Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Rinie berharap maskapai penerbangan NAM Air bisa konsisten dalam memberikan pelayanan dan harga tiket terbaik bagi masyarakat.
“Kita ketahui baru-baru ini, Pemkab Kotim telah melakukan MoU dengan NAM Air, kami berharap hal ini bisa sesuai dengan harapan kami dan masyarakat, baik dari segi pelayanan maupun harga tiket,” kata Rinie di Sampit, Kamis.
Tepatnya, pada Senin (2/9) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui BUMD Habaring Hurung dan Pejabat Sementara Direktur Niaga NAM Air Achmad Yani Azwar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama untuk pembukaan rute penerbangan Sampit-Surabaya oleh NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.
Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menjawab aspirasi masyarakat, pasca dihentikannya layanan penerbangan rute Sampit-Surabaya oleh maskapai Wings Air sampai waktu yang tidak ditentukan, lantaran pesawat yang biasa digunakan pada rute tersebut sedang masa pemeliharaan atau maintenance.
Oleh karena itu, Pemkab Kotim mendorong Maskapai NAM Air yang selama ini hanya melayani rute Sampit-Jakarta agar membuka layanan rute Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit.
Rinie menyatakan, pihaknya mendukung MoU antara Pemkab Kotim dan Maskapai NAM Air yang diharapkan menjadi solusi dari berbagai permasalahan di jasa transportasi udara di Kotim selama ini.
Baca juga: Disdik Kotim: Pemenang Gupres disiapkan mengikuti lomba tingkat provinsi
Apalagi, harga tiket yang ditawarkan oleh maskapai NAM Air jauh lebih murah dari maskapai sebelumnya untuk rute yang sama, yakni berkisar Rp1,1 juta per seat.
“Harga itu sudah cukup bagus, sudah jauh lebih murah dari harga yang dikenakan oleh maskapai sebelumnya yang di atas Rp2 juta. Kami berharap harga itu bisa stabil ke depannya, bukan cuma di awal-awal saja,” ujarnya.
Rinie berharap nilai plus yang diberikan Maskapai NAM Air ini bukan hanya dari segi harga tiket tapi juga pelayanan, yakni dengan tidak sering melakukan cancel atau pembatalan maupun delay keterlambatan dari jadwal penerbangan yang telah ditentukan.
Menurutnya, seringnya cancel dan delay juga menjadi faktor masyarakat lebih memilih menggunakan jasa penerbangan dari bandara lain yang dinilai lebih memberikan rasa jaminan kepada pelanggannya.
Sementara itu, berdasarkan MoU tersebut, rencananya Maskapai NAM Air mulai melayani penerbangan rute Sampit-Surabaya per 13 September 2024.
Sebelumnya, NAM Air sudah pernah melayani rute Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit. Namun, layanan itu berhenti sebelum pandemi COVID-19. Kali ini NAM Air akan kembali menerbangi rute tersebut dengan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 penumpang.
Untuk tahap awal, frekuensi penerbangan hanya dua kali seminggu, yakni Senin dan Jumat. Selanjutnya, mulai akhir Oktober frekuensi penerbangan akan ditambah menjadi empat kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan prinsip kehati-hatian dalam kerja sama penerbangan
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan plt camat jalin komunikasi dan sinergi
Baca juga: Pemkab Kotim tanam perdana jagung untuk dukung pabrik pakan ternak
“Kita ketahui baru-baru ini, Pemkab Kotim telah melakukan MoU dengan NAM Air, kami berharap hal ini bisa sesuai dengan harapan kami dan masyarakat, baik dari segi pelayanan maupun harga tiket,” kata Rinie di Sampit, Kamis.
Tepatnya, pada Senin (2/9) Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui BUMD Habaring Hurung dan Pejabat Sementara Direktur Niaga NAM Air Achmad Yani Azwar telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama untuk pembukaan rute penerbangan Sampit-Surabaya oleh NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.
Kerja sama ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menjawab aspirasi masyarakat, pasca dihentikannya layanan penerbangan rute Sampit-Surabaya oleh maskapai Wings Air sampai waktu yang tidak ditentukan, lantaran pesawat yang biasa digunakan pada rute tersebut sedang masa pemeliharaan atau maintenance.
Oleh karena itu, Pemkab Kotim mendorong Maskapai NAM Air yang selama ini hanya melayani rute Sampit-Jakarta agar membuka layanan rute Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit.
Rinie menyatakan, pihaknya mendukung MoU antara Pemkab Kotim dan Maskapai NAM Air yang diharapkan menjadi solusi dari berbagai permasalahan di jasa transportasi udara di Kotim selama ini.
Baca juga: Disdik Kotim: Pemenang Gupres disiapkan mengikuti lomba tingkat provinsi
Apalagi, harga tiket yang ditawarkan oleh maskapai NAM Air jauh lebih murah dari maskapai sebelumnya untuk rute yang sama, yakni berkisar Rp1,1 juta per seat.
“Harga itu sudah cukup bagus, sudah jauh lebih murah dari harga yang dikenakan oleh maskapai sebelumnya yang di atas Rp2 juta. Kami berharap harga itu bisa stabil ke depannya, bukan cuma di awal-awal saja,” ujarnya.
Rinie berharap nilai plus yang diberikan Maskapai NAM Air ini bukan hanya dari segi harga tiket tapi juga pelayanan, yakni dengan tidak sering melakukan cancel atau pembatalan maupun delay keterlambatan dari jadwal penerbangan yang telah ditentukan.
Menurutnya, seringnya cancel dan delay juga menjadi faktor masyarakat lebih memilih menggunakan jasa penerbangan dari bandara lain yang dinilai lebih memberikan rasa jaminan kepada pelanggannya.
Sementara itu, berdasarkan MoU tersebut, rencananya Maskapai NAM Air mulai melayani penerbangan rute Sampit-Surabaya per 13 September 2024.
Sebelumnya, NAM Air sudah pernah melayani rute Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit. Namun, layanan itu berhenti sebelum pandemi COVID-19. Kali ini NAM Air akan kembali menerbangi rute tersebut dengan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 penumpang.
Untuk tahap awal, frekuensi penerbangan hanya dua kali seminggu, yakni Senin dan Jumat. Selanjutnya, mulai akhir Oktober frekuensi penerbangan akan ditambah menjadi empat kali seminggu, yakni Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan prinsip kehati-hatian dalam kerja sama penerbangan
Baca juga: Wabup Kotim ingatkan plt camat jalin komunikasi dan sinergi
Baca juga: Pemkab Kotim tanam perdana jagung untuk dukung pabrik pakan ternak