Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan pelaksanaan kegiatan panel harga pangan berjalan secara optimal serta benar-benar aktual.
 
"Dalam tugas menangani pembangunan ketahanan pangan, kami menyediakan informasi terukur mengenai situasi dan kondisi terutama terkait masalah harga, dengan melakukan analisis, pemantauan dan evaluasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dishanpang Kalteng Akhmad Elpiansyah, sebagaimana disampaikan Kabid Distribusi Pangan Mahmudah di Palangka Raya, Selasa.
 
Panel harga pangan merupakan kegiatan pengumpulan data harga dan pasokan pangan secara berkala mulai dari tingkat produsen, konsumen serta grosir.
 
Dishanpang Kalteng memastikan kegiatan ini berjalan optimal, agar tersedia data dan informasi secara tepat dan akurat mengenai harga ataupun pasokan barang, menganalisis harga dan pasokan secara periodik, hingga mendukung dalam pengambilan kebijakan stabilisasi pangan.
 
Untuk itu salah satu upaya yang Dishanpang laksanakan pada hari ini, yakni meningkatkan kapasitas para petugas enumerator di lapangan dari seluruh kabupaten dan kota se-Kalteng. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) serta Bulog.
 
Lebih lanjut dia menyampaikan, pelaksanaan panel harga secara optimal dan berkualitas, juga sebagai langkah deteksi dini mengantisipasi terjadinya gejolak harga dan kelangkaan pasokan pangan.
 
"Untuk itu kami berupaya menyediakan data dan informasi ini, sehingga adanya hasil analisis tentang harga dan pasokan pangan secara periodik sebagai bahan perumusan kebijakan," ujarnya.
 
Lebih lanjut dia menjabarkan, mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan menyebutkan sasaran dari pembangunan ketahanan pangan adalah mewujudkan kondisi makro, yakni setiap saat tersedia pangan yang cukup, merata dan terjangkau.
 
Sedangkan secara mikro sasaran pembangunan ketahanan pangan adalah menjamin setiap rumah tangga, setiap saat mampu mengkonsumsi pangan cukup, aman, bergizi dan seimbang sesuai pilihan.
 
"Untuk mewujudkannya salah satu permasalahan yang dihadapi adalah masih belum terwujudnya distribusi pangan merata di seluruh wilayah nusantara sepanjang tahun," jelasnya.

Baca juga: Pemkab Kotim dan Pemprov Kalteng sepakati kerja sama pembangunan Jembatan Mentaya
 
Persoalan distribusi yang belum merata ini antara lain disebabkan beberapa faktor, seperti belum berimbangnya ketersediaan pangan antara daerah surplus dan daerah defisit serta belum lancarnya proses perpindahan komoditas pangan.
 
Sistem distribusi pangan yang efektif antara lain diukur dari ketersediaan pangan yang merata diseluruh wilayah. Sedangkan efisiensi sistem distribusi diukur dari biaya distribusi yang murah sehingga dapat mempertahankan keterjangkauan harga pangan oleh konsumen.
 
Sistem distribusi pangan yang ideal, diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan ketersediaan dan harga pangan antar daerah dan antar waktu, sehingga tidak terjadi fluktuasi dan disparitas harga pangan yang tinggi antar daerah dan antar waktu.
 
Mengingat kondisi pangan saat ini senantiasa bergerak dinamis mengikuti perkembangan kondisi eksternal dan internal, maka eksistensi pangan perlu dimonitor terus-menerus agar apabila terjadi sesuatu pada pangan dapat dideteksi lebih dini.
 
"Dan deteksi dini tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika tersedia data yang akurat dan terkini. Untuk memperoleh data harga dan pasokan yang akurat dan terkini maka digunakan metode panel data yang diperoleh secara berkala," katanya.

Baca juga: Panen perdana udang vaname Shrimp Estate Berkah memuaskan

Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan penataan pengelolaan pertambangan pacu PAD

Baca juga: Penanganan stunting di Kapuas diapresiasi Pemprov Kalteng

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024