parkir juga akan ditata dengan baik sehingga sirkulasi kendaraan tidak mengganggu kegiatan warga. Petugas juga bersiaga mengarahkan jika ada truk yang hendak menuju Pelabuhan Sampit agar tidak mengganggu kegiatan warga di lokasi CFD.
Terkait penataan pedagang, tim gabungan sudah mendata terdapat 276 pedagang yang selama ini berjualan di titik selatan, timur, barat dan utara kawasan Taman Kota Sampit. Para pedagang ini akan ditata di tempat-tempat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Juliansyah ditetapkan jadi Wakil Ketua I DPRD Kotim
Pedagang yang sudah eksis akan menjadi prioritas yaitu 276 orang. Jika nantinya ada penambahan pedagang, pemerintah tidak melarang jika memang masih ada tempat tersedia. Pemerintah juga tetap akan mengevaluasi dan mendengar masukan dari masyarakat.
"Kita mengakomodir orang berolahraga, bukan pedagang. Pedagang hanya tambahan, tapi harus diatur agar tidak semrawut. Kita ingin menjamin agar aktivitas olahraga di sana itu nyaman dan aman. Selama ini kadang ada sepeda motor, mobil dan truk melintas. Asap knalpot," jelas Rody Kamislam.
CFD diberlakukan pada Minggu pagi mulai pukul 05.30 sampai 08.30 WIB. Namun pedagang tidak dilarang jika ingin tetap berjualan meski melewati batas waktu pemberlakuan CFD tersebut.
Tim gabungan sudah melakukan sosialisasi terkait rencana pemberlakuan CFD ini. Berdasarkan jadwal awal, CFD rencananya dimulai pada Minggu (15/9) nanti.
"Sudah dua minggu sosialisasi, tapi tidak menutup kemungkinan dipercepat karena saat sosialisasi itu banyak masyarakat yang minta agar dipercepat menjadi tanggal 8 September. Ini kita pertimbangkan dan persiapkan. Kalau memungkinkan, maka bisa dimajukan pada 8 September," demikian Rody Kamislam.
Baca juga: KPU Kotim: Hasil pemeriksaan kesehatan tiga paslon dinyatakan layak
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan pemberlakuan CFD jangan sampai rugikan UMKM
Baca juga: Terbangi Sampit-Surabaya, tiket NAM Air dijanjikan lebih murah
"CFD ini sama sekali tidak melakukan penggusuran dan tidak melakukan pelarangan, tetapi kita tata supaya lebih tertib dan lebih tertata," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Rody Kamislam di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Rody meluruskan informasi yang beredar terkait rencana pemberlakuan CFD di Taman Kota Sampit setiap Minggu pagi. Menurutnya, pemerintah justru ingin menata agar warga bisa berolahraga dengan aman dan nyaman, serta pelaku UMKM juga tetap bisa berjualan dengan tertib.
Menurut Rody, kondisi saat ini sedikit semrawut karena ada yang berjualan di badan jalan, trotoar dan area taman. Makanya ini akan ditata agar tidak mengganggu jalur warga yang berolahraga dan tidak mengganggu aktivitas orang yang ingin berobat di Rumah Sakit Terapung yang ada di kawasan Taman Kota.
Area parkir juga akan ditata dengan baik sehingga sirkulasi kendaraan tidak mengganggu kegiatan warga. Petugas juga bersiaga mengarahkan jika ada truk yang hendak menuju Pelabuhan Sampit agar tidak mengganggu kegiatan warga di lokasi CFD.
Terkait penataan pedagang, tim gabungan sudah mendata terdapat 276 pedagang yang selama ini berjualan di titik selatan, timur, barat dan utara kawasan Taman Kota Sampit. Para pedagang ini akan ditata di tempat-tempat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Juliansyah ditetapkan jadi Wakil Ketua I DPRD Kotim
Pedagang yang sudah eksis akan menjadi prioritas yaitu 276 orang. Jika nantinya ada penambahan pedagang, pemerintah tidak melarang jika memang masih ada tempat tersedia. Pemerintah juga tetap akan mengevaluasi dan mendengar masukan dari masyarakat.
"Kita mengakomodir orang berolahraga, bukan pedagang. Pedagang hanya tambahan, tapi harus diatur agar tidak semrawut. Kita ingin menjamin agar aktivitas olahraga di sana itu nyaman dan aman. Selama ini kadang ada sepeda motor, mobil dan truk melintas. Asap knalpot," jelas Rody Kamislam.
CFD diberlakukan pada Minggu pagi mulai pukul 05.30 sampai 08.30 WIB. Namun pedagang tidak dilarang jika ingin tetap berjualan meski melewati batas waktu pemberlakuan CFD tersebut.
Tim gabungan sudah melakukan sosialisasi terkait rencana pemberlakuan CFD ini. Berdasarkan jadwal awal, CFD rencananya dimulai pada Minggu (15/9) nanti.
"Sudah dua minggu sosialisasi, tapi tidak menutup kemungkinan dipercepat karena saat sosialisasi itu banyak masyarakat yang minta agar dipercepat menjadi tanggal 8 September. Ini kita pertimbangkan dan persiapkan. Kalau memungkinkan, maka bisa dimajukan pada 8 September," demikian Rody Kamislam.
Baca juga: KPU Kotim: Hasil pemeriksaan kesehatan tiga paslon dinyatakan layak
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan pemberlakuan CFD jangan sampai rugikan UMKM
Baca juga: Terbangi Sampit-Surabaya, tiket NAM Air dijanjikan lebih murah