Sampit (ANTARA) - Sekretaris Fraksi PAN DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar mengingatkan pemerintah daerah menjalankan prinsip kehati-hatian dalam hal perencanaan kerja sama bidang transportasi udara atau penerbangan.
"Kami hanya mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk lebih terencana apabila kerja samanya menggunakan APBD. Karena kita juga melihat infrastruktur Kotim masih banyak yang harus dibenahi," kata Kurniawan di Sampit, Kamis.
Hal ini disampaikan Kurniawan menanggapi dibukanya penerbangan rute Sampit-Surabaya mulai 13 September nanti. Pembukaan rute ini hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui BUMD Habaring Hurung dengan NAM Air.
Menurut Kurniawan, dibukanya kembali rute Sampit-Surabaya ini tentu disambut baik oleh semua pihak. Hal ini karena masyarakat memang membutuhkan transportasi penerbangan pada rute tersebut.
Hal menggembirakan, pesawat yang digunakan adalah jenis Boeing 737-500 berkapasitas 120 penumpang. Pesawat ini bisa mengangkut penumpang lebih banyak, sehingga harga tiket bisa lebih terjangkau.
Seperti aspirasi masyarakat, Kurniawan juga berharap penerbangan ini bisa menjadi reguler, bukan hanya sementara.
Terlebih, ini merupakan kerja sama dengan BUMD Habaring Hurung sehingga diharapkan banyak manfaat yang didapat, baik bagi masyarakat, maupun untuk pendapatan daerah.
"Kami belum mendapatkan secara pasti bagaimana teknis kerja samanya. Kami hanya mengingatkan agar perencanaannya harus matang," demikian Kurniawan.
Sebelumnya, Senin (2/9) lalu dilakukan penandatanganan kerja sama antara BUMD Habaring Hurung dengan NAM Air untuk penerbangan rute Sampit-Surabaya. Penandatanganan kerja sama ini disaksikan Bupati Halikinnor.
Baca juga: Juliansyah ditetapkan jadi Wakil Ketua I DPRD Kotim
Direktur Niaga NAM Air Sriwijaya Air Group Achmad Yani Azwar mengatakan kerja sama dengan BUMD Habaring Hurung dilaksanakan selama tiga bulan. Selanjutnya kerja sama tersebut akan dievaluasi.
Menurutnya, NAM Air memang sudah berniat membuka rute Sampit-Surabaya karena cukup menjanjikan. Izin pun sudah diperoleh dan rencananya mulai efektif pada akhir Oktober nanti dengan frekuensi penerbangan empat kali dalam seminggu.
"Namun pemerintah daerah meminta lebih cepat, makanya dilakukan kerja sama ini. Jadi kita bisa mulai pada 13 September dengan frekuensi dua kali seminggu hingga akhir Oktober, selanjutnya empat kali seminggu sesuai izin yang kami dapatkan," kata Achmad Yani.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Rody Kamislam menjelaskan, keberadaan BUMD Habaring Hurung merupakan representasi pemerintah daerah. Hal ini karena berkaitan dengan bisnis, maka ditangani melalui BUMD.
"Kerja samanya berupa block seat atau keterisian kursi penumpang. Misalnya dari NAM Air minta 100 penumpang setiap keberangkatan, kalau ternyata penumpangnya lebih maka itu keuntungan bagi BUMD, tapi kalau kurang maka akan ada subsidi yang telah disepakati," kata Rody.
Rody mengatakan, langkah ini lebih pada mendesaknya kebutuhan pelayanan penerbangan menuju Surabaya. Namun karena juga berkaitan dengan sisi bisnis, maka ditangani melalui BUMD Habaring Hurung yang selama ini menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah.
Ditambahkannya, langkah ini juga sudah melalui kajian oleh konsultan. Untuk itu pemerintah daerah optimistis akan berjalan lancar dan membawa manfaat bagi masyarakat dan daerah.
Sementara itu, tiket Sampit-Surabaya untuk penerbangan perdana 13 September 2024 sudah dijual dengan harga Rp1.194.900 per orang. Sesuai yang dijanjikan, tarif tersebut lebih murah dibanding tarif di bandara terdekat yakni rute Palangka Raya-Surabaya yang dijual dengan harga Rp1.271.700 dan Pangkalan Bun-Surabaya Rp1.518.400 per penumpang di tanggal yang sama.
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan pemberlakuan CFD jangan sampai rugikan UMKM
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi simulasi sispamkota pengamanan pilkada
Baca juga: Penetapan pimpinan definitif DPRD Kotim tunggu keputusan parpol
"Kami hanya mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk lebih terencana apabila kerja samanya menggunakan APBD. Karena kita juga melihat infrastruktur Kotim masih banyak yang harus dibenahi," kata Kurniawan di Sampit, Kamis.
Hal ini disampaikan Kurniawan menanggapi dibukanya penerbangan rute Sampit-Surabaya mulai 13 September nanti. Pembukaan rute ini hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui BUMD Habaring Hurung dengan NAM Air.
Menurut Kurniawan, dibukanya kembali rute Sampit-Surabaya ini tentu disambut baik oleh semua pihak. Hal ini karena masyarakat memang membutuhkan transportasi penerbangan pada rute tersebut.
Hal menggembirakan, pesawat yang digunakan adalah jenis Boeing 737-500 berkapasitas 120 penumpang. Pesawat ini bisa mengangkut penumpang lebih banyak, sehingga harga tiket bisa lebih terjangkau.
Seperti aspirasi masyarakat, Kurniawan juga berharap penerbangan ini bisa menjadi reguler, bukan hanya sementara.
Terlebih, ini merupakan kerja sama dengan BUMD Habaring Hurung sehingga diharapkan banyak manfaat yang didapat, baik bagi masyarakat, maupun untuk pendapatan daerah.
"Kami belum mendapatkan secara pasti bagaimana teknis kerja samanya. Kami hanya mengingatkan agar perencanaannya harus matang," demikian Kurniawan.
Sebelumnya, Senin (2/9) lalu dilakukan penandatanganan kerja sama antara BUMD Habaring Hurung dengan NAM Air untuk penerbangan rute Sampit-Surabaya. Penandatanganan kerja sama ini disaksikan Bupati Halikinnor.
Baca juga: Juliansyah ditetapkan jadi Wakil Ketua I DPRD Kotim
Direktur Niaga NAM Air Sriwijaya Air Group Achmad Yani Azwar mengatakan kerja sama dengan BUMD Habaring Hurung dilaksanakan selama tiga bulan. Selanjutnya kerja sama tersebut akan dievaluasi.
Menurutnya, NAM Air memang sudah berniat membuka rute Sampit-Surabaya karena cukup menjanjikan. Izin pun sudah diperoleh dan rencananya mulai efektif pada akhir Oktober nanti dengan frekuensi penerbangan empat kali dalam seminggu.
"Namun pemerintah daerah meminta lebih cepat, makanya dilakukan kerja sama ini. Jadi kita bisa mulai pada 13 September dengan frekuensi dua kali seminggu hingga akhir Oktober, selanjutnya empat kali seminggu sesuai izin yang kami dapatkan," kata Achmad Yani.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Rody Kamislam menjelaskan, keberadaan BUMD Habaring Hurung merupakan representasi pemerintah daerah. Hal ini karena berkaitan dengan bisnis, maka ditangani melalui BUMD.
"Kerja samanya berupa block seat atau keterisian kursi penumpang. Misalnya dari NAM Air minta 100 penumpang setiap keberangkatan, kalau ternyata penumpangnya lebih maka itu keuntungan bagi BUMD, tapi kalau kurang maka akan ada subsidi yang telah disepakati," kata Rody.
Rody mengatakan, langkah ini lebih pada mendesaknya kebutuhan pelayanan penerbangan menuju Surabaya. Namun karena juga berkaitan dengan sisi bisnis, maka ditangani melalui BUMD Habaring Hurung yang selama ini menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah.
Ditambahkannya, langkah ini juga sudah melalui kajian oleh konsultan. Untuk itu pemerintah daerah optimistis akan berjalan lancar dan membawa manfaat bagi masyarakat dan daerah.
Sementara itu, tiket Sampit-Surabaya untuk penerbangan perdana 13 September 2024 sudah dijual dengan harga Rp1.194.900 per orang. Sesuai yang dijanjikan, tarif tersebut lebih murah dibanding tarif di bandara terdekat yakni rute Palangka Raya-Surabaya yang dijual dengan harga Rp1.271.700 dan Pangkalan Bun-Surabaya Rp1.518.400 per penumpang di tanggal yang sama.
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan pemberlakuan CFD jangan sampai rugikan UMKM
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi simulasi sispamkota pengamanan pilkada
Baca juga: Penetapan pimpinan definitif DPRD Kotim tunggu keputusan parpol