Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Paliansyah mengapresiasi langkah pemerintah daerah untuk merehabilitasi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Baamang Tengah yang sudah termakan usia.
“Alhamdulillah, sudah terwujud untuk pembangunan kembali SDN 1 Baamang Tengah setelah 54 tahun, sebagai orang asli Baamang saya ikut senang,” kata Paliansyah di Sampit, Minggu.
Pensiunan ASN yang kini terjun ke dunia politik tersebut mengaku ikut senang dengan rehabilitasi sekolah tersebut. Terlebih, pria berusia 60-an tahun tersebut mengaku memiliki kenangan tersendiri di sekolah tersebut pada masa mudanya.
Dengan dilakukannya rehabilitasi ini ia berharap sekolah tersebut bisa bertahan lebih lama dan menjadi wadah untuk mendidik lebih banyak generasi muda di Kotim agar menjadi generasi yang berkualitas kedepannya.
“Alhamdulillah ini memang sudah dicita-citakan masyarakat di sini, dengan rehabilitasi ini diharapkan bangunan sekolah ini akan menjadi lebih representatif bagi kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Sehubungan dengan rehabilitasi sekolah yang baru bisa dilakukan setelah 54 tahun, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotim ini memaklumi. Sebagai mantan lurah di kecamatan tersebut, ia juga mengetahui alasan renovasi sekolah tersebut tertunda.
Disebutkan, bahwa sekolah yang berlokasi di Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang tersebut sempat tersandung masalah legalitas tanah. Kendati, kini permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan ahli waris yang menghibahkan tanah tersebut kepada pihak sekolah.
Baca juga: Kembali diaktifkan,CFD Taman Kota Sampit disambut antusias masyarakat
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak ahli waris yang menghibahkan tanah tersebut sehingga apa yang diharapkan masyarakat selama ini bisa terwujud,” ucapnya.
Anggota dapil II DPRD Kotim ini mengingatkan agar upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan tidak berhenti sampai di sini. Sebab, masih banyak bangunan sekolah di Kotim, terutama di wilayah pelosok yang perlu diperhatikan.
Ia juga meminta pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat melakukan inventarisasi bangunan sekolah yang butuh renovasi atau dibangun ulang.
Keberadaan gedung sekolah yang representatif sangat penting bagi sebuah lembaga pendidikan dalam menunjang proses pendidikan, karena pendidikan yang berkualitas harus didukung sarana prasarana yang memadai.
Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah menyampaikan, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan ini sebesar Rp2.345.678.910 bersumber dari DAU Disdik Kotim. Sesuai kontrak kerjasama dengan pihak ketiga, pembangunan di SDN 1 Baamang Tengah berlangsung selama 110 hari, terhitung 9 September - 27 Desember 2024.
Namun, dari total 12 ruang kelas di sekolah tersebut yang bisa dibangun ulang tahun ini baru enam ruang kelas ditambah satu ruang guru dan satu ruang kepala sekolah. Adapun, sisanya akan dilanjutkan tahun depan sesuai instruksi bupati.
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) SDN 1 Baamang Tengah memiliki akreditasi B dan tanah dalam status hibah seluas 1054 meter persegi. Jumlah guru di sekolah tersebut saat ini sebanyak 15 orang dan peserta didik 330 orang.
Baca juga: Bupati Kotim berharap daerah kebagian DBH perdagangan karbon
Baca juga: Bupati Kotim instruksikan lembaga adat ikut sukseskan pilkada
Baca juga: Buka lomba mancing lestari, Bupati Kotim ajak masyarakat jaga lingkungan
“Alhamdulillah, sudah terwujud untuk pembangunan kembali SDN 1 Baamang Tengah setelah 54 tahun, sebagai orang asli Baamang saya ikut senang,” kata Paliansyah di Sampit, Minggu.
Pensiunan ASN yang kini terjun ke dunia politik tersebut mengaku ikut senang dengan rehabilitasi sekolah tersebut. Terlebih, pria berusia 60-an tahun tersebut mengaku memiliki kenangan tersendiri di sekolah tersebut pada masa mudanya.
Dengan dilakukannya rehabilitasi ini ia berharap sekolah tersebut bisa bertahan lebih lama dan menjadi wadah untuk mendidik lebih banyak generasi muda di Kotim agar menjadi generasi yang berkualitas kedepannya.
“Alhamdulillah ini memang sudah dicita-citakan masyarakat di sini, dengan rehabilitasi ini diharapkan bangunan sekolah ini akan menjadi lebih representatif bagi kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Sehubungan dengan rehabilitasi sekolah yang baru bisa dilakukan setelah 54 tahun, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotim ini memaklumi. Sebagai mantan lurah di kecamatan tersebut, ia juga mengetahui alasan renovasi sekolah tersebut tertunda.
Disebutkan, bahwa sekolah yang berlokasi di Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang tersebut sempat tersandung masalah legalitas tanah. Kendati, kini permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan ahli waris yang menghibahkan tanah tersebut kepada pihak sekolah.
Baca juga: Kembali diaktifkan,CFD Taman Kota Sampit disambut antusias masyarakat
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak ahli waris yang menghibahkan tanah tersebut sehingga apa yang diharapkan masyarakat selama ini bisa terwujud,” ucapnya.
Anggota dapil II DPRD Kotim ini mengingatkan agar upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sarana prasarana pendidikan tidak berhenti sampai di sini. Sebab, masih banyak bangunan sekolah di Kotim, terutama di wilayah pelosok yang perlu diperhatikan.
Ia juga meminta pemerintah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat melakukan inventarisasi bangunan sekolah yang butuh renovasi atau dibangun ulang.
Keberadaan gedung sekolah yang representatif sangat penting bagi sebuah lembaga pendidikan dalam menunjang proses pendidikan, karena pendidikan yang berkualitas harus didukung sarana prasarana yang memadai.
Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah menyampaikan, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan ini sebesar Rp2.345.678.910 bersumber dari DAU Disdik Kotim. Sesuai kontrak kerjasama dengan pihak ketiga, pembangunan di SDN 1 Baamang Tengah berlangsung selama 110 hari, terhitung 9 September - 27 Desember 2024.
Namun, dari total 12 ruang kelas di sekolah tersebut yang bisa dibangun ulang tahun ini baru enam ruang kelas ditambah satu ruang guru dan satu ruang kepala sekolah. Adapun, sisanya akan dilanjutkan tahun depan sesuai instruksi bupati.
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) SDN 1 Baamang Tengah memiliki akreditasi B dan tanah dalam status hibah seluas 1054 meter persegi. Jumlah guru di sekolah tersebut saat ini sebanyak 15 orang dan peserta didik 330 orang.
Baca juga: Bupati Kotim berharap daerah kebagian DBH perdagangan karbon
Baca juga: Bupati Kotim instruksikan lembaga adat ikut sukseskan pilkada
Baca juga: Buka lomba mancing lestari, Bupati Kotim ajak masyarakat jaga lingkungan